webnovel

Lihpao Land

"Sudah sampai!!" Sam mematikan mesin mobilnya dan membuka seat belt.

" Dimana? Kok sepi sekali hanya banyak mobil." Yu celingak-celinguk melihat sekelilingnya hanya berjejer mobil-mobil.

"Ini khusus parkir kendaraan. Kita masih harus berjalan lagi cukup jauh ke pintu masuk. Tidak apa-apa?." Tanya Sam lembut

"Ooooh." Jawab Yu membuka seat beltnya dan bersiap membuka pintu mobil.

" Tunggu!!" Tangan Yu terhenti tidak jadi membuka pintu mobil

" Aku beritahu kau satu hal. Berjalan denganku tidak akan menyenangkan seperti yang dibayangkan." Sam fokus pada mata Yu

" Aku tahu. Kau seorang artis dan akan banyak yang mengejarmu disana kan?" Jawab Yu dengan bangga.

" Hehe. Kau semakin pintar semenjak berteman denganku." Sam tersenyum dan keluar dari mobilnya lalu membuka pintu di samping Yu.

"Hati-hati" Sam meletakan tangannya diatas pintu yang terbuka untuk melindungi kepala Yu.

"Kau romantis sekali. Pantas saja pacarmu tergila-gila." Yu tertawa dan keluar dari mobil berjalan mendahului Sam

"Hei.. kemari!!" Sam menghentikan langkah Yu dan memintanya kembali berdiri disampingnya.

"Apalagi??" Yu dengan malas mendekati Sam. Sam hanya memberikan tangannya dan mengangguk.

"Apa??" Tanya Yu tidak sabar. Sam menggenggam tangan Yu. Mengisi celah yang ada dengan tangannya yang kekar.

"Aku tidak mau mengambil resiko ditembak kakakmu jika kau tiba-tiba hilang.!!"

"Baiklah!!" Yu menarik nafas panjang dan menggenggam tangan Sam sambil diayunkan seperti anak kecil.

"Sam!!!" Lihat kesini!!!"

"Sam siapa orang di sampingmu??!!!"

"Sam aku mencintaimu!!!

Benar saja, baru saja masuk bagian ticketing sudah banyak orang-orang memanggil nama Sam dan mengambil foto mereka tanpa ijin. Bahkan banyak yang mendekati dan mengerumuni mereka. Sam hanya berusaha bersikap ramah dan berusaha menghindar dengan berjalan cepat.

Ini merupakan pengalaman pertama bagi Yu berada di tempat umum tanpa kedua kakak yang menjaganya dan pengalaman pertama dikerumuni orang sebanyak ini.

Genggaman tangannya pada Sam semakin kencang, dan tangannya mulai berkeringat.

"Sam.. Aku tidak nyaman!!" Bisik Yu pada Sam yang berusaha menjawab setiap pertanyaan.

Sam yang merasakan tangannya basah karena keringat Yu mulai berpikir bagaimana cara untuk bisa terbebas dari sana.

"Setelah ini ikuti aku. Kau harus berjalan cepat kalau perlu kita berlari agar kita bisa bebas." Sam menunjukan senyum nakalnya, Yu yang merasa wajah Sam itu lucu ikut tersenyum dan mengangguk.

.....

" Akhirnya kita terbebas." Yu menarik nafas panjang dan duduk di depan Sam di sebuah restoran yang terdapat di dalam arena bermain.

"Yaaah, makan saja dulu sambil kau pikirkan permainan apa yang pertama kali ingin kau coba!!" Sam mengambil tissue dan membasahinya dengan air putih yang sudah disediakan ketika mereka datang.

"Kau jorok sekali Sam!!!" Yu bergidik dan mengarahkan tangannya untuk mengelap wajahnya yang sudah mulai basah dengan keringat

"Eitts. Jangan sentuh wajahmu dengan tangan lengketmu itu!!!" Sam mulai membersihkan tangan Yu dengan tissue yang sebelumnya dia basahi.

"Aku tidak mau sampai aku disalahkan oleh kakakmu jika wajahmu berjerawat!!" Ucap Sam tanpa ekspresi

"Kakakku lagi, kakakku lagi. Apa kau benar-benar takut dengan mereka??" Yu mendengus kesal

"Ya." Jawab Sam singkat. "Aku tidak benar-benar takut Yu,  aku juga tidak tahu kenapa aku seperti ini padamu." Batin Sam

...

"Hahahah.. sudah cukup jangan membuatku tertawa terus!! Nanti aku kenyang sebelum makanan habis." Yu tidak bisa berhenti terkekeh mendengar lelucon-lelucon yang Sam keluarkan.

Sam berhenti mengeluarkan lelucon dan mulai menyantap makanannya dengan memandangi Yu tanpa henti.

"Jangan memandangiku terus!! Nanti kau salah memasukkan makanan!!" Yu membentak Sam ketika menyadari ada sepasang mata yang tak henti memandanginya.

"Sepi sekali kalau kau tidak tertawa." Ucap Sam sedikit tersenyum.

"Jangan konyol Sam. Ayo cepat habiskan makananmu!! Aku sudah tahu mau bermain apa saja.. hehe. Aku ingin naik Carousell, Kincir angin, Gondola.... hmmmm" Yu buru-buru menyantap makanannya.

"Sepertinya aku kecanduan dengan suara tawamu Yu." Jawab Sam tanpa mengalihkan pandangannya dari Yu. Tatapan yang cukup membuat Yu menunduk dan salah tingkah.

Takut para penjagamu??

Itu hanya alasanku.

Aku hanya masih malu mengakui

Bahwa yang aku takutkan adalah kehilangan tawamu

(ghandistri)