webnovel

Dua Tahun Lebih

"Terima kasih dok, maaf selalu merepotkan." Ucap Yuire kepada dokter pribadinya, lalu keluar ruangan rumah sakit dan sudah terlihat kakaknya Chris menunggu di kursi tunggu.

Melihat adiknya keluar dengan dokternya, Chris beranjak dari kursinya mendekati adiknya "Bagaimana??" Tanya Chris cemas

"Semua masih baik-baik saja, tapi jangan terlena ya Yuire!!! Lebih cepat melakukannya akan lebih baik" Dokter Marie mengusap bahu Yu dan tersenyum.

"Kami masih mencari donor, semoga tidak akan lama lagi." Ucap Chris serius.

"Rumah sakit sedang mengusahakan. Sampai waktunya tiba, jangan lepaskan pandanganmu dari Yuire, dia bisa anfal sewaktu-waktu" Dokter Marie tersenyum kepada Chris, pandangan Chris berpindah ke arah lain tidak berani memandang langsung mata Dokter Marie.

Yuire tersenyum melihat tingkah kakaknya yang selalu percaya diri dan menatap tajam lawan bicaranya, namun sekarang dia begitu terlihat pemalu "Kau tidak mengucapkan terima kasih??" Yu menyenggol tangan kakaknya itu.

"Oh, Arigatou Dokter Marie."

......

"Kau dimana sayaaangku??? Kenapa tidak ada di restoran??? Aku sangat merindukanmu!!!" Teriak Sam manja di seberang telepon.

"Aku dari rumah sakit, bersama onii-chan. Sebentar lagi aku sampai. Bersabarlah." Yu menutup telepon dan memandang kakaknya yang sedang menyetir dengan tersenyum.

"Jangan melihatku seperti itu Yuire!!!" Bentak Chris pada adiknya.

"Onii-chan???"

"Hmm??"

"Kau menyukai Dokter Marie??" Tanya Yu menggoda kakaknya Chris

"Aku sedang tidak berniat menyukai seseorang Yu" Jawab Chris dingin.

"Oniii-chan. Ayolah jangan menyiksa dirimu seperti ini!!!"

"Aku tidak bisa membagi waktuku Yuire.!!"

"Ambil waktumu bersamaku sebagian, aku tidak apa-apa hanya mendapat setengahnya." Ucap Yu polos.

"Aku yang tidak mau." Jawab Chris tegas.

"Tapi aku ingin kakak perempuan!!" Rengek Yuire

"Telponlah kakakmu yang brengsek itu!! Dia akan memberikannya untukmu!!" Chris memberikan handphonenya ke dashboard di hadapan Yu.

"Dia benar-benar sudah punya pacar?? Kenapa aku tidak tahu?? Sudah berapa lama??"

"Hubungi saja! Aku tidak mau memberitahumu!"

...

"Haloo Onii-chanku yang tidak punya hati!!!" Jawab Yoshito di seberang telepon.

"Ini Aku..!! Jawab Yu dengan kecut. Chris yang melihat tingkah adiknya hanya melihat sekilas dan tersenyum.

"Hi Baby,, kenapa suaramu galak sekali pada kakakmu yang tampan ini??"

"Yoshito Minato. Aku marah padamu!!!" Jawab Yu berteriak pada handphone milik Chris

"Eh eh eh... Apa salahku??"

"Bicaralah!!! Aku malas bicara!!" Yu meletakan handphonenya dan menyalakan loudspeaker.

"Yu. Kenapa kau marah padaku??" Tanya Yoshito diseberang telepon.

"Dia marah karena kau tidak memberitahunya bahwa kau memiliki pacar."

"Hmmm, aku bisa jelaskan Baby." Yu tidak menjawab hanya cemberut memandang keluar jendela.

Chris yang suka memperkeruh suasana mulai mengeluarkan jurusnya "Apalagi kau sudah menyembunyikannya lebih dari dua tahun?? Oh keterlaluan kau Yosh" Chris melirik Yuire dan tersenyum licik. Dia tahu kata-katanya itu akan membuat Yosh dalam masalah.

"Hah dua tahun?? Selama itu aku tidak tahu??" Yuire terbelalak dan seketika berteriak.

"Yamada Minatooooo... Benar-benar bajingan kau!!!!" Suara Yoshito geram pada kakaknya Chris

"Yuire, baby... Aku tidak bermaksud... Aku.." Suara Yoshito berubah menjadi lembut kembali saat berbicara dengan Yu.

"Sudah. Aku malas. Tutup saja!! Pokoknya malam ini aku tidak mau pulang ke rumah."

"Berarti kau pulang ke rumahku kaaan???" Tanya Chris semangat. Yu hanya mengangguk.

"Yes.. Bye bye Yosh, selamat adikmu sudah membencimu!!!"

......

"Sam, Yoshi menyembunyikan sesuatu dariku." Ucap Yuire kepada kekasihnya yang duduk di hadapannya itu. Sam yang paham Yu hanya ingin didengarkan, maka dia hanya mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya yang sedang murung itu.

"Dia sudah memiliki kekasih selama dua tahun lebih, dan aku tidak tahu." Wajah Yu tambah murung dan matanya mulai berkaca.

"Dia pasti punya alasan." Jawab Sam lembut

"Aku sakit hati Sam, Hatiku sakit sekali, apa aku tidak berhak tahu?."

"Hatimu sebelah sini?? (Sam menyentuh dada kanan Yu, lalu mendekatkan wajahnya ke dada Yu). "Muuuuaaah" Satu ciuman di dada kanan Yu.

"Sekarang masih sakit??" Sam memandang wajah kekasihnya yang berangsur tersenyum "Tidak terlalu." Yu menggeleng lembut.

Saat hatimu sakit

Katakan padaku

Seketika itu akan hilang oleh kecupanku

(ghandistri)