webnovel

Underrated Heroes

cerita tentang seorang pemuda bernama Rama yang tiba-tiba tersedot kedalam dunia yang tidak ia ketahui, disana dia harus melindungi dunia untuk kembali pulang keasalnya. Bagaimanakah ia akan kembali ke dunia asalnya...

RamdhaniAzraq · Games
Not enough ratings
3 Chs

Part 2: Lima Pahlawan

"uh, wow, menakjubkan sekali....."

Aku mendengar suara seseorang takjub dan aku membuka mataku perlahan. Kulihat banyak orang dengan jubah putih mengelilingi ku dan empat orang asing yang berada di samping ku, aku menatap takjub dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Apa-apaan ini!, Tempat apa ini!"

Aku melihat ketempat suara itu berasal, dan melihat empat orang lainnya. Sama seperti diriku, sepertinya keempat orang itu juga tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.

Aku berdehem.

Sepertinya tadi aku sedang berada di lorong perpustakaan, namun...kenapa? Dan sekarang dimana aku?

Aku melihat sekitar, dan bangunan di sekeliling ku sepertinya terbuat dari batu pualam putih dan juga lantai marmer yang berwarna abu-abu. Terlepas dari itu, aku merasa belum pernah berada disini, dan yang pasti ini bukanlah perpustakaan.

Aku melihat kelantai, dan ternyata disekeliling ku terdapat lingkaran magis yang mengeluarkan cahaya, dan juga pilar-pilar yang tinggi disekitar kami. Ini mirip dengan sebuah altar!

"Sedang berada dimana kami!, Dan siapa kalian!"

Saat aku ingin menanyakan hal yang sama, seseorang disampingku yang terlihat menggunakan jubah merah bertanya hal yang sama kepada orang-orang yang berjubah.

"Wahai para pahlawan! tolong selamatkan lah negeri kami ini!"

"Apa!"

Kami berlima seketika berteriak bersama.

"Apa maksudnya ini!"

Permohonan pria tua berjubah itu, sepertinya terdengar familiar, seperti layaknya di novel-novel fantasy.

"Ada banyak hal yang tidak bisa saya jelaskan, tetapi, kami sudah memanggil kalian wahai lima pahlawan pedang dengan cara yang sulit untuk meminta bantuan kalian melindungi negeri ini."

"Memanggil! Apa maksud kalian!"

"Dunia kami sedang berada di ambang kehancuran, setelah berkali-kali gelombang serangan muncul dari langit. Dan...tolonglah kami wahai para pahlawan untuk meminjamkan kekuatan kalian untuk melindungi negeri ini"

"Bagaimana kami bisa melindungi negeri ini! Bahkan kami tidak punya peralatan untuk melindungi negeri ini."

"Tidak...kalian mempunyai senjata jiwa yang dapat kalian panggil dari hati kalian sendiri, dan hanya para pahlawan lah yang dapat mengeluarkan senjata jiwa tersebut."

"Wah! Menakjubkan"

Kami semua mulai memanggil senjata kami dari dalam diri kami sendiri, tapi bentuk pedang dari kami masing-masing berbeda.

"Biar saya jelaskan, kamu yang berjubah biru, pedang itu adalah pedang yang terbuat dari bulu Phoenix, pedang itu mempunyai jiwa api yang terkenal akan panasnya yang menusuk, kalau boleh tahu...siapa nama anda wahai pahlawan berjubah biru."

"Namaku Rin, Rin Fathi, usiaku delapan belas tahun dan sekarang aku adalah mahasiswa. Ngomong-ngomong bagaimana cara kami agar bisa keluar dari dunia ini!"

"Maaf, biar saya jelaskan kepada kalian para pahlawan tentang pedang kalian terlebih dahulu. Kamu...wahai pahlawan berjubah merah, pedang mu adalah pedang yang terbuat dari intisari gunung, yang dimana kekuatan pedang itu bisa membuat bumi menjadi terbelah, tetapi...pedang tersebut sangatlah berbahaya, dapat mengancam jiwamu juga karena kekuatannya yang terlalu besar. Kalau boleh tau...siapa nama anda wahai pahlawan jubah merah."

"Hmmm...namaku Luthfi, Luthfi Cahya, usiaku tujuh belas, siswa disalah satu SMA."

"Hmmm... baiklah kalau begitu. Berikutnya adalah anda wahai pahlawan berjubah ungu, pedang anda terbuat dari logam terbaik di negeri ini, pedang anda adalah pedang yang terkuat diantara kelima pahlawan, karena andalah yang pada saat itu memimpin penyerangan gelombang pertama."

"Hehehehe...berarti akulah yang terkuat diantara kalian. Perkenalkan namaku Rui Costa...hahahahah...kalian harus mematuhi ku oke."

"Heiii! Siapa kau enaknya suruh-suruh!"

"Sudah cukup kalian berdua, selanjutnya pahlawan berjubah abu-abu, pedang mu adalah pedang yang terbuat dari jiwa serigala, pedang tersebut dikenal dapat memimpin seluruh pasukan serigala yang ada di negeri ini, dulu pedang ini mengeluarkan Auman yang sangat besar sehingga mengguncangkan negeri ini. Ngomong-ngomong siapa namamu!"

"Perkenalkan, namaku Sarui, aku adalah pekerja kantoran, usiaku 25 tahun, tapi, saya memiliki pertanyaan. Apa itu gelombang? Dan bagaimana munculnya gelombang?"

"Sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, saya ingin memberitahu bahwa pahlawan berjubah hitam adalah pahlawan baru, sehingga kami tidak mengetahui pedang apa yang diwarisi oleh..."

"Hei.. apa-apaan itu! Bagaimana kau tidak mengetahui nya sedangkan mereka berempat tahu cara menggunakan nya, jika aku tidak tahu maka bagaimana aku akan menyelamatkan dunia ini. Percuma saja aku dipanggil kesini jika kalian tidak tahu apa yg bisa kulakukan.."

"Hei.. tidak sopan untuk berbicara seperti itu, dimana sopan santun mu sebagai pahlawan hah!"

"Heh!"

"Sudah cukup! Kalian para pahlawan dipanggil kesini untuk melindungi negeri ini, bukan untuk berdebat. Kalian berlima, silakan ikuti kami ke aula kerajaan."

Heh dasar negeri bodoh, apakah mereka sengaja bersikap seperti ini hanya kepadaku.

"Uh..wow! Menakjubkan sekali istana ini."