webnovel

BAB 1: MENOLAK CINTA OMEGA

"Aku Alpha, tapi membenci Omega. Memang apa salahnya suka sesama Alpha?"

[Apo Nattawin Wattanagitipat]

***

Bangkok, Thailand.

"Tuan Nattawin, s-sebenarnya saya suka Anda!" seru seorang Omega saat jam istirahat kantor. Lelaki muda nan manis bernama Fiat itu menyatakan perasannya. Namun, bukan senang, Apo justru tersenyum masam.

"Sudah tahu. Feromonmu kan selalu berlebihan kalau sedang dekat denganku," kata Apo. Dia tak peduli siapa yang lewat di sekitar, tetap saja mengatakan apapun yang dipikirkan.

Fiat pun langsung malu dengan situasi itu. Dia pikir, Apo akan menerimanya. Tapi, sungguh-sungguh menyakitkan. Kedua mata cantik Omega itu sampai tergenang basah. Jari-jarinya juga bergeliatan karena gelisah.

"Ah, begitu. Maaf. Apa itu sangat menganggu Anda?" tanya Fiat. Dia tampak ingin pergi dari sana, tetapi amat menahan diri. Bagaimana pun, attitude-nya bagus sekali. Tidak heran jika Kabag bagian pemasaran mereka suka padanya.

"Ya, sangat. Karena aku tidak suka padamu," kata Apo frontal. "Kau kan tidak menarik. Jadi maaf."

Fiat pun berterima kasih sudah diberikan waktu, lalu mundur dengan senyuman sebelum berlari sedih. Omega itu menangis di meja kantor. Bahkan langsung dipeluk teman Beta-nya.

"Sudah... sudah... tidak apa-apa. Masih banyak yang suka dirimu. Percayalah," kata si teman menenangkan. Sementara Apo cepat-cepat pergi dari sana.

Sebenarnya, Apo bukannya ingin mengatakan kata-kata kejam. Namun, jika dirinya tidak bertindak tegas, para Omega itu pasti akan menaruh harapan padanya. Karena itulah, daripada urusannya jadi panjang, dia pun memilih tindakan seperti barusan.

"Ha ha, sedang menjalani hari yang buruk, huh?" tanya Mew ketika lewat di depan mejanya. Sang Kabag pemasaran pun meletakkan segelas kopi untuk Apo. Seperti hari-hari biasa, karena sudah menganggap lelaki itu sebagai junior atau adik.

Di lain sisi, Apo malah menatap senyum Mew dengan dada berat. Karena meskipun terlahir sebagai Alpha, Apo tetap tertarik kepada sesama Alpha. Dia benci Omega, entah kenapa. Mungkin karena mereka hanya merepotkan baginya, cengeng, tukang bergantung dan suka mendorong orang untuk memperkosanya hanya dengan menyebar feromon-

Intinya Apo menyukai pria Alpha perkasa di depannya ini.

"Oh, thanks. Yeah, begitulah. Ada Omega lagi yang menembakku. Malas. Sudah jangan pancing aku untuk membahasnya lebih jauh," kata Apo.

Mew hanya menggeleng pelan. Pria itu pun duduk di meja kerjanya, karena sudah pernah bertanya hal serupa yang dikatakan Apo. Dulu, Apo bilang kalau dia ingin fokus pada karir dan masa depan. Jadi, Mew pun percaya mengapa Alpha tampan seperti Apo masih single sampai sekarang.

Pria itu hanya tidak tahu, di balik senyum hambar Apo, tersimpan rasa cemburu yang sangat besar saat Gulf menghampiri meja kerjanya.

"Mew! Dear! Aku membawakan makan siang untukmuuu!" seru Gulf yang memang sering berkunjung ke kantor hanya untuk menyapa sambil memberikan bekal. Model Omega cantik itu pun meletakkan beberapa kotak transparan di meja sang kekasih. Dia mengecup pelan bibir pria Alpha-nya, tanpa sadar Apo membuang muka di seberang sana.

Pulang dari kantor, bukannya mendapat selamat atas reward dari sang boss, Apo justru menuai nyinyiran dari kakak angkatnya.

"Kau menolak Omega lagi? Demi apa, Apo. Kapan menikahmu kalau begini caranya?" kata Pear. Wanita yang menggendong anak satu itu hanya dilewati Apo.

"Itu bukan urusan kakak," kata Apo yang memilih duduk di sofa sambil melonggarkan dasinya. "Lagipula ada apa tiba-tiba kemari? Kalau mau minta uang lagi, maaf saja aku sedang tidak punya. Tabunganku sudah dipersiapkan untuk hal penting lainnya."

Pear pun tersinggung karena ucapan Apo. Walau benar, wanita Omega itu tetap keluar menghentak dari rumah Apo. Dia membanting pintu secara kasar. Memaki. Bahkan meludahi keset lelaki itu.

"Cuih! Kusumpahi kau perjaka selamanya!" kata Pear. "Atau paling tidak, susah melewati musim kawin tahun ini. Dasar Adik tidak tahu sopan santun! Aku ini kakakmu!"

Apo malah memutar mata dan menutup pintu rumahnya. Dia juga mengunci benda itu dan masuk ke kamar. Pertama, mandi. Kedua duduk di ranjang dalam kondisi telanjang bulat.

Memang benar, bulan ini ada musim kawin untuk para Alpha. Tinggal hitung mundur saja. Dua minggu dari sekarang, semua Alpha single pasti tersiksa menjalani setiap harinya tanpa meminum obat suppressant.

Apo sendiri sering kerepotan kalau sudah masuk hari-hari itu. Dia akan menggunakan cutinya selama 4 bulan ini, yang artinya seminggu di rumah. Untuk apa? Tentu saja mengocok penis dan mendesah sendirian di dalam kamar.

Apo juga sering menghabiskan ber-box-box tisu yang dipesan online, karena berbahaya sekali kalau dia sampai keluar rumah dan menabrak Alpha lainnya.

Well, andai Apo Omega, mau heat di jalan pun pasti ada yang mau menusuk bokongnya sebentar di gang kotor. Karena katanya, bokong Omega memang enak sekali, karena pasti basah pada musim kawin.

Namun, bagaimana dengan Alpha rut dan suka mengejar Alpha lainnya? Mereka pasti marah karena feromon kuat mereka saling berperang, lalu menimbulkan aroma tajam yang memuakkan.

Bagaimana pun, Alpha memang bukan untuk Alpha. Mereka dikodratkan untuk saling menjauh, jadi feromonnya pun bisa bertarung kalau ada di tempat yang sama.

"Ahhh... ahh...." desah Apo sembari menahan rasa benci terhadap dirinya sendiri. Tidak puas dengan sekali muncrat, Alpha berhidung mancung itu pun mengocok penisnya semakin cepat. Benda itu bengkak merah dan berbuih putih. Minta diremas oleh bokong Omega, sayang si empunya menolak begitu keras.

Akhirnya, kesal menjadikan Apo mengambil dildo rahasia yang dia sembunyikan di laci nakas. Dengan lubrikan, benda itu dibaluri penuh sebelum dimasukkan dalam lubang bokongnya sendiri. Sangat sulit, memang. Apo memaki karena bokongnya tetap milik Alpha, jadi tak ada cairan apapun yang melumasinya dari dalam. Dia harus usaha sendiri, tapi jika dildonya mencapai ujung, Apo puas karena itulah titik nikmat yang bisa membuatnya bergairah.

"Tidak apa-apa menjadi berbeda, Apo. Kau hebat dengan caramu sendiri membawa diri," kata Napvtik, sahabat Beta-nya di masa lalu. Sayang, lelaki itu di panggil Tuhan terlalu cepat. Dia meninggal di usia 17 tahun, dan Apo tidak pernah dapat dukungan moril lagi sejak saat itu.

"Ahhh... nng... Nngg...." Apo pun menyelesaikan semuanya dengan cepat. Menikmatinya, meski setelah itu merasa benci pada tindakannya sendiri. "ARRRGGHH!"

PRAKH!!

Apo membuang dildo itu sembarangan. Dia menjambak rambut sendiri, memaki diri sendiri, lalu baru kembali dirinya yang orang-orang tahu: seorang Alpha yang normal.

Alpha yang dominan dan tenang menghadapi keadaan. Alpha yang mampu menundukkan bahkan hanya dengan menatap tajam Omega di jalan. Dan Alpha yang membuat banyak mata melihatnya ketika lewat di suatu tempat.

"Selamat atas pernikahannya, Meeeeeeewwwww!"

Namun, pagi itu Apo serasa kehilangan napasnya sendiri. Dia berdiri mematung, lalu memandangi seluruh kantor memberikan selamat dengan undangan di tangan.

Gulf, sang kekasih model dengan senyum menawannya memeluk pinggang Mew dari samping. Dia tampak sangat bangga, apalagi di lehernya ada tanda mate yang permanen.

Oh, shit. Gulf bahkan sudah ditandai sebagai pasangan abadi. Pertanda hari itu memang titik akhir dan Apo harus bangun agar kembali ke alam nyata.

"Oh, hai, Apo. Yang satu ini untukmu," kata Mew ketika me-notice kedatangan Apo.

Apo pun menerima undangan mungil tersebut, kemudian menjabat tangan Mew dengan senyum miring yang menawan. "Tentu. Kalian serasi sekali. Lebih cepat lebih baik untuk jadi resmi."

"Makasiiiih...." kata Gulf dengan senyum lesung pipinya. Omega lelaki itu menggigit bibir bawahnya, lalu ikut menjabat tangan Apo. "Aku dengar banyak soal dirimu dari pacarku. Datang ya! Kutunggu ikutan foto bersama nanti."

Apo pun mengangguk dengan elegan, lalu melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Walaupun, ketika jam aktif sudah selesai, Alpha itu menggila di dalam rumahnya sendiri.

Dia tidak melampiaskan hasrat ingin membunuh dengan solo lagi, tapi mengobrak-abrik segala barang sampai berserakan di lantai.

BRAKHHHHH!!!

"ARRRGGGGGGHHHHHHHHH!!!"

BRAKHHHH!!!

"AAARRRGHH!! BRENGSEK! SETAN KEPARAT KELAMIN! AKAN KUBUNUH KAU KALAU SAMPAI KUHADIRI PERNIKAHAN ITU! ARRRRGHHH!!"

Next chapter