webnovel

1-5

"masih ada kerjaan loe"Bara khawatir melihat Hesa yang terus terdiam di ruang osis

"enggak Bar, gue lagi ngadem"ucap Hesa

"makan dulu sana"ucap Bara

"kenapa?"ucap Hesa bingung mengira si teman berkata random

"loe keliatan sakit"ucap Bara

"perasaan loe doang kali"

"hm, oke gue duluan"ucap Bara yang dibalas anggukan oleh Hesa

Drtttt, ponsel Hesa terus berbunyi karna yang lain terus menanyakan keberadaan nya lewat chat grup, Hesa tahu pasti akan ditanyai perihal dirinya yang seolah tahu keadaan ini

Tapi apa boleh buat, bila ia bersikap seperti ini teman2 nya pasti akan curiga jadi ia memilih pergi menemui mereka

~

Ketujuh orang ini sudah berkumpul dengan lengkap di uks

"kalian semua kenapa"Setta heran melihat lebam di leher Joan dan luka gores di pipi Azka apalagi saat tadi ia datang mereka berdua belum bangun dari pingsan

"gue kena terror"ucap Azka

"gue juga"Satya tampak terkejut

"hah, terror apaan"Setta bersikap tak paham

"siapa mau mulai duluan"Jio

Hesa mengangkat tanganya

"loe juga kena"tanya Azka

"kita semua kena kecuali Setta"ucap Hesa yang tentu membuat teman temanya menatap curiga, sadar keceplosan ia diam sejenak mencari alasan

"a-adik kelas yang nolong gue, kayanya dia anak indigo"dalam hatinya Hesa merasa bersalah karna menumbalkan adik kelasnya itu, padahal sebernarnya ia tau karna pernah melakukan time travel kesini

"nolong loe?"ucap Joan

"gue kena ilusi gitu, gue ampir lompat dari rooftop sebelum si adik kelas narik gue kebelakang"jelas Hesa

"emang apa yang loe liat, bisa sampe gak tau kalo lagi di rooftoop"tanya Niki

"sisi lain gue yang ntah dari mana, waktu gue mau pergi tiba2 lorong sekolah jadi kaya labirin yang gak ada jalan keluar"ucap Hesa

"yang nemuin gue, Niki sama kak Azka, loe kan kak"Joan melirik Hesa curiga

"iya, gue dikasih tau juga sama si adkel"ucap Hesa kembali berpura-pura

"lanjut gue sekarang"ucap Azka

"gue cape kelamaan nunggu Juan sama Niki di tempat latihan tari"ucap Azka

"di lantai 3"ucap Niki

Azka mengangguk

"gue nunggu loe di lantai 1"ucap Niki

"loh bukanya kalian batalin ya"ucap Azka

"enggak kok"ucap Niki

"gue malah gak dapet kabar sama sekali"ucap Joan

Azka mengecek ponselnya, tak ada pesan chat dari Joan ataupun Niki

"lanjut dulu aja"ucap Setta

"waktu mau mulai aja sendiri, bayangan gue di cermin senyum dan gak lama kaca pecah"ucap Azka

"gimana caranya, bukanya kaca di tempat latihan tari itu nempel ke tembok jadi gak mungkin pecah kecuali dilempar dari depan"ucap Satya

"nah disitu masalahnya"ucap Azka

"positif thingking aja, cermin itu rapuh karna udah tua makanya bisa pecah tanpa pemicu"ucap Joan

"lanjut siapa"ucap Azka

"gue, selesai latihan di tempat tari lantai 1 tiba2 ada yang ngetok jendela tapi tangan doang tanpa wujud dan sialnya lagi gue ke kunci sampe kak Hesa dateng"ucap Niki

"pas gue mau balik dari toilet, dada gue sesek banget kaya ada yang nyekik leher gue"ucap Joan

"kalo gue sama Satya" Jio menunjukan sebuah rekaman di hpnya

Terlihat Jio dan Satya berjalan dilorong tiba2 ada yang memukul mereka dari belakang lalu menyeret mereka ke ruang radio, tak lama kemudian dua sosok itu keluar kemudian menghilang di depan ruang radio

"guys, sebenernya gak cuma hari ini gue di terror"ucap Azka, Ia menunjukan rekaman cctv, untung saja si sosok tak menghancurkan cctv di rumah Azka

"ini aneh, kita gak mungkin diem aja kan"ucap Setta

"kayanya kita harus balik ke villa buat nyari tau"ucap Jio

"iya, kita kesana besok aja"ucap Satya

"kenapa besok"tanya Niki

"karna kita banyak tugas"Jio berekspresi datar

~

Pulangnya Joan, Niki dan Setta sudah berada di cafe untuk kembali membahas seputar tadi, Geng thirteen memang ada janji bertemu saat ini

Setta duduk anteng sambil memakan makanan nya namun gangguan datang "sini gue tambahin bumbu biar makin enak"ucap Niki jahil

"gak mau, makan aja punya loe sendiri"Setta berusaha melindungi makanya, ia menahan tangan Niki yang memegang saos

Mereka berdua rebutan botol saos sampai tak sengaja isi botol tersebut mengenai lengan bajunya Joan

"m-maaf Jo"ucap Setta

"gue juga minta maaf"ucap Niki

"loe sih"Setta menyenggol lengan Niki

"loe juga kali"ucap Niki

"gak apa2, gue ke toilet dulu ya"ucap Joan tersenyum, Ia pun pergi ke toilet sedangkan Setta dan Niki melanjutkan makan

Tak terasa waktu sudah berlalu beberapa menit

"yang lain mana, belum dateng"ucap Niki

"macet di jalan, baca grup dong"ucap Setta

"nyenyenye"Niki meledek

"gue ke toilet dulu ya, kebelet ni"ucap Setta

"y"ucap Niki

Setta pergi ke toilet

Seteah selesai, Setta berjalan ke arah pintu keluar tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara rintihan seseorang yang seperti sedang menangis "suara apa itu?"

Ia membuka satu persatu pintu bilik namun ada yang terkunci, Setta mengetuk ngetuk pintu itu "Joan"

"S-Setta"ucap Joan lirih

Terdengar suara kunci yang terbuka dari dalam

"Joan, loe kenapa"Setta panik melihat Joan

"anter gue pulang"Joan masih gementaran sambil terus menangis, ia belum kuat mengatakan apa yang terjadi

~

Hesa pulang agak malam hari ini, Sebelumnya ia akan pergi dulu ke cafe tapi ternyata dibatalkan Niki dengan alasan terjadi sesuatu pada Joan tapi Niki tak menjelaskan lebih lanjut

"sayang, kenapa kamu ngelamun"ucap Winter

Yap sekarang Hesa berjalan pulang bersama Bara dan Winter

"gak kok, biasalah mikir kerjaan"ucap Hesa

"sok banget loe, kerjaan osis gak bener gitu"ucap Bara yang auto membuat Hesa menanpol kepalanya

"kebalik bambang"ucap Hesa

Saat tiba di kosan

"gue duluan oi"ucap Bara melambaikan tangan singkat

"buruan loe pergi"usir Hesa

Hesa membuka pintu kosan lalu masuk diikuti Winter

"sayang, kok kamu malah ikut masuk bukanya pulang"ucap Hesa heran

Winter malah menutup pintu lalu memperhatikan seisi kosan, tak lama ia berbalik sambil melipat tanganya di depan perut "Bara bilang kamu keliatan sakit belakangan ini, dan aku liat kosan kamu berantakan"

ia mendekati Hesa "kamu lagi ada masalah"

Hesa menggeleng

"oke, aku ngerti kok arti kata privasi"ucap Winter lalu mengambil sapu "tapi jangan larang aku buat bersihin kosan kamu"ucapnya lagi

"aku bantu ya"ucap Hesa

"nonono, kamu bau keringet mendingan mandi"ucap Winter

Hesa tersenyum jahil sambil akan memeluk Winter namun Winter segera mengangkat sapu

"iya2 aku mandi"ucap Hesa berlalu ke kamar mandi

Beberapa saat kemudian, Hesa keluar dari kamar mandi sembari menggosok kepalanya dengan handuk

"udah beres, sekarang tinggal masak"ucap Winter

"aku aja, kamu pasti cape"ucap Hesa

"gak apa2, kamu mau makan makanan fastfood kan"ucap Winter

Hesa cengengesan karna ternyata si pacar tahu apa yang akan ia masak

"hm udah ku tebak"ucap Winter datar

Winter memasak dan tak lama kemudian mereka makan bersama

Tok tok tok

"Siapa itu"Winter menoleh ke arah pintu

"Biar aku aja" Hesa pergi ke pintu lalu membukanya

"k-kak Hesa"ucap pemuda itu gugup

"iya gue Hesa"ucap Hesa

"aku disuruh kak Bara minjem panci kecil "ucapnya

"Loe anak baru ya disini"Hesa belum pernah melihat pemuda ini

"iya kak, aku tetangga baru"

"oh tunggu bentar, gue ambil dulu pancinya" Hesa kembali ke dapur untuk mengambil panci, saat melewati ruang makan Winter menghampirinya

"siapa sayang?"ucap Winter

"anak baru, disuruh pinjem panci sama Bara"ucap Hesa

"baru pindahan maksudnya"ucap Winter

"ya, kemarin kosan di sebelah Bara di benerin sama ibu kos"ucap Hesa

"terus pinjem panci buat apa"ucap Winter

"buat masak mie kali"ucap Hesa

"mendingan suruh makan bareng kita aja kalo dia emang lagi istirahat dari beresin kosanya"ucap Winter

"kamu gak apa2 emang?"ucap Hesa

"gak lah, soal masak lumayan kok aku bisa masak lebih sekalian buat malem"ucap Winter

"oh gitu, makasih ya sayang"ucap Hesa

Ia kembali ke depan menemui si anak baru "loe mau masak mie karna lagi istirahat kan"

"iya kak, pancinya kak Bara bocor jadi dia nyuruh aku minjem sama kakak"

"yaudah, loe makan bareng gue aja"ucap Hesa sambil menarik tangan anak itu untuk masuk

"t-tapi kak"

"gue gak nerima penolakan"ucap Hesa

Di ruang makan, Winter sudah menyajikan makanan untuk mereka berdua

"kalo aku makan disini gimana kak Bara"ucapnya

"santai aja, ntar gue suruh beli makanan sendiri"ucap Hesa

"ish temen macam apa ini, Bara pasti juga cape bantuin anak ini pindahan"ucap Winter

Hesa hanya cengegesan

"abis makan kamu juga bantuin dia pindahan sekalian kasihin makanan yang udah aku bungkus ini buat Bara"ucap Winter

"siap sayang"ucap Hesa seraya hormat

Ia melirik si anak baru "btw siapa nama loe"

"Kala"ucapnya

Hesa mengangguk paham

"nama yang bagus tapi orangnya pemalu ya"Winter tersenyum ke arah Kala membuat Kala sedikit gugup

"sayang banget loe tetanggaan sama orang macem Bara"ucap Hesa

"kamu gak ngaca ya"ucap Winter

"aku sering ngaca kok sayang, ganteng banget"ucap Hesa

Winter hanya bisa menggelengkan kepala mendengar ucapan pacarnya ini