webnovel

1-13

Seseorang berlari di tengah kegelapan hutan, saat terbangun ia berada di sana jadi ia memutuskan untuk mencari jalan keluar

Tak terduga ia melihat sebuah bangunan berbentuk lingkaran yang tak jauh lagi tapi langkahnya terhenti karna mendengar suara yang menuju kesana juga, ia langsung bersembunyi di balik pohon besar

"gimana, wahana udah siap"sebut saja ini ba

"siap dong, jadi ntar dari tempat camp dibawa kesini kan"dan yang ini bu

"yoi"ucap ba

"udah ready semuanya"ucap bu

"gue gak sabar liat mereka lari2 ketakutan waktu kita kejar nanti"ucap ba

"pasti seru banget"ucap bu

"eh tapi gue denger tawanan kita kabur"ucap ba

"biarin ajalah, paling ntar ketangkep lagi sama kembaranya"ucap bu

Mereka berdua masuk ke bangunan tersebut

"Satya sama Niki, tapi udah pasti mereka bukan yang asli"

"seru amat bro ngintipnya"

Ia langsung berbalik dan menemukan si kembaran yang tersenyum padanya

~

Pagi ini Azka membeli makanan di market yang agak jauh dari rumahnya karna market yang dekat masih tutup

Malas untuk langsung kembali jadi ia memutuskan untuk memakan sarapan dulu di bangku depan market yang memang tersedia untuk pengunjung, kebetulan keluarganya memang sedang tak ada

"Azka"

Azka menoleh, ternyata itu kak Bara dan seseorang yang mungkin saja temanya

"kak Bara"ucap Azka

"sendirian aja loe"ucap Bara

"kan belum punya doi"ucap Azka

"nyidir diri sendiri tapi gue ikutan kesindir"ucap Bara

"dia adik loe"Azka melirik orang yang bersama Bara

"tetangga baru di kosan, masuk kemarin"Bara lalu melirik cowok disebelahnya mengisyaratkan untuk berkenalan dengan Azka

"hai kak, gue Kala"ucap pemuda manis itu sambil tersenyum

"hai juga, gue Azka"ucap Azka

"dia adik kelas gue, temen genk nya Hesa"ucap Bara

"oh" Kala mengangguk paham

"eh ada snack yang gue lupa beli"Bara melihat isi kresek

"yaudah kak, beli dulu aja sana"ucap Kala

"oke loe disini dulu ya bentar"ucap Bara

"iya kak"

Kala duduk di kursi yang berhadapan dengan Azka

"kita belum beres ngobrol kemarin tapi loe main pergi gitu aja"ucap Azka

Kala mengangguk sambil menyedot pop ice nya "iya gue tempe"

"kak Hesa ada sama loe"tanya Azka

"kak Hesa ada di dimensi lain, diculik sama Setta plus kembaran nya"ucap Kala

"trus kenapa loe bilang kak Hesa ada di bawah pengawasan loe"ucap Azka

"ya gue emang ngawasin dia, gue pergi ke dimensi itu diem2"ucap Kala

"kenapa gak sekalian loe tolong aja sih"ucap Azka gemas

"gue cuma bisa liat kak Hesa dari jauh, selalu ada copyan di deketnya"ucap Kala

"kak Hesa pernah dikasih tau kalo cuma mereka sendiri yang bisa bawa orang kesana tapi loe bisa pergi"Azka menatap Kala curiga

Kala tentu menyadari "apa alasan gue ngasih tau keberadaan kak Hesa kalo gue bagian dari mereka"

"jadi? Kenapa loe bisa kesana sendiri"tanya Azka

"menurut kakak" Kala balik bertanya

"jawab dulu pertanyaan gue"ucap Azka serius yang malah membuat Kala tertawa

"apa sih"Azka heran dengan anak di depanya ini

"kalian gak akan mati setelah ini, gak perlu khawatir karna kalian berbeda"

"heh, yang tadi aja belum loe jawab tapi loe nambah pertanyaan baru"ucap Azka agak kesal

Kala semakin tertawa puas melihat Azka yang kebingungan "kakak kan orang yang peka, masa sih gak bisa nyari tau"

"gue kan bukan anak indihome njir, eh tapi kok loe tau jangan2 loe yang indihome"ucap Azka

"pikir aja sendiri"ucap Kala

Kala kembali tertawa membuat Azka gemas ingin membuang anak itu ke sungai Amazon

Baru saja Azka akan membuka mulut tapi Bara keburu menghampiri mereka

"loe gak nunggu lama kan"ucap Bara pada Kala

"enggak kok"ucap Kala sambil tersenyum

"Azka, duluan yo"ucap Bara

"i-iya kak"ucap Azka

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Azka yang masih kebingungan, Kala menoleh sekilas tersenyum pada Azka dengan ekspresi watadosnya

~

Genk thirteen sudah dalam perjalanan menuju tempat camp

Posisinya

Depan, Hesa-Jio(supir)

Tengah, Riki-Satya-Setta

Belakang, Azka-Juna

Azka memainkan poselnya sembari terus teringat ucapan Kala "tu bocah sebenernya siapa sih, apa aja yang dia tau"

Joan menatap heran ke arah Azka yang melamun, ia melihat sedikit bekas noda lebam di leher Azka

"hm, jadi gitu"ia menyadari apa yang terjadi di rooftop kemarin, kan ia hanya mendengar suara saja jadi tak tahu jelas

Azka menoleh dan mendapati Joan yang menatapnya "kenapa Jo"ucap Azka

"e-enggak kak"ucap Joan

Azka memilih kembali memainkan ponsel sedangkan Joan melirik spion yang berada di depan

~

Sesampainya, mereka segera mendirikan tenda untuk tempat bermalam nanti

"sebagian bikin tenda, sebagian lagi ke sungai"ucap Hesa

"ngapain bang, mancing"tanya Niki

"boljug, sekalian ambil air buat persedian minum atau nyuci piring disini"ucap Jio

"woke"ucap Niki

"eh kita yang bakal ke sungai"ucap Joan

"ntah"ucap Satya

"dahlah biarin kita bertiga yang ke sungai"ajak Setta pada Joan dan Niki

Mereka bertiga pun pergi

Sepanjang siang mereka menghabiskan waktu di tenda masing2 ada yang nobar di laptop, membaca buku, mendengarkan musik dan juga bermain game ponsel

Sampai tak terasa waktu berlalu sudah menunjukan pukul 8 malam, Jio keluar tenda sambil menepukan kedua tanganya

"dah woi, ayo kita mulai record"ucap Jio

Satu persatu keluar tenda juga

"mulai ni, sendiri sendiri lagi atau gimana"tanya Hesa

"menurut gue sih berpencar aja tapi gak sendiri"usul Satya

"bagi dua lagi kaya siang"ucap Setta

"kayanya mending tiga"ucap Niki

"hm gue sama Setta plus Azka, Juan Jio, Niki Setta"ucap Hesa yang langsung membuat Joan dan Azka menoleh ke arahnya

"g-gue sama Joan aja atau Jio jadi bertiga"ucap Azka, jelas lah bahaya sekali bila ia bersama dua orang itu

"terserah sih"ucap Jio

"enggak deh, Jio bareng gue sama kak Hesa"ucap Setta

"duh gimana ya caranya gue larang" Azka bingung namun Hesa kembali bicara

"yaudah berarti kelompok nya sesuai sama yang gue bilang"Hesa melirik Azka misterius

Mereka mengangguk lalu Hesa, Azka dan Satya mengambil kamera yang sudah disiapkan

"kita bakal ke arah barat"ucap Satya

"kita bertiga ke selatan"ucap Setta

"sisanya gue sama Joan ke utara"ucap Azka

~

*Niki-Satya pov

Satya sedang merekam keadaan jalan sedangkan Niki hanya menerangi dengan senter sambil memakan snack yang dibawanya

"yang bener dong senterin nya, biar masuk kamera agak bagus"ucap Satya protes

"eh iya sorry kak"ucap Niki

Bughhh

Niki menoleh kebelakang, ia menemukan sebuah batu yang dibungkus kertas "siapa yang nimpuk gue"ucap Niki heran

"jangan bercanda loe, kita cuma berdua disini dan gue jelas ada di depan loe"Satya menoleh

"kalo bercanda, kenapa ni batu ada disini, emang loe gak denger pas batu ini jatoh tadi" Niki mengambil batu tersebut kemudian membuka kertas yang membungkusnya

"invitation, lah siapa yang hajatan di tengah hutan"

Satya auto langsung menoyor Niki mendengar ucapan konyol si adik kelas

"dahlah mending kita lanjut, buang aja batu sama kertasnya"ucap Satya

"dih, ngapain juga gue mau nyimpen yang begituan"ucap Niki

Tanpa mereka sadari, dua sosok hitam sudah berdiri di belakang mereka

*Hesa-Setta-Jio pov

Setelah melakukan opening dan sedikut untuk interaksi pada penonton, mereka bertiga merekam keadaan sekitar hutan

"gelap banget ni guys, tapi pemandangan disini bagus"ucap Setta pada kamera

"wah kayanya gue liat sesuatu"ucap Hesa

"loe liat apa kak"ucap Jio

"di depan sana"Hesa menunjuk arah yang dimaksud

"di depan sana ada apaan kak"ucap Jio mulai ketakutan

"kembaran loe"ucap Hesa

'salah, kita ada dibelakang bukan di depan'

Mereka bertiga langsung saling tatap terkejut karna melihat sosok berjubah di belakang masing2, si sosok menutup kepala mereka dengan kain hitam Ralat hanya Jio saja yang kepalanya ditutupi kain hitam

*Azka-Juan

"loe ngapain ngajak gue ngumpet kak, bukanya kita harus bikin vlog" Joan tentu merasa heran saat Azka menariknya ke balik sebuah pohon besar

"loe diem aja disini, gue gak bisa kasih tau dulu apa yang terjadi" Azka mengendap ngendap memeriksa keadaan

Ntah benar atau tidak, Azka merasa mereka semua akan di tangkap

ia hanya berdua dengan Joan jadi kemungkinan juga sisi gelap mereka yang akan datang, begitu pikir Azka

"gue bakal alihin perhatian mereka, loe harus balik ke mobil secepetnya terus kabur darisini"ucap Azka

"maksud loe apa kak"ucap Joan

"ada yang nargetin kita, tapi gue gak bisa jelasin sekarang karna gak ada waktu"ucap Azka

Azka berlari meninggalkan Joan

"k-kak" Meskipun bingung, Juan memilih mengikuti perkataan Azka

Di tengah pelarian nya tak sengaja Joan tersandung akar pohon

Dughhh

"ish nyebelin banget gue pake kesandung segala" Joan bangkit namun seketika ia merasa sedih dan ketakutan karna jarak beberapa meter di depannya ia melihat seseorang membawa Azka di bahunya dengan keadaan Azka yang sudah tak sadarkan diri

Joan segera berlari tetapi kembali tersandung

Saat akan bangkit, seseorang menginjak punggungnya "s-siapa loe"ucap Joan gemetar

"menurut loe gue siapa"

Joan langsung terdiam, suara itu sama persis denganya "l-lepasin gue, gue mohon"

"kenapa gue haru lepasin mangsa yang udah di depan mata"

Jlebbb, si sosok menusuk bahu kiri Juan dengan jarum suntik yang dibawanya