webnovel

UNDANGAN MERAH JAMBU

ANNIVERSARY KE 4

~~~~~~

Alarm berbunyi waktu menunjukan pukul 07:30 hari ini gua janjian dengan Anjani, wanita yang selalu menemani gua setelah lulus dari sekolah SMA dulu. Dengan semangat yang menggebu karena hari ini tepat dengan 4 tahun kita pacaran.

Gua buru-buru mandi dan setelah itu gua memakai baju terbaik yang gua punya dan gak lupa juga parfum yang gua beli di supermarket dekat tempat tinggal gua. Gua panasin motor matic pemberian tante gua dari 5 tahun lalu.

Gua janjian dengannya untuk pergi ke DUFAN menikmati wahana yang ada disana.

"dasar motor tua" (menggerutu)

Motor gua mati, padahal gua janjian dengan jani pukul 09.00 tepat untuk jemput didepan rumahnya dan sekarang sudah jam 08:15 dan gua harus dorong motor cari bengkel terdekat.

Gua : "ayoo dong lu jangan ngerusak hari ini" (sambil dorong)

Akhirnya ada juga bengkel yang baru banget buka.

Gua : "bang buruan buka, motor gua kenapa mati yaa ?"

A-bengkel : ���siapa lu nyuruh gua buka buru-buru ?" (kesel)

Gua : "eh iyaa bang maaf, gua lagi buru-buru nih"

A-bengkel : "yaudah taro aja situ motor lu, biar gua liat dulu"

Gua : "buruan ye bang"

A-bengkel : "brengsek lu nyuruh gua buru-buru" (masih kesel)

15 menit motor gua di periksa akhirnya ketahuan penyebabnya dan harus ganti busi.

Gua : "yaudah bang ganti buruan"

A-bengkel : "iyaa" (singkat)

Setelah diganti motor gua nyala lagi dan waktu sudah menunjukan pukul 08:41 gua langsung tancap gas menuju rumahnya yang masih lumayan jauh. Pukul 09:25 gua sampe depan rumahnya dan langsung gua telpon anjani tapi gak di angkat-angkat, gua ketuk pager rumahnya dan gua pencet belnya .. akhirnya dia keluar dengan pakaian yang rapih dan muka yang ditekuk.

Gua : "maaf aku telat"

Anjani : "ngapain aja si kamu ?kamu kan tau aku paling gak suka telat." (cemberut)

Gua : "iyaa maaf tadi motor aku mogok pas dijalan" (meyakinkan)

Anjani : "alasan aja kamu mah, udah bête aku"

Gua : "yah jangan bete dong, aku bawa sesuatu buat kamu" (menyodorkan eskrim kesukaannya yang gua beli didepan komplek rumahnya)

Anjani : "paling bisa emang kamu yaa, nyogok aku pake eskrim. Makasih yaa" (tersenyum)

Gua : "jadi kan kita ke DUFAN ?"

Anjani : "jadi lah aku udah rapih kaya gini"

Gua : "ayoo nyonya kita berangkat"

Gua pamit sama orang tuanya dan langsung jalan menuju DUFAN. Sepanjang perjalanan kita berbalas gombalan dan itu hal yang biasa kita lakukan ketika di atas motor.

Perjalanan menuju DUFAN tidak ada masalah yang berarti dengan motor matic tua ini, semua berjalan dengan semestinya malah terasa seperti motor yang baru keluar dari pabrik ketika dibelakang gua ada anjani.

Sesampainya kita di tempat tujuan kita langsung menuju loket untuk membeli tiket masuk.

Gua : "mbak untuk 2 orang yaa"

Mbak : "baik mas, totalnya jadi 300ribu" (kebetulan kita berkunjung di hari biasa)

Anjani : ��nih mbak" (mengeluarkan uang)

Gua : "aku aja yang bayar"

Anjani : "udah gapapa aku kan baru gajian dan kamu kan belom gajian"

Gua : "aku masih ada sisa bulan kemaren kok"

Anjani : "udah pegang aja buat kamu ongkos sampe gajian bulan depan"

Mbak : "yang mau bayar siapa nih ?"

Anjani : "pake uang ini aja mbak, maaf yaa" (tersenyum)

Tiket sudah ditangan dan kita langsung menuju pintu masuk untuk menukarnya dengan stample.

Hari itu pengunjung tidak terlalu banyak,jadi kita berdua tidak pusing untuk memilih permainan mana yang akan kita naikin duluan. Wahana permainan yang kita naikin pertama itu Ontang-Anting.

Gua : "permainan pembuka kita naik ontang-anting yaa"

Anjani : "boleh tapi kamu dibelakang aku yaa, pegangin terus bangku aku"

Gua : "iyaa sayang itu pasti"

Kita naik wahana tersebut dan gua melihat raut wajahnya yang sedikit ketakutan karena dia memalingkan wajahnya menghadap ke gua. Permainan tersebut selesai..

Gua : "kamu takut yaa ?" (tertawa)

Anjani : "seneng kamu yaa" (cemberut)

Gua : "jangan cemberut gitu dong sayang" (mencubit pipinya)

Anjani : "sekarang aku yang pilih permainan yaa" (kesel)

Gua : "siap dan aku berani dengan semua permainan disini" (menantang)

Permainan kedua yang kita naikin itu HYSTERIA.

Anjani : "kita naik hysteria yaa"

Gua : "emang kamu berani ?" (meledek)

Anjani : "ihh .. berani lah makanya aku ajak kamu"

Gua : "okee, aku kasih challenge buat kamu kalo kamu gak teriak naik wahana ini aku beliin eskrim."

Anjani : "mana mungkin aku gak teriak, gini aja deh. Kalo kamu teriak beliin aku eskrim 3 ."

Gua : "okee siap, aku gak akan teriak dan aku gak akan kalah"

Gak butuh waktu lama kita antri untuk menaiki permainan tersebut. Gua dengan gagah berani langsung duduk ketika dapet giliran.

Anjani : "kamu siap, inget yaa kalo kamu teriak beliin aku eskrim 3."

Gua : "siap dong dan gak akan teriak aku."

Kita berdua sudah siap dengan hitungan mundur dari 10 dan akan di lontarkan ke atas.

Anjani : "aaaaaaaaaa" (berteriak dan memegang tangan gua dengan erat)

Gua : "eeeeeeee" (menahan napas agar tidak teriak)

Jantung terasa lepas ketika permainan tersebut dijatuhkan dari ketinggian tapi gua tahan agar tidak teriak. "malu gua kalo sampe teriak" (dalam hati)

Permainan selesai dan kita berdua turun.

Anjani : "okee kamu menang yaa dan aku gak jadi dapet eskrim"

Gua : "hahahha pasti menang dong aku" (meledeknya lagi)

Anjani : "sombong banget si kamu" (bete)

Gua : "biarin weee" (menjulurkan lidah)

Anjani : "ihhh kamu yaa" (mencubit perut gua)

Hari itu kita naikin semua wahana yang paling extreme sampai yang bikin ngantuk. Waktu sudah menunjukan jam 17.45 .. kita berdua langsung menuju wahana terakhir yaitu BIANGLALA berharap bisa melihat kota Jakarta yang dihiasi warna jingga dari ketinggian.

Kita berdua dapet giliran menaiki wahana tersebut tapi sebelum itu gua membelikan anjani eskrim biar tetap senang karena hari ini setiap challenge yang diberikan gua selalu bisa menyelesaikan.

Kita naiki wahana bianglala, tidak butuh lama kita sudah berada di ketinggian.

Gua : "indah yaa langitnya"

Anjani : "iyaa indah banget ngeliat sebagian kecil kota Jakarta dari ketinggian"

Gua : "hari ini tepat kita 4 tahun berpacaran, aku mau bilang sama kamu.."

Anjani : "hmm" (menikmati eskrim)

Gua : "aku sayang banget sama kamu, aku mau kita tetap gini terus yaa.."

Anjani : "hmm aku pun sangat bangga memiliki kamu saat ini, kamu mampu merubah keadaan aku yang sedih dan tertawa dalam waktu yang sangat cepat. Dan aku juga mau kaya gini terus sama kamu."

Gua : "dalam keadaan apapun aku gak akan rela melihat kamu bersedih, aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia bagaimana pun caranya."

Anjani : " I love you Adrian Senja Saputra"

Gua : " I love you too Mutiara Anjani" (merangkulnya)

Setalah selesai menaiki wahana bianglala , kita langsung menuju parkiran untuk segera pulang dan istirahat. Karena besok kita sudah mulai ber-aktifitas kembali di tempat kita kerja masing-masing

TEMPAT KERJA

~~~~~~

Gua : "silahkan kak mau pesan apa ? (menawarkan)

Cust : "paket 1 ayam dan 1 burger yaa mas" (tersenyum)

Gua : "baik kak"

Cust : "senja saputra, nama kamu bagus" (tersenyum)

Gua : "makasih banyak kak" (tersenyum kembali)

Gua pun langsung menyiapkan pesanannya dia dengan cepat. Agar dia cepat duduk di mejanya.

Bimo : "bego lu, dia mancing itu"

Gua : "gila lu, gua udah punya njing"

Bimo : "cewe lu gak liat, dia juga gatau kalo lu punya cewe"

Gua : "makasih buat hasutan setannya"

Setelah itu gua langsung kasih pesanannya dan dia pun langsung pergi ke mejanya di iringi dengan senyuman. Hari itu kerja seperti biasa gua dan bimo selalu bercandaan ketika gak ada customer yang beli. "oiya gua kerja di salah satu restoran cepat saji di Jakarta"

Hari itu restoran gua kedatangan karyawati baru.

Shella : "siang kak, saya mau ketemu sama managernya"

Gua : "oh iya, dari mana ya?"

Shella : "saya kemaren dapet panggilan kak, katanya hari ini saya disuruh datang dan menemui Pak Dani"

Gua : "ohh, okee tunggu sebentar ya kamu duduk dulu aja"

Gua langsung menuju ke ruangan Pak Dani manager gua.

Gua : "permisi pak, ada yang mau ketemu pak"

Manager : "siapa ya?"

Gua : "katanya kemaren dapet panggilan dan disuruh dateng buat ketemu bapak"

Manager : "oh anak baru, yaudah gua kesitu"

Dari kejauhan gua liat manager gua samperin dia dan mulai berbicara dengannya. Kayanya si bakal langsung disuruh training karena dia dateng sudah memakai pakaian yang ditentukan sama restoran gua, bukan memakai pakaian untuk melamar kerja.

Manager : "putraaa" (teriak dari dapur)

Gua : "iyaa pak" (langsung menuju sumber teriakan)

Manager : "kenalin nih shella, tolong hari ini lu ajak dia keliling restoran dan setelah itu lu training dia"

Gua : "baik pak"

Manager : "kamu sekarang sama si putra ya, biar kamu tau ada apa aja di restoran ini, kalo dia macem-macem langsung teriak aja.

Shella : "hehehe baik pak" (tertawa kecil)

Manager : "lu ajarin nih biar nanti lu gak di counter lagi"

Gua : "siap bos"

Manager : "udah yaa gua tinggal" (meninggalkan kita berdua)

Gua langsung ajak dia kenalan dulu biar gak bingung manggilnya.

Gua : "Adrian senja saputra" (menyodorkan tangan)

Shella : "Shella putri rinjani" (tersenyum)

Gua : "yaudah sekarang kita keliling yaa dan kamu hafalin yaa, sekiranya butuh dicatet kamu catet aja bawa buku sama pulpen kan?"

Shella : "baik kak senja, aku bawa kok" (tersenyum lagi)

Gua : "panggil putra aja" (terkejut karena dia panggil gua senja, sementara yang panggil gua senja Cuma anjani dan Ibu gua)

Shella : "senja aja yaa lebih enak" (tersenyum)

Gua : "yaudah terserah kamu aja" (bingung)

Gua langsung ajak dia keliling untuk melihat-lihat tempat yang harus dia tau dan setelah itu gua langsung training dia agar cepat bisa di counter. Gua ajarin caranya greating customer yang dateng, cara untuk men-sugest makanan ke customer dan lainnya.

Gak terasa sudah beberapa jam gua ngajarin dia dan gua sama shella sudah waktunya untuk pulang.

Gua : "kamu bawa motor?"

Shella : "engga kak, aku tadi di anterin kesini"

Gua : "ini kamu pulang dijemput sama cowo kamu?"

Shella : "engga kak, lagian cowo dari mana?" (tertawa)

Gua : "ah masa si kamu jomblo?" (kaget dan bingung karena dia cantik menurut gua)

Shella : "bener kak, ngapain aku boong kan gak ada untungnya" (tersenyum)

Gua : "iyaa juga si, yaudah kamu bareng aku?"

Shella : "gak ngerepotin emang kak?"

Gua : "engga lah biasa aja"

Shella : "yaudah kalo gitu kak, makasih banyak yaa" (tersenyum)

Akhirnya gua langsung menuju parkiran dan ambil motor. Sepanjang jalan kita banyak bercerita dan dia banyak bertanya juga tentang kerjaan dan sifat anak-anak di kerjaan. Gak butuh waktu lama gua sampe rumahnya karena emang rumahnya deket dengan tempat kerja kita.

Shella : "mampir dulu kak ?" (menawarkan)

Gua : "ah gak enak sama orang rumah"

Shella : "gapapa kak, mamah udah liat juga itu ?"

Gua : "okee deh kalo gitu"

Gua turun dari motor dan langsung samperin mamahnya shella karena gaenak juga kalo gua anterin anaknya dan gua gak ketemu ibunya yang sudah liat gua.

Shella : "mah kenalin nih kak senja"

Mamah : "senja" (terkejut)

Gua : "Adrian senja saputra lebih tepatnya" (tersenyum)

Shella : "papah mana mah ?"

Mamah : "papah baru aja berangkat tadi dapet telpon dari rumah sakit, udah yaa kalian ngobrol dulu aja.. mamah mau istirahat dulu .. kamu minta ambilin minum sama bibi yaa"

Shella : "baik mah" (tersenyum)

Mamahnya langsung masuk kedalam rumah untuk istirahat meninggal kita berdua.

Shella : "diruang tamu aja yuk kak jangan di depan" (mempersilahkan)

Gua : "maaf yaa shell, lebih baik didepan rumah aja deh yaa gapapa kan"

Shella : "kenapa si kak ?santai aja si"

Gua : "gak biasa aku ngobrol didalem rumah perempuan, gaenak juga kalo tetangga liat kan"

Shella : "hahahha iyaa deh kak senja, walaupun aneh menurut aku"

Gua : "hahaha aneh yaa emang ?maaf yaa. Ohiya orang tua kamu kerja apa ?maaf yaa random banget pertanyaan aku."

Shella : "ngapain si minta maaf ? kalo papah aku dokter dan ibu aku pengacara kak"

Gua : "pantes aja segini gede rumah kamu" (melihat sekeliling)

Shella : "rumah orang tua aku, bukan rumah aku"

Gua : "ohiya hahaha terus kamu ngapain kerja ?kan gak mungkin orang tua kamu gak sanggup kasih yang kamu minta ?oiyaa kamu berapa sodara si ?"

Shella : "yaa gapapa aku emang pengen kerja aja biar gak kaget ketika lulus kuliah nanti, aku anak semata wayang kak. Kadang ada adik sepupu aku yang suka nginep disini buat nemenin aku."

Gua : "ohh gitu" (gua terkesan dengan jawabannya)

Lama kita berbicara banyak hal dan dia sangat terbuka tentang keluarganya. Tiba-tiba hape gua berbunyi

"kriiiing..kriiing..kriing" (hape berdering)

Gua : "assalamualaikum iyaa yaaang" (anjani telpon)

Anjani : "kamu dimana ?makan yuk keluar aku lagi bete nih butuh makan" (dari kejauhan dan nada bete)

Gua : "aku dirumah temen yaang, yaudah aku otw yaa"

Anjani : "yaudah aku tunggu dirumah ya jangan lama" (nada manja)

Gua : "baik nyonya" (telpon mati)

Gua langsung berdiri dan berpamitan dengan shella, mau pamit dengan mamahnya ternyata mamahnya ada dikamar dan gua gak mau mengganggu waktu istirahat beliau.

Shella : "pacarnya yaa kak ?"

Gua : "iyaa shell, aku pamit yaa dan salam buat mamah yaa. Terima kasih"

Shella : "hati-hati yaa senja" (tanpa kakak lagi)

Gua : "iyaa" (memalingkan wajah dan meninggalkannya sendiri)

Gak pake lama gua langsung gas menuju anjani, sebelum meninggalkan rumahnya shella gua lihat dari luar pager dia menunggu gua sampai menghilang dan tersenyum.

Gak lama gua sampe dirumah anjani hanya butuh waktu 52 menit dari rumah shella.

Gua : "assalamualaikum" (mengetuk pintu rumahnya)

Ibu : "waalaikumsalam senja, baru pulang kerja yaa?"

Gua : "iyaa bu" (tersenyum)

Ibu : "bentar yaa ibu panggilin jani dulu, dari tadi dikamar gak keluar-keluar."

Gua : "iyaa bu baik saya tunggu disini bu"

Mamahnya jani langsung masuk kedalam rumah dan memanggil jani di kamarnya dan gak lama jani pun keluar dengan muka yang di tekuk.

Gua : "hey ada apa si sayaang ?"

Anjani : "nanti aja cerita sambil jalan, yuk ah jalan"

Gua : "kita makan di depan komplek aja yaa jalan kaki, udah lama kan kita gak jalan kaki bareng-bareng" (merayu)

Anjani : "yaudah deh yuk"

"Alhamdulillah dia mau, padahal bensin gua udah mau abis dan gua mau bayarin dia makan biar gak bete lagi" (berbicara dalam hati)

Gua : "kamu cerita dong ada apa ?tapi kalo menurut kamu gak pantes untuk diceritain ya gapapa gausah cerita"

Anjani : "aku bete banget dari tadi dengerin mamah sama papah berantem mulu"

Gua : "emang ada masalah apa ?"

Anjani : "kayanya itu gak usah aku ceritain yaa" (memohon)

Gua : "yaa gapapa sayang, memang ada yang harus diceritain dan engga kalo masalah keluarga" (tersenyum)

Anjani : "makasih yaa senja udah selalu ada buat aku"

Gua : "aku selalu ada buat kamu jani di situasi apapun Insya Allah" (mencubit hidungnya)

Anjani : "ihh.. sakit tau" (mencoba cubit perut gua)

Gua : "eits .. gak kena wleee" (meledeknya dan berlari)

Anjani : "awas kamu yaa senja" (mengejar)

Malam itu kita makan pecel lele depan komplek dengan berjalan kaki dan kadang berlari kecil karena kita bercanda dan saling menggoda. Sejenak jani lupa dengan masalah yang dia hadapi.

Gua : "aku langsung pulang yaa"

Anjani : "gamau masuk dulu kedalem ?"

Gua : "emang aku pernah masuk kedalem rumah kamu ?paling sampe teras doang kan"

Anjani : "iyaa si, yaudah kamu hati-hati ya sayang" (tersenyum)

Gua : "baik sayang" (cubit hidungnya)

Anjani : "ihhhhhhhhhh" (menghindar)

"betapa bahagianya gua melihat orang yang gua sayang bisa sebahagia itu sama gua dan semoga bisa selamanya. Amin !" (bicara dalam hati)

1 BULAN KEMUDIAN

~~~~~~

Bimo : "shella pulang bareng yuk ?"(mengajak)

Shella : "maaf kak aku udah janjian pulang bareng senja .. eh kak senja" (tersenyum)

Bimo : "oh okee deh, besok yaa pulang bareng aku ?" (masih merayu)

Dasar playboy kelas kecoa, bimo memang terkenal playboy teman-teman yang lain juga tau, emang tampan si mukanya dan dari keluarga yang cukup berada juga dia lahir, jadi gua gak heran sama sikap dia yang kaya gitu ke cewe. Dan kenapa dia kerja karena dia cari kesibukan selain kuliah sama seperti shella.

Gua : "udah bim jangan coba-coba kalo ke shella, gak semua cewe bisa dengan mudah lu deketin" (bisikin bimo)

Shella : "yuk kak senja pulang" (tarik tangan gua)

Kita langsung jalan menuju parkiran untuk mengambil motor.

Shella : "maaf yaa" (tersenyum dan melepas genggaman tangannya)

Gua : "emang kita janjian buat pulang bareng ya shel ?"

Shella : "engga kak, aku tadi alasan aja buat menghindar dari kak bimo"

Gua : "oh alesan hahahha baik kok bimo orangnya" (menjelaskan)

Shella : "tetep aja aku gak suka, terlalu agresif keliatannya" (tertawa)

Gua : "hahaha .. terus mau pulang bareng aku ?" (menawarkan)

Shella : "emang kamu gak jemput pacar kamu ?dan gak ngerepotin kamu emang ?"

Gua : "engga kok.. jani mau meeting dulu di kantornya jadi agak telat pulangnya, aku juga sekalian mau ke toko outdoor deket rumah kamu"

Shella : "toko outdoor ?kamu suka naik gunung ?" (dengan nada kaget)

Gua : "iyaa aku mau cari jaket sama tas gunung, emang kamu suka juga ?"

Shella : "suka aku juga nanjak sama temen kampus dan mamah juga pendaki tau .." (menjelaskan)

Gua : "ohiya, pantes kamu punya nama sama dengan salah satu gunung" (tersenyum)

Shella : "iyaa kamu juga, pantes nama kamu puitis banget hahaha"

Gua : "yaudah yuk aku anter kamu"

Shella : "aku ikut yaa ke toko outdoor.please" (memohon)

Kita langsung menuju toko outdoor yang berada dekat komplek rumahnya shella. Di perjalanan kita banyak berbicara tentang gunung dan gak nyangka ternyata kita memiliki hobi yang sama. Gua menceritakan kalo gua merencanakan untuk ambil cuti 2 minggu untuk pergi nanjak ke Gunung Merbabu dan dia ingin sekali ikut kalo tidak bentrok jadwal dari kampusnya.

Kita sampai di toko outdoor

Adi : "yoooo .. putra" (penjaga toko)

Gua : "yoo di" (bersalaman)

Memang gua udah sering banget kesini buat nongkrong atau ilangin rasa bete, karena toko ini dekat dengan tempat kerja gua.

Adi : "kemana aja lu ?kata anak-anak lu mau nanjak merbabu sendiri ?"

Gua : "gua kerja di ngumpulin budget, iyaa "

Adi : "yakin lu sendiri" (meyakinkan)

Gua : "iyaa gua sendiri, mau nulis sekalian hahaha" (tertawa)

Adi : "hati-hati bro, peralatan siapin dengan matang dan kalo lu butuh apapun bilang aja ke gua nanti biar gua pinjemin."

Gua : "iyaa gua juga lagi ngumpulin buat beli jam outdoor"

Adi : "kabarin gua aja kalo lu mau pinjem" (tertawa)

Gua pikir shella sedang berkeliling toko ternyata dari tadi dia dengerin perbincangan gua dengan adi.

Shella : "kamu mau nanjak sendirian ?" (menanyakan sambil berkeliling toko)

Gua : "iyaa shell, kenapa ?" (tersenyum)

Shella : "kamu yakin ?bahaya tau" (nada khawatir)

Gua : "yakin dong Insya Allah gak terjadi apa-apa" (meyakinkan)

Lama gua memilih-milih tas dan jacket gunung, shella pun sedang memilih baju dan celana gunung. Setelah mendapatkan apa yang gua butuhkan langsung gua menuju kasir dan gua lihat shella masih memilih barang-barang.

Adi : "totalnya jadi 3.500.000"

Shella : "sekalian sama ini aja bang" (menyodorkan baju dan celana)

Gua : "eeeee.. iya sekalian aja ini" (kaget gua dan adi pun kasih kode buat bayar nanti aja)

Adi : "totalnya jadi 3.800.00" (ngasih kode ke gua buat santai aja dan gua bisa ngutang dulu di toko itu)

Shella : "nih bang" (keluarin kartu atm)

Gua : "eehh shell, udah pake kartu aku aja" (menahan tangannya)

Shella : "gapapa senja, anggap aja ini bentuk terima kasih aku karena 1 bulan ini kamu udah ngajarin aku di tempat kerja."

Gua : "bukan begitu cara mainnya shell, ilmu itu tidak ada harganya dan siapapun berhak mendapatkan ilmu, itupun udah kewajiban aku buat ngajarin kamu tidak mengharapkan imbalan sedikitpun. Jangan yaa, uangnya bisa kamu pake buat jalan sama temen-temen kamu." (tersenyum)

Shella : "aku mau beliin kamu, gimana dong ?" (memaksa)

Gua : "dalam rangka apa kamu beliin aku ?aku gak ulang tahun shell" (bingung)

Shella ; "yaa buat kenang-kenangan aja" (nada bete)

Gua : "yaudah kalo gitu.. kamu bayarin jacket aku aja yaa, tas biar aku yang bayar sendiri"

Adi : "putra bener shell, ilmu itu gak ada harganya dan gak bisa di bayar dengan apapun. Percuma kamu maksa juga putra gak akan mau dibayarin semuanya, putra berbeda."

Shella : "iyaa iyaa deh" (menekuk mukanya)

Adi : "totalnya jadi 800.000 yaa shell"

Shella : "iyaa bang" (menyodorkan kartu atm nya)

Gua : "jangan ngambek dong" (tersenyum)

Shella : "auah" (masih bete)

Gua : "yaudah kamu pulang sendiri" (meledek)

Shella : "ih masa gitu" (kaget)

Gua : "hahahhaa engga lah aku anterin tetep sampe depan rumah" (gua dan adi tertawa)

Setelah selesai transaki dan gua bayar tas dengan uang sendiri seharga 3.000.000 tersebut. Di atas motor shella udah gak ngambek lagi dan gak lama kita sampai depan rumahnya. Ternyata mamahnya sudah nunggu depan teras.

Shella : "assalamualaikum mah"

Mamah : "waalaikumsalam, tumben telat pulangnya ?bawa apa itu kamu ?"

Shella : "iyaa maaf mah, aku tadi ikut senja ke toko outdoor, aku beli baju sama celana deh sekalian. Oiya mah senja suka nanjak juga loh" (menceritakan)

Mamah : "masa si ?emang bener senja ?" (memastikan)

Gua : "iyaa tante bener yang dibilang shella ?" (meyakinkan)

Mamah : "jangan panggil tante, panggil mamah aja biar akrab"

Gua : "takut gak sopan tante.. eh maaf mah" (menunduk meminta maaf)

Mamah : "kamu sopan banget, punya hobi yang sama dong ?kamu tau kenapa nama shella mamah kasih nama Rinjani dibelakangnya ?"

Gua : "engga tau" (menggeleng)

Mamah : "jadi sebelum mamah hamil, gunung terakhir yang mamah naikin yaa gunung Rinjani. Dan ketika shella lahir ya sudah mamah kasih nama Shella Putri Rinjani berharap si shella ketika besar akan bisa mandiri dan berdiri di kakinya sendiri." (nada serius)

Gua : "tapi menurut aku shella udah bisa mandiri buktinya dia mau bekerja .. padahal kalo dia mau apapun kan bisa tinggal minta dan gak perlu harus repot-repot kerja.

Mamah : "hahaha semoga yaa shella bisa kaya gini terus" (meledek shella yang disebelahnya)

Shella : "bisa dong mah, bulan ini kan aku gak minta uang sama mamah papah, aku udah gajian kemaren" (tersenyum)

Mamah : "iyaa sayang" (mengelus kepalanya)

Betapa mesranya ibu dan anak ini, gua jadi kangen banget sama orang tua gua.

Mamah : "oiya mulai kapan kamu suka nanjak ?"

Gua : "hah.. maaf mah mulai dari sekolah SMA dulu" (gua kaget karena sedang mengingat orang tua gua)

Mamah : "kenapa bengong kamu, mikirin apa ? siapa nama panjang kamu ?" (tertawa)

Gua : "Adrian Senja Saputra"

Mamah : "kamu lahir saat senja atau gimana ?ceritain dong kan kita mau tau, yakan shell ?"

Shella : "iya ceritain dong senja" (tersenyum)

Gua : "eee.. jadi aku denger dari tante, yang namain aku itu ayah karena ayah dulu suka banget membuat puisi dan menulis, ibu pun tertarik dengan ayah karena setiap hari selalu dikirimin puisi sama ayah. Mungkin maksudnya beliau biar aku puitis." (tertawa kecil)

Mamah dan shella pun raut mukanya berubah setelah mendengar cerita gua barusan. Dan dengan tiba-tiba nada bicara mereka lebih hati-hati.

Mamah : "tante ?orang tua kamu.."

Gua : "orang tua aku udah meninggal tante, beliau berdua kecelakaan saat ingin berkunjung kerumah orang tua ibu aku." (memotong pembicaraan mamah)

Mamah : "senja maafin mamah ya, kami berdua gak ada maskud.."

Gua : "iyaa mah gak apa-apa kok, santai dan aku udah bisa terima semuanya" (tersenyum)

Mamah : "terus kamu sekarang tinggal sama tante kamu ?"

Gua : "engga mah, aku sekarang tinggal sendiri di kostan.. karena aku gak enak sama tante dari umur 2 tahun aku tinggal sama tante, tapi aku gak pernah lupa sama kebaikan beliau dan aku seminggu sekali berkunjung kerumah tante"

Mamah : "kamu benar-benar anak yang baik senja" (matanya menunjukan kagum)

Gua : "shella anak yang lebih baik mah" (tersenyum)

Shella : "ahh senja.. kenapa jadi haru banget si obrolan ini ?" (mengusap air matanya)

Mamah : "orang tua kamu sangat bangga punya anak seperti kamu senja, mereka tersenyum melihat kamu dari surga"

Gua : "terima kasih banyak mah dan mamah juga sangat beruntung mempunyai anak seperti shella yang mau bediri di kakinya sendiri walaupun apa yang dia mau pasti bisa cepat di dapatkan."

Shella : "udah senja udah, gabisa berhenti nanti aku nangis" (menahan air matanya)

Gua : "oiya udah waktunya aku pulang mah, aku pulang dulu yaa shell" (berpamitan)

Shella : "iyaa senja kamu hati-hati yaa" (mamah menganggukan kepalanya)

Gua : "siap.. pamit yaa mah" (mencium tangan mamah)

Mamah : "kamu kalo butuh apa-apa bilang aja yaa" (mengusap kepala)

Gua : "baik mah" (tersenyum)

Di perjalanan gua kebayang dengan usapan tangan mamah ke kepala gua, hal yang belum pernah gua rasakan sebelumnya dan gua gak pernah membayangkan akan mendapatkan hal itu dari orang tua orang lain. Tak terasa air mata keluar perlahan mengingat orang tua dan terharu merasakan usapan tangan mamah.

"shella sangat beruntung memiliki orang tua seperti mamah dan mamah pun sangat beruntung memiliki anak yang mampu berdiri di kakinya sendiri" (bicara dalam hati)

MUTIARA ANJANI

~~~~~~

Papah : "Assalamualaikum" (membuka pintu)

Anjani : "Waalaikumsalam pah" (menyambut)

Papah : "mamah mana jan ?"

Anjani : "belom pulang pah, aku juga nungguin dari tadi" (dengan polos)

Papah : "aneh mamah lama-lama, kamu udah makan jan ?" (nada kesal)

Anjani : "mamah lagi sibuk kali di boutique pah, udah kok tadi aku pesen makan lewat aplikasi .. papah mau aku bikinin kopi ?"

Papah : "alah sibuk apa mamah di boutique? kamu harus tetap jadi istri yang taat pada aturan agama yaa jan ketika nikah nanti, harus selalu ada untuk suami kamu.. gausah, papah bikin sendiri nanti dan kamu istirahat aja sana" (mengusap kepala jani dan meninggalkannya)

Anjani : "iyaa pah" (menurut)

Mamah jadi lebih sering diluar rumah semenjak papah bikinin boutique 2 tahun yang lalu untuknya, keluar rumah tidak pernah ijin dan selalu beralasan ke boutique. Dan lebih sering berkelahi sama papah, papah sangat sabar menghadapi kelakuan mamah belakangan ini.

"aku kasihan sama papah" (bicara dalam hati)

Tempat kerja

Gita : "pagi jan" (menyapa)

Anjani : "pagi juga git" (dengan muka flat)

Gita : "kenapa si jan, masih pagi loh ini udah ditekuk aja mukanya?"

Anjani : "biasa deh git, setiap hari ada aja yang diberantemin sama orang tua gue?" (menjelaskan)

Gita : "yaudah jan sabar aja, lu udah cukup bahagia juga kan punya putra ?" (nada menenangkan)

Anjani : "iyaa si git Alhamdulillah banget"

Hari ini ditempat kerja jani ada karyawan yang baru naik jabatan, dia dipilih untuk memegang salah satu divisi di perusahaan tersebut dan jadi atasannya jani sekarang.

Gita : "jan liat deh, itu atasan baru kita yang sekarang" (memainkan alis untuk menunjukan)

Anjani : "ah masa? Masih muda yaa" (tidak percaya)

Gita : "yang gue denger si umurnya 1 tahun diatas kita jan dan dia lulusan salah satu kampus di Australia"

Anjani : "oh gitu yaa" (mengangguk)

Pagi itu sampai sore jani kerja seperti biasanya dan atasan barunya juga sangat asik dan baik menurut dia dan teman kantornya. Tidak seperti atasan yang sebelumnya yang selalu kelhatan repot bulak-balik di ruangannya.

Melalui pesan whatsapp

Anjani : "kamu dimana senja ?"

Gua : "baru mau pulang aku"

Anjani : "jemput aku yaa, jangan telat loh"

Gua : "aku otw sayang" (emoticon peluk)

30 menit kemudian tepat pukul 17:00 jani keluar kantor dan berharap gua udah ada di depan kantornya.

"senja kok belom dateng si" (bicara dalam hati)

Gita : "belum dateng jan si putra ?" (menepuk pundak dari belakang)

Anjani : "eeh .. ngagetin aja si lu git, iyaa nih belom dateng ?"

Gita : "lu mau nunggu putra atau mau bareng gue ?" (menawarkan)

Anjani : " gue nunggu aja deh git, sebentar lagi sampe mungkin soalnya hape dia mati jadi gue mau nanya gabisa"

Gita : "yaudah jan, gue duluan yaa"

Anjani : "okee, hati-hati yaa git" (menaiki taksi online)

Waktu terus berjalan sudah 20 menit berlalu senja masih belum dateng juga. Dan tiba-tiba ada mobil yang mendekat keluar dari kantor.

Dias : "hey.." (menayapa dari dalam mobil)

Anjani : "eh iyaa pak" (menunduk melihat kedalam mobil)

Dias : "kok belum pulang?"

Anjani : "iyaa pak lagi nunggu di jemput"

Dias : "bareng aja yuk, nanti kabarin aja sama yang jemput"

Anjani : "eee.. boleh deh pak" (masuk kedalam mobil)

Dari kejauhan senja melihat jani masuk kedalam mobil yang langsung melaju dan gak mungkin untuk senja mengejar karena motor tua nya gak sanggup. Senja pun berhenti di tempat jani berdiri menunggunya tadi.

"ahh telat gua jemput, tapi dia pulang bareng siapa tadi yaa masuk kedalam mobil ?" (bertanya dalam hati)

"bener-bener emang nih motor, bikin gua berantem aja" (menggerutu)

Didalam mobil

Dias : "kamu nunggu pacar kamu tadi ?"

Anjani : "eee.. iya pak" (kaget)

Dias : "emang udah janjian kamu ?gausah panggil pak umur kita gak beda jauh kok, kan udah diluar jam kerja juga" (menjelaskan)

Anjani : "hmm iyaa.. udah janjian kok tadi cuma dia telat kayanya gatau kenapa?" (bete)

Dias : "yaudah biar kamu gak bete kita makan dulu yaa"

Anjani : "gausah, langsung anter aku pulang aja"

Dias : "bener nih kamu gamau makan dulu ?"

Anjani : "iyaa aku gaenak badan sekarang pengen cepet-cepet sampe rumah"

Dias : "okee deh baik kalo gitu"

Di dalam mobil mereka lebih banyak berdiam karena jani juga sungkan untuk banyak bertanya. Gak butuh waktu lama mereka sampai dirumah jani. Dias turun dari mobilnya untuk membukakan pintu agar jani lebih mudah keluar.

Anjani : "makasih yaa" (tersenyum dan meninggalkan)

Dias : "iyaa jani sama-sama, lekas sembuh yaa" (tersenyum memperhatikan jani berjalan masuk kehalaman rumahnya)

20 menit kemudian senja dateng kerumahnya.

Gua : "assalamualaikum" (teriak dari depan pager)

Setelah 3 kali mengucapkan salam, dengan muka yang sangat bete jani keluar dari rumahnya.

Anjani : "ngapain kamu kesini ?" (nada kesal)

Gua : "maafin aku yaang, motor aku bannya bocor dan aku harus dorong motor dulu untuk cari tambal ban" (muka memelas)

Anjani : "motor mulu jadi alasan, terus aku telpon kenapa gabisa ?" (masih marah)

Gua : "hape aku jatoh dijalan, pecah dan mati total" (mengeluarkan hape dari kantong)

Anjani : "kamu tau kan aku gasuka kalo harus nunggu dan aku gak suka juga kalo kamu sering telat" (masih marah)

Gua : "iyaa maaf aku juga udah usaha kan buat secepat mungkin jemput kamu" (memohon)

Anjani : "ah gatau deh, kamu pulang aja sana aku mau istirahat dulu" (meninggalkan)

Dengan rasa bete,sedih dan campur aduk, dia masuk meninggalkan senja yang berada di depan pager, jani ingin memberikan pelajaran kepada senja agar dia tidak mengulanginya lagi.

"tumben banget jani semarah ini sama gua" (dalam hati senja)

"gua udah berusaha selalu ada buat dia, tapi kenapa ada aja masalahnya" (dalam hati senja)

Hari itu senja langsung pulang ke kostan setelah menerima perlakuan yang tidak enak dari anjani. Sementara itu anjani yang sedang merasa kesal tiba-tiba hapenya berbunyi bertanda ada telpon masuk.

"kriiiiingggg…kriiiinggg…kriiiingggg" (handphone berdering di atas meja kamar)

"ah senja selalu punya cara buat bikin gua baik lagi, padahal tadi gua udah perlakuin seperti itu tapi sekarang langsung telpon gua" (dalam hati anjani)

"hah .. ngapain nih si dias nelpon?" (terkejut karena dias yang menelpon)

Anjani : "halo" (memulai pembicaraan ditelpon)

Dias : "halo jan" (nada manis)

Anjani : "iyaa dias ada apa?"

Dias : "gapapa, aku mau tanya aja keadaan kamu?" (nada lembut)

Anjani : "hah keadaan aku?"

Dias : "iyaa tadi katanya kamu lagi gaenak badan? Udah minum obat kamu?" (perhatian)

Anjani : "oh iyaa, udah diminum kok obatnya" (padahal hanya alasan tadi)

Dias : "yudah bagus kalo gitu, kamu jangan tidur larut malam yaa"

Anjani : "iyaa , oh iya aku sekalian ijin yaa besok gak masuk mau istirahat"

Dias : "iyaa jani kamu istirahat aja dulu, lekas sembuh yaa"

Anjani : "makasih yaa, udah yaa aku mau istirahat.bye" (menutup telpon)

Setelah menutup telpon anjani bingung.

"kok dias perhatian banget ke gua padahal kita baru aja kenal, ah ke semua cewe kaya gitu juga kali" (dalam hati)

2 bulan kemudian

Anjani semakin dekat dengan dias tapi dia masih berhubungan dengan senja, walaupun sekarang dia jadi lebih mudah marah ke senja karena menurut dia senja sudah tak se asik dulu, sering telat kalo jemput, susah ketemu ketika anjani sedang butuh dan sangat susah untuk dikabarin.

Sebenernya senja sedang menyiapkan kejutan untuk ulang tahun anjani yang sebentar lagi, senja sibuk karena sekarang ambil dua kerjaan agar dia punya uang lebih untuk membelikan cincin dengan maksud senja ingin melamarnya di hari ulang tahun anjani.

SHELLA PUTRI RINJANI

~~~~~~

Diruang makan shella, mamah dan papah sedang ngobrol asik menceritakan aktivitas mereka hari itu. Yaa keluarga mereka sangat harmonis dan sangat menjunjung tinggi arti kebersamaan, kasih sayang dan perhatian.

Papah : "gimana kuliah kamu shell ?" (sambil menunggu mamah menyiapkan makanan)

Shella : "lancar pah" (sambil mengambil makanan)

Papah : "kamu sebentar lagi kan lulus, kamu mau lanjut ambil S2 ?"

Shella : "aku si maunya gitu pah"

Papah : "oh yaudah kalo gitu kamu lebih rajin lagi belajarnya, terus gimana kerja kamu ? mamah cerita katanya kamu semangat banget kerjanya" (tertawa kecil)

Shella : "ih mamah apa si" (nada manja)

Mamah : "biasa pah, dia tertarik sama cowo satu kerjaannya" (meledek)

Papah : "ah masa, bener kata mamah shell ?siapa namanya ?" (dengan raut mengejek)

Shella : "ih apa si mamah sama papah" (malu)

Mamah : "namanya se..se.." (pura-pura lupa)

Shella : "Adrian Senja Saputra" (melengkapi)

Mamah : "tuh kan pah hafal banget nama panjangnya" (tertawa kecil)

Papah : "hahahha cerita dong senja kaya gimana orangnya ?"

Shella : "mamah udah cerita sama papah pasti" (tersipu malu)

Papah : "papah mau denger dari kamu ?" (tersenyum meledek)

Dengan rasa malu karena diledekin sama orang tuanya, shella akhirnya cerita yang dia tau tentang senja.

Shella : "okee..okee aku ceritain tapi janji jangan ngeledekin aku" (raut manja)

Papah : "iyaa papah janji, yakan mah" (meyakinkan)

Shella : "jadi senja itu orang yang ditunjuk sama manager aku buat ngajarin aku dikerjaan saat hari pertama, orangnya sangat pendiam dan gak macem-macem, senja cowo yang baik menurut aku dia mampu bertahan dengan keadaan apapun, sangat dewasa dan aku ngerasa nyaman kalo deket dia pah"

Papah : "bertahan dengan keadaan apapun ? maksudnya gimana ?" (bingung dan karena papah belom tau cerita senja)

Shella : "mamah yang ceritain aja pah, aku mau ke kamar dulu ah ngantuk" (meninggalkan)

Papah : "hey papah lagi tanya juga" (bingung)

Shella : "aku ngantuk pah" (menaiki tangga)

Papah yang merasa gantung dengan cerita shella, langsung menanyakan kepada mamah.

Mamah : "udah biarin pah dia ngantuk kali"

Papah : "lagi jatuh cinta kali dia yaa" (menanyakan)

Mamah : "hahahaha iyaaa kali" (tertawa bersama)

Papah : "yang tadi maksudnya apa mah ?" (bertanya kembali)

Mamah : "jadi gini pah terakhir mamah ketemu sama senja itu, yang mamah liat dia anaknya yang baik, sopan sekali beda banget dengan teman-temannya shella yang mamah kenal. Dan papah tau apa dai dari kecil di asuh oleh tantenya karena orang tuanya meninggal dalam kecelakaan saat senja umur 2 tahun. Jadi dia sangat kehilangan sosok orang tua pah."

Papah : "ya ampun" (kaget)

Mamah : "dia pun punya hobi yang sama dengan mamah dan shella, dia suka sekali nanjak gunung."

Papah : "wah seru dong.. papah jadi pengen ketemu sama senja pengen tau kaya gimana orangnya."

Mamah : "nanti deh yaa mamah undang dia buat makan malam bersama kita disini."

Papah : "ide yang bagus mah, coba di atur sama waktu papah ya mah"

Mamah : "iyaa baik suamiku" (nada manja)

Papah : "yaudah yuk tidur mah, besok papah harus praktek pagi-pagi" (mengajak)

Mamah : "yuk pah" (berjalan menuju kamar)

Ke-esokan harinya ditempat kerja shella bertemu dengan senja dan menceritakan apa yang terjadi semalam dimeja makan.

Shella : "pagi senja" (tersenyum)

Senja : "pagi juga shell, ceria banget kamu hari ini" (membalas senyuman)

Shella : "emang aku biasanya jutek yaa ?" (muka bete)

Senja : "bukan gitu, hari ini bahagia banget kelihatannya" (menjelaskan)

Shella : "ah emang begini muka aku, eh kamu mau tau gak semalem aku, papah sama mamah ngomongin kamu waktu makan malam tau" (tersenyum kembali)

Senja : "ngomongin aku ?wah maaf yaa orang tua kamu gak seneng yaa kalo kamu suka pulang bareng aku ?"

Shella : "bukan gitu senja, panjang deh ceritanya .. yang intinya papah penasaran sama kamu dan mau ketemu kamu" (tersenyum sangat manis)

Senja : "ah takut aku kalo ketemu papah kamu, belom pernah liat juga aku kan"

Shella : "hahaha ngapain takut, emang papah aku bakalan gigit kamu apa pas ketemu ?baik kok papah aku orangnya"

Senja : "yaudah kapan-kapan ketemu yaa sama papah kamu" (tersenyum)

Tiba-tiba gak ada angin dan hujan mamah dateng ke restorant tempat shella dan senja kerja, mamah membawa kan makan siang untuk shella dan senja. Dan bermaksud untuk mengundang senja agar mau makan malam bersama dirumahnya.

Shella : "maamaah" (kaget)

Mamah : "halo sayaang" (memeluk)

Shella : "mamah ngapain kesini ?" (bingung)

Mamah : "emang gak boleh mamah kesini ?mamah juga mau ketemu sama senja bukan sama kamu" (meledek)

Shella : "ohh okee deh" (bete)

Mamah : "bercanda sayaang" (mencium pipi)

Shella : "ihh mamah malu tau" (menghapus bekas ciuman dipipi)

Mamah : "hahahha nih mamah bawain kamu sama senja makan siang, mana senja ?" (melihat sekeliling)

Shella : "senja di dapur mah, bentar aku panggilin dulu"

Shella langsung menuju dapur untuk memanggil senja yang entah sedang sibuk atau engga.

Shella : "senja di depan ada mamah nyariin kamu ?"

Senja : "mamah" (kaget)

Shella : "iyaa aku juga gatau tiba-tiba mamah dateng"

Senja : "aduh ada apa yaa, yaudah aku kesana" (rasa cemas)

Gak butuh waktu lama senja langsung samperin mamah yang sedang duduk di lobby restorant. Dan shella mengikuti dibelakang senja menuju mamahnya.

Senja : "Assalamualaikum mah" (mengulurkan tangan untuk salim)

Mamah : "Waalaikumsalam senja, shella kamu sana kerja lagi mamah mau ngobrol sama senja sebentar"

Shella : "okee deh" (meninggalkan senja dan mamah)

Senja semakin bingung kenapa shella gak boleh denger apa yang mamah mau omongin ke senja.

Senja : "ada apa mah ? aku minta maaf sebelumnya jika ada salah sama keluarga mamah" (takut)

Mamah : "hahaha apa si kamu ?mamah mau ajak kamu makan malem besok dirumah sama papahnya shella juga" (menawarkan)

Senja : "aduh mah aku gak enak mah" (bingung)

Mamah : "mau yaa, bikin surprise buat shella dia gak tau kalo mamah ajak makan malam kamu dirumah" (nada berbisik)

Senja : "okee deh mah, besok malem yaa�� (memastikan)

Mamah : "bener yaa, jam 8 mamah sama papahnya nunggu kamu" (meyakinkan)

Senja : "siap mah, aku lanjut kerja lagi yaa gak enak sama manager aku" (tersenyum dan salim seperti biasa)

Mamah : "semangat ya kerjanya senja, oiya mamah bawain kamu sama shella makan siang yaa" (berjalan keluar dari restorant)

Hari itu senja kerja selalu di terror pertanyaan dengan shella yang ingin tau apa yang dibicarakan oleh mamahnya. Karena ini keinginan mamahnya untuk membuat surprise kepada shella, jadi senja menghindar dari shella karena selalu diserang pertanyaan.

Makan malam

Hari ini hari yang sudah dijanjikan oleh senja kepada mamah untuk dateng makan malam di kediamannya. Waktu sudah menunjukan jam 17:15 namun senja belum siap karena dia bingung mamakai baju yang mana. Yaa memang senja hampir gapunya baju untuk acara formal seperti itu.

"gua pake baju yang mana yaa, ah udah lah pake yang mana aja" (pasrah)

Adzan maghrib sudah berkumandang, setelah selesai sholat senja langsung siap-siap untuk jalan, baju pilihanya yaitu flannel kota-kotak yang sering dia pakai untuk nanjak gunung beserta celana cargo panjangnya berwarna hitam. Tidak lupa dia menyemprotkan parfum yang hampir habis, sama dengan parfum yang dia pakai saat ke dufan sama anjani.

"pake parfum ini gua jadi kangen sama anjani, kenapa si belakangan ini kamu jadi sering marah dan jadi jarang ngabarin aku" (bicara dalam hati)

Sore itu senja hanya butuh waktu 75 menit untuk sampai kerumah shella, perjalanan yang cukup membosankan dan akhirnya senja sampai di depan pager, turun dan langsung memence bel.

Papah : "mah ada tamu tuh" (bel berbunyi)

Shella : "siapa si gini hari ganggu waktu makan malam aja, biar aku yang keluar pah" (berdiri)

Mamah : "udah biarin mamah aja yang keluar, kamu siapin tuh makan buat papah" (berdiri dan langsung berjalan menuju pager)

Mamah dan papah sebenernya udah tau siapa yang bertamu saat jam makan malam, Cuma mereka pura-pura seakan gak tau agar surprise untuk shella. Kenapa shella diberikan surprise ? karena ternyata ini bagian dari tradisi keluarga mereka ketika salah satu ada yang sudah mendapat pencapaian. Yaa shella ternyata abis memenangkan juara sains antar kampus.

Mamah : "mamah pikir kamu gak dateng senja"

Senja : "aku pasti dateng mah karena sudah janji, aku takut ketika melanggar janji"

Mamah : "yaudah yuk masuk" (tersenyum dan mempersilahkan)

Mamah berjalan dan langsung menuju ruang makan.

Papah : "siapa mah ?" (pura-pura)

Mamah : "ini pah temen lama mamah" (sedikit berteriak)

Shella : "siapa si ganggu aja" (bete dan mengucap dalam hati)

Mamah memasuki ruang makan dan di ikuti senja dibelakangnya, yang berpenampilan apa adanya.

Shella : "senjaa" (terkejut)

Mamah : "surprise" (tersenyum)

Papah : "kamu kan gak mau dibeliin sesuatu sebagai hadiah karena kamu menang di lomba sains, jadinya papah sama mamah undang senja makan malam disini." (menjelaskan dan tersenyum)

Mamah : "senja duduk jangan berdiri aja" (mempersilahkan)

Senja : "iyaa mah"

Shella : "kamu kok gak bilang si mau kesini" (menanyakan)

Senja : "aku disuruh mamah untuk gak bilang ke kamu, sebelumnya untuk mamah dan om saya mengucapkan terima kasih karena sudah di undang makan malam bersama kalian" (menundukan kepala memberikan hormat)

Papah : "iyaa senja sama-sama, om juga terima kasih karena kamu sudah bersedia dateng kerumah kami."

Malam itu shella sangat bahagia karena kedatangan senja kerumahnya dan makan malam bersama keluarganya, papah dan mamah banyak sekali menceritakan tentang awal pertemuan mereka, mamah pun cerita saat dia sering nanjak gunung.

Senja pun menjadi pendengar yang baik malam itu, senja hanya sedikit bercerita tentang kehidupannya karena memang kurang menarik menurut senja untuk diceritakan.

Makan malam telah usai, papah dan mamah pun sudah pindah keruang tamu untuk menonton acara tv, shella dan senja pun di teras depan rumah karena memang senja sungkan untuk ngobrol didalem rumah.

Shella : "kamu beda banget kalo gak pake seragam kerja"

Senja : "beda gimana" (memperhatikan bajunya)

Shella : "ya gapapa beda aja" (malu)

Senja : "hahaha aneh kamu" (bingung)

Obrolan semakin asik, banya canda dan tawa dimalam itu, tak terasa malam semakin larut senja sudah ingin pulang tapi shella masih ingin dekat dengannya.

Senja : "udah malem aku pulang yaa dan salam untuk papah mamah kamu"

Shella : "yaudah kamu hati-hati yaa, sekali lagi terima kasih yaa senja" (tersenyum menutupi rasa bete)

Malam itu shella selalu membayangkan wajah senja, ada rasa yang harus diutarakan tapi shella tau kalo senja punya pacar dan shella tau kalo senja berbeda dengan cowo lain yang sangat gampang untuk selingkuh.

HAPPY BIRTHDAY MUTIARA ANJANI

~~~~~~

1 minggu lagi dibulan ini Anjani ber-ulang tahun senja sudah menyiapkan kejutan buat anjani, uang yang senja kumpulin dari hasil double job sudah cukup kayanya, tapi senja bingung ingin membeli cinci yang seperti apa, karena memang senja gak tau jenis dan model yang disukai sama anjani.

Jam istirahat kerja

Shella : "makan yuk" (mengajak)

Senja : "yuk shell"

Mereka berdua menuju kantin yang dekat dengan restorant

Senja : "makan soto aja yuk shell"

Shella : "boleh tuh enak kayanya siang-siang gini makan soto yang pedes"

Senja : "bu, soto yaa 2 pake nasi" (memesan)

Shella : "saya nasinya setengah aja bu"

Senja : "haahaha lagi diet kamu" (meledek)

Shella : "ih.. emang aku sedikit kalo makan nasi" (nada manja)

Soto tiba dan mereka langsung menikmatinya, tiba-tiba shella menanyakan pacaranya senja.

Shella : "kamu udah berapa lama pacaran sama pacar kamu?" (sambil menikmati soto)

Senja : "hah .. random banget pertanyaan kamu hahaha aku udah 4 tahun lebih"

Shella : "hah.. lama banget" (kaget)

Senja : "yaa gitu deh, ohiya shell kamu nanti pulang kerja ada acara gak ?"

Shella : "engga ada tuh, kenapa ?"

Senja : "pacar aku seminggu lagi kan ultah, aku mau cari hadiah .. anterin mau gak?"

Shella : "mau cari kado apa ?mau kok" (dalam hati bete)

Senja : "aku mau cari cincin buat dia, aku gak ngerti beli perhiasan makanya aku ajak kamu dan jarinya sama kok kaya kamu ukurannya."

Shella : "oh oke nanti beli di toko temen mamah aja" (nada dan raut datar)

Senja : "okee deh" (tersenyum)

Setelah makan mereka berdua kembali lagi ke restorant untuk melanjutkan kerjaan mereka, senja tidak sabar untuk cepat-cepat pulang dan sebaliknya shella berharap jam berhenti berputar agar senja tidak jadi membelikan cincin untuk anjani.

Jam sudah menunjukan pukul 16:15 waktunya senja dan shella pulang, mereka berdua menuju parkiran dan langsung gas menuju toko, selama perjalanan shella diam saja karena sedang merasa bete tapi itu harus dia lakukan karena dia gak mau buat senja kecewa karena menolak ajakan senja.

Sampai ditoko perhiasan milik teman mamahnya shella, senja langsung melihat-lihat di ikuti dengan shella yang hanya diam aja dan sesekali menjawab pertanyaan dari senja. Gak butuh lama shella merekomendasikan satu cincin yang menurutnya bagus dan senja pun setuju dengan pilihan shella, karena modelnya yang tidak terlalu heboh namun elegan. Tidak banyak dialog yang terjadi antara senja dan shella saat itu.

2 hari sebelum hari ulang tahun

Anjani : "kamu dimana ?" (melalui pesan whatsapp)

Senja : "aku lagi di kostan, kenapa yaang ?" (sedang sakit)

Anjani : "kerumah aku sekarang ?aku mau ngomong sama kamu"

Senja : "sekarang banget yaang ?gabisa besok pagi aja sebelum aku berangkat kerja ?"

Anjani : "aku maunya sekarang, jangan telat"

Senja : ���okee aku otw yaang" (menuruti)

Senja sedang sakit malam itu, dengan rasa kepala yang berat dia menuju rumah anjani, padahal malam itu senja ingin tidur dengan cepat mungkin senja kelelahan karena mengambil 2 kerjaan untuk mengumpulkan uang. Tapi dengan rasa sayang senja terhadap anjani rasa sakit dikepalanya tidak di rasakan, senja gak mau buat anjani kecewa karena tidak mau menuruti kemauannya.

"ayoo lah lu kuat senja, udah beberapa kali jani kecewa karena lu sibuk kerja" (bicara dalam hati)

Senja cuci muka lalu langsung jalan menuju rumah anjani butuh waktu agak lama senja untuk sampai kerumah jani karena senja pelan-pelan bawa motornya. Dari kejauhan senja melihat anjani sudah menunggunya didepan pager rumahnya. Di percepat laju motornya dan sampai ….

Anjani : "lama banget si kamu" (marah)

Senja : "iyaa maaf" (terbatah)

Anjani : "aku mau kita putus, kamu udah jarang ada waktu buat aku, kamu sering telat kalo aku butuh apapun, kamu udah beda banget dan berubah, malam ini aku mau putus sama kamu. Terima kasih untuk selama ini" (langsung masuk kedalam rumah)

Senja yang sedang menahan rasa pusing dikepalanya bahkan dia belum sempat membuka helm dan turun dari motornya, langsung terdiam kaku mendengar anjani berbicara dan hanya bisa melihat anjani berjalan masuk kedalam rumahnya dan mengunci pagar.

Butuh waktu 15 menit untuk senja meyakinkan dirinya sendiri atas kejadian tersebut, air mata yang selama ini hanya mengalir saat mengingat orang tuanya kini mengalir karena kehilangan orang yang dia sayang.

Sepanjang perjalanan pulang pikirannya kosong, rasa sakit itu hadir kembali sama seperti saat senja mendengar tante dan omnya menceritakan orang tuanya.

Keesokan hari

Setelah semalaman senja merasakan rasa sakit di hatinya dan pagi ini rasa sakit itu hadir kembali saat melihat kotak cincin di atas meja samping kasurnya. Senja ambil handphone untuk mengabari manager restorantnya kalau dia tidak bisa masuk untuk 3 hari kedepan dan senja pun menelpon ke temennya yang memberikan pekerjaan sampingan kalo senja ingin berhenti kerja mulai hari ini.

Selama 3 hari itu senja hanya di kostannya dan tidak menerima sama sekali tamu bahkan dia tidak mengangkat telpon dari shella dan bimo yang ingin tau kabarnya. Senja belum cerita kepada siapapun dan di hari ke 3 senja berniat untuk berkunjun kerumah tantenya berharap dia bisa bercerita dan melampiaskan kesedihannya. Setelah mandi dan semacamnya senja langsung menuju rumah tante dan omnya, butuh waktu 2 jam untuk sampai kesana dan akhirnya senja sampai di kediaman tante dan omnya.

Senja : "Assalamualaikum" (mengetuk pintu)

Tante : "waalaikumsalam" (membuka pintu)

Senja : "tante" (tersenyum)

Tante : "ya ampun senja udah lama banget kamu gak kesini, ayo masuk" (bahagia)

Senja : "iyaa tante, om ada ?" (menanyakan)

Tante lansung menuju dapur untuk membuatkan senja minum dan memanggil suaminya.

Om : "hay nak" (memeluk)

Senja : "omm" (membalas pelukan)

Om : "kamu kemana aja, tante kamu nanyain kamu mulu" (nada khawatir)

Senja : "aku kerja om dan di kostan aja" (menjelaskan)

Obrolan semakin hangat tante dan om sangat kelihatan bahagia kedatangan senja kerumah. Sampai dimana senja membuka pembicaran yang lebih serius

Senja : "om aku mau tanya" (serius)

Om : "serius banget, apapun om dan tante bakal jawab nak"

Senja : "eemmm .. om pernah merasa kecewa gak ?"

Om : "hah.." (kaget mendengar pertanyaan senja)

Senja : "iyaa om pernah merasa kecewa gak ?" (mengulang pertanyaan)

Melihat senja dan om sangat serius, tante langsung menuju kamar tanpa meminta ijin.

Om : "om pernah merasa kecewa 2 kali" (nada serius)

Senja : "pada saat apa om ? aku mau tau kalo boleh" (siap mendengarkan)

Om : "yang pertama.. pada saat om tau kalo tante kamu mengidap kanker rahim yang artinya kita berdua tidak akan bisa mempunyai anak, itu rasa kecewa, sedih dan marah campur aduk menjadi satu.

Senja : "yang kedua ?"

Om : "yang kedua.. pada saat kamu memutuskan untuk keluar dari rumah ini, padahal om sudah menganggap kamu sebagai anak kandung, tapi om gak bisa berbuat apa-apa karena om yakin kamu mampu bertanggung jawab atas keputusan kamu.

Senja : "iyaa om maaf banget" (merasa bersalah)

Om : "iyaa gapapa nak dan kamu tetap om anggap sebagai anak kandung om dan tante.. ada apa si sebenernya kamu kok tiba-tiba menanyakan itu ?"

Senja : "eeee.. engga om gapapa aku mau tanya aja" (tiba-tiba senja gak mampu buat cerita masalah yang lagi dia hadapi)

Om : "tetap jadi yang terbaik ketika kamu di kecewakan, jangan pernah merasa dirimu tak berguna ketika berada didalam posisi hancur, bunga akan tetap menjadi bunga mau seperti apapun bentuknya, setiap kejadian SEMUA JADI SEJARAH." (tersenyum)

Senja merasa lega setelah bertemu tante dan om nya, hari-hari sudah mulai terasa baik baginya walaupun rasa sakit itu kadang muncul tiba-tiba dan senja tau cara mengatasinya.

UNDANGAN MERAH JAMBU

~~~~~~

2 bulan setelah hubungan antara senja dan anjani berakhir, senja berencana 2 minggu lagi akan berangkat ke gunung merbabu untuk melakukan pendakian yang sudah dia rencanakan dari beberapa bulan belakangan ini.

"udah cukup kayanya persiapan gua buat ke merbabu" (bicara dalam hati)

Senja langsung meminta ijin kepada managernya dan dia ingin menceritakan rencananya kepada shella agar shella iri.

Senja : "shell aku 2 minggu lagi berangkat ke gunung merbabu, aku udah minta ijin juga ?" (tersenyum)

Shella : "ihh .. kok dadakan si ijinnya, emang kamu di ijinin ?" (bete)

Senja : "udah dong" (meledek)

Shella : "ih kan aku gak ijinin kamu kalo berangkat sendiri" (bete)

Senja : "ih.. kok jadi kamu yang gak ngijinin aku hahahha" (bingung)

Shella : "ih tau ah males aku, 2 minggu lagi kan aku ada sidang di kampus masa kamu gak dateng"

Senja : "hah sidang.. yah aku udah ijin" (kaget)

Shella : "oh yaudah kalo gitu" (bete)

Senja gak sabar untuk cepat-cepat berangkat ke gunung merbabu, dengan cara itu mungkin setelah pulang dari pendakian dia bisa melupakan semua kejadian dan hidup normal seperti biasanya. Sementara shella yang tau kalo senja akan berangkat pendakian saat dia sidang di kampusnya, dia merasa sangat bete karena shella berharap senja datang saat dia sidang.

5 hari sebelum keberangkatan senja ke gunung merbabu

Alarm berbunyi waktu menunjukan pukul 10:00 pagi dan hari itu senja ingin ke toko outdoor untuk membeli peralatan pendakian yang kurang, sebelum senja mandi dia seperti biasa pergi kewarung untuk membeli roti sebagai sarapannya.

Saat pintu kamar kost dibuka, senja melihat ada sebuah undangan berwarna merah jambu tiba tiba jantungnya berdetak kencang, kakinya tak bisa bergerak dengan penuh keberanian senja mengambil undangan tersebut dan benar saja yang ada pikirannya. Undangan tersebut bertuliskan nama DIAS & ANJANI acaranya akakn dilaksanakan seminggu lagi.

Saat itu juga rasa sakit itu hadir kembali dan ini lebih menyakitkan, air mata menetes kembali membasahi pipi, senja sangat membutuhkan orang-orang terdekatnya dan dia tau kalo tante sama omnya sedang keluar kota menghadiri acara saudaranya. Bimo sedang sibuk dengan keluarganya saat di telpon dan disuruh ke kostannya.

"shella" (dalam pikirannya)

Senja langsung menelpon Shella saat itu juga.

Senja : "Assalamualaikum"

Shella : "Waalaikumsalam senja"

Senja : "kamu ada dirumah kan hari ini ?ketemu yuk sekarang di taman dekat rumah kamu"

Shella : "kan kamu mau ke toko ?"

Senja : "engga jadi, aku jalan sekarang dan aku mau cerita sama kamu"

Shella : "ihh.. yaudah aku tunggu taman"

Senja langsung berpakaian tanpa mandi menuju taman dekat rumahya shella, dia butuh tempat untuk bercerita dan menurut dia shella orang yang tepat untuk bercerita selain tante, om dan bimo.

Gak butuh lama senja sampai di taman dan shella sudah menunggunya dari 15 menit yang lalu.

Senja : "maaf yaa lama"

Shella : "engga kok aku juga baru 15 menit disini, ada apa si?" (penasaran)

Senja mengeluarkan undangan dan cincin dari dalam jaketnya.

Shella : "lah kok namanya dias ?" (bingung)

Senja : "shell.. jani nikah sama orang lain, hampir 5 tahun aku bareng-bareng sama dia dan sekarang dia nikah sama orang lain, cincin ini yang aku udah persiapkan untuk kejutan diulang tahunnya kemaren belom sempat aku kasih shell" (mengeluarkan air mata)

Shella : "kok belom dikasih ?kan ulang tahunnya udah lewat" (bingung)

Senja : "kamu tau, 2 hari sebelum ulang tahunnya aku di putusin dengan alasan aku berubah dan semacamnya.

Shella : "udah senja kamu yang sabar, kamu orang yang baik bahkan sangat baik dan masih banyak orang-orang yang sayang sama kamu. Kamu jangan nangis, kamu pasti bisa lewatin semua ini."

Shella terlihat menahan air matanya, di balik itu shella sedih karena dia melihat orang yang dia sayang menangisi cewe lain.

Shella : "aku gak kenal sama anjani tapi aku bisa pastikan dia bakal menyesal ninggalin kamu."

Senja : "makasih banyak yaa shell kamu udah mau dengerin curhatan aku"

Shella : "dengan senang hati senja" (tersenyum)

Senja : "aku pulang yaa"

Shella : "kamu hati-hati senja, jangan ngebut dan aku gamau kamu kenapa-kenapa"

Senja mengabaikan dan berjalan menuju motor, undangan dan cincinnya dibuang ketemoat sampah dekat parkiran dan senja langsung melaju pulang. Shella yang melihat senja membuang cincinnya ke tempat sampah langsung menhampiri dan mengambilnya.

Malam sidang dan sebelum keberangkatan mendaki

Saat senja sedang mempersiapkan peralatan untuk berangkat mendaki esok pagi, senja teringat kalo besok shella juga akan sidang di kampusnya dan senja ingin memberikan sesuatu yang buat shella semangat untuk sidang esok.

Senja berniat ingin meng-hadiahi shella sebuah liontin berbentuk "S" peninggalan ibunya, yang 3 tahun lalu baru diberikan ke senja melalui tante. Senja langsung menuju rumah shella malam itu.

Senja : "Assalamualaikum" (memencet bel)

Mamah : "hay senja ... mau ketemu shella yaa" (tersenyum)

Senja : "iyaa mah" (sambil salim)

Shella : "siapa mah" (keluar dari pintu)

Shella terkejut tiba-tiba ada senja dimalam itu. Shella langsung menghampiri senja dan mengajaknya untuk duduk di depan teras, sedangkan mamah langsung disuruh masuk sama shella.

Senja : "hay" (tersenyum)

Shella : "hay juga" (tersenyum)

Senja : "kamu jadi sidang besok ?"

Shella : "basa-basi banget kamu, jadi dong" (tertawa kecil)

Senja : "nih buat kamu" (mengeluarkan liontin dari kantong)

Shella : "apa ini senja" (kaget)

Senja : "ini liontin untuk kamu, aku gak bisa hadir besok disidang kamu jadi aku kasih ini biar kamu semangat sidangnya" (tersenyum)

Shella : "ihh.. bagus banget ini, kamu beli ini ?" (bahagia tapi kecewa karena senja gak bisa hadir)

Senja : "ini liontin punya ibu aku, ini aku dapat dari tante 3 tahun yang lalu"

Shella : "jangan dikasih ke aku dong kalo punya ibu kamu, ini buat kenang-kenangan kamu senja" (membalikan)

Senja : "aku takut gak bisa menjaga ini dan aku yakin kamu bisa jaga ini" (menolak dibalikan)

Shella : " bentar yaa"

Shella masuk kedalam rumahnya untuk mengambil sesuatu.

Shella : "nih buat kamu" (menyodorkan jam outdoor)

Senja : "hah.. aku gabisa terima ini shell, ini harganya mahal banget" (yaa jam outdoor yang sudah lama diinginkan senja)

Shella : "tolong kamu terima kali ini, kalo kamu gamau terima aku gamau kenal sama kamu lagi. Dan aku kasih jam ini biar kamu bisa inget aku di gunung nanti dan bisa kembali lagi dengan selamat menemui aku.

Senja : "makasih banyak loh shell, aku pulang yaa dan aku harus berangkat pagi-pagi keretanya"

Shella : "iyaa hati-hati senja, tetap jadi yang terbaik yaa buat aku." (memegang tangan senja)

BERSAMBUNG