1 Party 1

Bismillahhirohmanirohim

"Lo gila? memangnya dengan cara lo bunuh diri semua masalah lo bakal selesai gitu?" Maki Alvin pada seorang cowok.

Alvin tidak kenal dengan orang tersebut, tapi melakukan bunuh diri bukanlah salah satu perbuatan yang dibenarkan dalam agama maupun negara.

"Lebih baik gue bunuh diri daripada terus hidup dalam ketidak adilan" jawabnya. 

Alvin hanya terkekeh mendengar jawaban manusia yang sedang berdiri di depannya itu, pemikiran macam apa yang dia punya.

"Memangnya lo pikir setelah lo bunuh diri lalu lo mati, semuanya selesai iya?" tanya Alvin sambil menatap pria tadi.

"Bukankah setiap orang yang memiliki masalah besar, lalu tidak ada jalan keluarnya akan melakukan hal sama seperti gue" ucapnya lirih. 

"Itu pemikiran orang bodoh! mata hatinya sudah tertutup, seberat apapun masalahnya pasti ada jalan keluarnya, hanya saja kadang manusia cepat putus asa" jelas Alvin. 

"Lagipun setelah lo bunuh diri, hidup lo bukannya tambah baik malah akan lebih sengsara, semua orang yang lo kenal akan memaki lo, karena kebodohan lo sendiri melakukan bunuh diri, lalu" 

"Gue pergi dulu" belum sempat Alvin selesai bicara laki-laki tadi sudah pergi meninggal Alvin begitu saja. 

"Awas aja lo, gue tandain muka lo" kesal Alvin, bisa-bisanya dia sedang bicara panjang kali lebar ditinggal begitu saja.

Alvin yang sudah kesal segera menyusul pergi meninggalkan tempat tersebut, tempat dimana dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, orang tadi ingin mengakhiri hidupnya. 

"Gue harap bisa ketemu lagi sama itu orang, dia masih punya utang sama gue, orang belum selesai ngomong main tinggal aja, nggak ada sopan santunya emang" dumel Alvin, ternyata dia masih tidak terima ditinggal begitu saja. 

Tidak terasa Alvin sudah sampai di depan kampusnya, dia melupakan sejenak rasa kesal yang sedari tadi menyelimuti dirinya. 

"Kenapa lo Vin? muka lo  kusut amat" ucap Eza. 

"Tadi ada orang gila" jawab Alvin asal. 

Eza dan Alvin merupakan mahasiswa baru di universitas Indonesia, mereka berdua baru saling mengenal saat hari pertama masuk kuliah.  Hari ini seminggu setelah mereka sah menjadi mahasiswa.

"Hahah! seorang Alvin bisa ketemu orang gila juga ternyata" tawa Eza sudah pecah, padahal tidak ada yang lucu sama sekali.

Sedangkan Alvin menatap Eza jengah. "Emang lo pikir ada yang lucu?" tanya Alvin, sambil pergi meninggalkan Eza begitu saja. 

"Vin tungguin gue lah, main tinggal-tinggal aja lo sama teman sendiri" teriak Eza, sambil berjalan sedikit cepat menyusul Alvin. 

"Cih, gue nggak peduli" sahut Alvin, tapi Eza masih bisa mendengarnya, mereka berdua memang sudah biasa seperti itu.

Keduanya berjalan beriringan menuju kelas, ditemani tatapan para cewek gatel, yang ingin terus memandang pesona seorang Alvin dan Eza, tapi sayang mereka berdua tidak peduli.

avataravatar
Next chapter