webnovel

Chapter 32

Guzel berjalan dengan terburu-buru hingga tidak memperhatikan jalan dengan baik sejak tadi juga Laurent sudah menelpon nya karena pagi ini mereka ada jadwal meeting dengan staf pemasaran.

" mati aku!!! bisa-bisa aku di gantung Nona Laurent " ujar Guzel sembari menunggu pintu lift terbuka

Begitu pintu lift terbuka Guzel tersentak saat melihat seorang lelaki yang dia benci dan juga menjadi bagian dari orang-orang yang sudah membuatnya menderita keluar dari lift itu, hal serupa juga terjadi pada orang itu.

" sedang apa kau disini " lelaki itu menatap Guzel penuh selidik

" bukan urusan mu!! seharusnya aku yang bertanya sedang apa kau disini " sahut Guzel

Lelaki itu tersenyum sinis menatap Guzel dari ujung kaki hingga ujung kepala

" apa kau tidak puas sudah bertemu dengan Shawn di mansion nya hingga kau harus datang menemui nya di perusahaannya "

Guzel terbelalak mendengar ucapan pamannya, Perusahaan? Shawn? Guzel masih mencoba untuk tetap tenang meskipun sudah dibalut rasa penasaran.

" kau jangan mengada-ada aku disini bekerja!! dan ini bukan perusahaan Shawn "

Dominic terkekeh mendengar ucapan Guzel yang membuat telinga nya terasa geli lalu kembali menatap Guzel dengan tatapan remeh.

" tidak mungkin kau tidak tahu kalau Ezlan Clinton Group bukan milik Shawn " ujar Dominic dengan tatapan remeh nya

" ahhh aku tahu kau bekerja disini untuk menggodanya kan? agar kau bisa menghancurkan kami " Dominic tersenyum jijik memandang Guzel yang berdiri didepannya

" kau juga sudah menghasut Shawn agar memboikot perusahaan kami!! " lanjutnya

" aku tidak mengerti maksudmu, Paman!! aku tidak pernah lakukan apapun yang kau katakan " Guzel benar-benar tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Dominic

" jangan memanggilku paman!!! karena aku bukan pamanmu!!! " sahut Dominic dengan menekan suaranya kedua matanya menatap Guzel dengan tatapan sulit untuk diartikan.

" kau benar-benar gadis jalang sama seperti ibumu!! kau pikir dengan berlindung di balik punggung Shawn, bisa membuatmu menjadi berlian?? " tanya Dominic dengan sarkas

" kau salah satu gadis yang berjualan lendir dan rela merangkak ke atas ranjang Shawn, agar dia bisa menjadi ladang uangmu " bisik Dominic membuat tubuh Guzel gemetar menahan emosi yang sudah diujung kepalanya.

Setelah mengatakan itu Dominic berjalan dengan cepat meninggalkan Guzel yang masih diam dan berdiri tempat nya. Kedua kaki Guzel terasa lemas bahkan terasa tidak mampu untuk menopang tubuhnya, dengan mata yang berkaca-kaca Guzel bersandar pada tembok mengatur nafasnya yang sudah tercekat di tenggorokan nya.

Hinaan demi hinaan yang selalu dia terima bahkan ibunya yang sudah lama meninggal pun masih saja di hina dan di caci, sebenarnya apa yang sudah terjadi hingga membuat keluarga Ibram begitu sangat membenci Guzel dan juga ibunya?

" Guzel!!! "

Gadis itu tersentak saat seseorang memanggilnya, entah sejak kapan Laurent sudah berdiri didekat nya.

" nona Laurent " Guzel berusaha setenang mungkin begitu melihat atasannya

" maaf nona aku terlambat " Guzel menundukkan kepalanya di hadapan Laurent karena merasa bersalah

" tidak apa-apa, aku sudah beberapa kali menghubungi untuk memberitahu kalau meeting kita hari ini di batalkan " ucap Laurent

" maaf " lirihnya

" apa kau sakit? " tanya Laurent melihat wajah Guzel yang terlihat sedikit pucat

Guzel mendongak melihat Laurent yang menatapnya khawatir " tidak nona, aku tidak sakit " sahut nya

" tapi wajah mu terlihat pucat "

" aku tidak apa-apa, nona " Guzel meyakinkan Laurent kalau dirinya baik-baik saja.

" baiklah kalau begitu kau kembali keruangan mu aku ada urusan diluar " belum sempat Laurent beranjak Guzel sudah lebih dulu menahan tangannya

" ada apa? " Laurent menatap Guzel yang terlihat gusar

" maaf aku ingin bertanya padamu nona, siapa nama pemilik perusahaan ini? " Guzel berharap kalau apa yang dikatakan oleh pamannya hanyalah sebuah kebohongan untuk menjatuhkan mentalnya

" Shawn Ezland " tanpa sadar Laurent menyebutkan nama Tuan besarnya padahal dirinya sudah diingatkan oleh Jerry.

" astaga bagaimana aku lupa " batin Laurent melihat Guzel menatapnya datar.

" terimakasih nona Laurent " ucap Guzel dengan tersenyum kecut kemudian masuk kedalam lift tanpa menghiraukan panggilan Laurent lagi.

TING!!

Pintu lift terbuka tepat di lantai dua puluh lima dengan langkah gontai Guzel keluar dari lift, pikirannya benar-benar kacau apa lagi setelah mendengar siapa nama pemilik tempatnya bekerja saat ini.

Guzel memejamkan matanya begitu suara lantang itu kembali terdengar di telinga nya, deruh nafas Guzel sudah tidak teratur menahan amarah dan tangis secara bersamaan. Wajar saja jika Dominic mengatakan kalimat menyakitkan itu karena ternyata pemilik perusahaan besar ini adalah Shawn Lelaki yang sudah berhasil menarik hati dan juga pikiran nya.

" kenapa aku tidak menyadari kalau Ezland Clinton Group adalah milik Shawn Ezland " gumam Guzel yang membenamkan wajahnya di antara lipatan kedua tangannya di atas meja

Disisi lain Samuel menatap kesal wanita yang duduk diseberang nya sana dengan kepala tertunduk merasa bersalah karena secara tidak sengaja memberitahu Guzel siapa pemilik perusahaan tempat mereka bekerja, Jerry yang duduk di sebelah Laurent hanya menatap iba partner kerjanya.

" bagaimana kau bisa lupa apa yang sudah setiap hari aku ingat kan padamu, Laurent "

" maafkan aku Tuan, aku benar-benar tidak sengaja memberitahu Guzel siapa pemilik perusahaan " sahut gadis itu dengan suara gemetar

" gadis itu pasti merasa sangat bodoh sekarang, mengira kalau perusahaan menerimanya karena dia memiliki hubungan dengan sang pemilik " gumam Samuel mengusap wajahnya frustasi

" lalu apa yang harus kita lakukan, Tuan " tanya Laurent yang masih takut-takut

" kau pikir saja bagaimana caranya menjelaskan pada Guzel " sahut Samuel dengan sengit lalu beranjak meninggalkan Laurent dan juga Jerry.

******

Juliet dan Christine menatap iba Guzel yang menangis sesenggukan di hadapan mereka, menceritakan semua apa yang terjadi hari ini pada kedua gadis itu.

" wajar jika paman Dom menghinaku seperti itu karena dia pikir aku menjual diri demi membalas dendam pada mereka semua " isak Guzel

" apa Shawn tahu? kalau pamanmu datang ke sana lalu kembali menghinamu? " tanya Christine, Guzel hanya menggeleng lemah

" seharusnya kau mengatakan itu semua pada Shawn agar dia menghajar mulut pamanmu yang sudah kurang ajar menghinamu Guzel! " sahut Juliet yang terlihat sangat geram

" aku sudah terlalu banyak merepotkan Shawn, dan memberinya banyak masalah " lirih Guzel

" itu sudah menjadi resikonya karena sudah mengambil tanggung jawab atas dirimu, Guzel! kau sekarang tinggal di istananya, kau dalam perlindungan dan pengawasan nya! siapapun yang menyakitimu pasti akan di hancurkan oleh Shawn " suara berat itu mengalihkan perhatian ketiga gadis itu.

Entah sejak kapan Xavier sudah berada di restoran yang sama dengan Guzel dan juga kedua temannya. Guzel langsung mengusap sisa airmata yang mengalir di pipinya lalu menegakkan tubuhnya saat Xavier menghampiri mereka.

" astaga sejak kapan paman ini ada disini " bisik Christine pada Juliet

" kenapa kau bisa ada disini? " tanya Guzel menoleh ke sekitarnya mencari seseorang

" Shawn tidak ada disini " ujar Xavier karena dia yakin bahwa gadis itu mengira dirinya bersama dengan Shawn

" ti-tidak aku tidak mencarinya " elak Guzel memalingkan wajahnya Xavier tersenyum kecil dan itu berhasil membuat Christine terpesona

" lalu sedang apa kau disini? " tanya Guzel

" aku ada janji dengan seseorang " jawab Xavier

" dia sungguh tampan " tanpa sadar kalimat itu meluncur dengan mulus dari mulut Christine menatap lekat wajah Xavier yang berdiri di hadapannya. Sadar dengan apa yang sudah dia katakan barusan membuat Christine menjadi salah tingkah.

" jangan berfikir kau di terima bekerja di Ezland Clinton Group karena kau memiliki hubungan dengan Shawn, kau di terima di sana karena kau memang memiliki kemampuan bukan karena Shawn!!! " Xavier menatap lekat wajah sendu gadis itu

" dan di perusahaan itu hanya Samuel, Jerry dan juga Laurent yang tahu bahwa kau memiliki hubungan dengan Shawn karena dia tidak ingin kau menjadi bahan gunjingan para staf " lanjutnya

" tapi kenapa aku tidak pernah melihat Shawn, Samuel ataupun Jerry disana? " Guzel memang tidak pernah melihat mereka karena Shawn mempunyai lift VVIP yang hanya dirinya dan juga orang-orang terdekat nya yang boleh lewat sana.

" Shawn memang jarang datang kesana hanya sesekali karena dia sudah menunjuk Samuel sebagai direktur di perusahaan nya dan Jerry sebagai wakilnya " Xavier menjawab semua pertanyaan Guzel

" tetaplah berdiri kokoh jangan lemah jika kau ingin terus berdiri di samping Shawn, tegakkan kepalamu dan lawan mereka semua yang mencoba untuk menjatuhkan mu!! karena untuk bertahan di samping Shawn kau harus memiliki kekuatan!! " setelah mengatakan itu Xavier berlalu pergi begitu saja.

Guzel menatap punggung Xavier yang semakin menjauh hingga tubuh tegap lelaki itu masuk kedalam ruangan VIP yang ada di restoran itu.