webnovel

Chapter 16

BOSAN! hanya satu kata itu yang saat ini ada di kepala Guzel, sudah dari sejak pagi hingga malam tidak ada juga satupun p*******n dari lelaki gunung es itu.

" menyebalkan!!!!!! " pekik Guzel dengan kesal

Gadis itu menghampaskan tubuhnya keatas ranjang

" kenapa sampai sekarang lelaki itu belum juga menghubungiku jangan kan untuk mengucapkan selamat ulang tahun padaku, mungkin saja dia tidak tahu kalau hari ini adalah hari bahagiaku " ujar gadis itu pada dirinya sendiri

Lagi-lagi gadis itu hanya menghela nafas melihat tak ada satupun p*******n yang masuk ke ponselnya.

" sebenarnya pekerjaan apa yang dia lakukan, dan kenapa dia selalu berpergian jauh " batin Guzel

" Aaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh " Guzel berteriak kesal menenggelamkan wajahnya pada bantal didekat nya.

Benda pipih di dekatnya berdering nyaring dengan cepat Guzel meraih nya, dengan senyuman yang merekah diwajah cantiknya Guzel dengan semangat duduk di pinggir ranjang melihat nama seseorang di layar ponsel yang sejak tadi dia tunggu.

Dengan semangat Guzel menggeser tombol hijau dilayar ponsel dan menempel kan benda pipih itu ke telinga nya

" hallo " Guzel ingin sekali bersorak gembira tapi mati-matian dia tahan

" dimana? " suara dingin itu berhasil membuat jantung Guzel berdetak tak berirama

" di kamar, kau sudah melarang ku untuk berpergian " ujar Guzel yang berpura-pura kesal pada hal didalam hati dirinya sangat senang bukan main

" ok baiklah "

Guzel terperangah tidak percaya setelah mengatakan itu, sambungan teleponnya terputus Lelaki dingin itu mengakhiri p*******n nya secara sepihak tanpa berkata apa-apa lagi.

" apa????? Shawn kau benar-benar menyebalkan!!!!!!!!! " pekik Guzel pada layar ponselnya

" kau sama sekali tidak menanyakan keadaan ku, bahkan kau tidak mengucapkan kata-kata manis sedikit pun padaku " geram Guzel meremas ponselnya

TOK TOK TOK TOK

Guzel semakin dibuat kesal dengan suara ketukan pintu dari luar sana.

" SIAPA!!!!!!!!? " pekik Guzel dengan suara tinggi

Namun tidak ada sahutan dari luar sana yang ada ketukan pintunya semakin kencang, dengan kesal Guzel beranjak dari duduknya sambil menghentakkan kaki membuka pintu kamarnya.

" ada apa? " Guzel langsung memasang wajah keruhnya ketika melihat siapa yang ada di depan pintu kamarnya

" kau harus ikut aku "

Guzel tersenyum sinis pada lawan bicaranya

" ini sudah malam, aku ingin tidur jadi sebaiknya kau kembali saja ke kamar mu!!! " seru Guzel dengan malas

" kau harus tetap ikut aku! "

" Cukup Arrabella!!! kita sama sekali tidak pernah akrab jadi untuk apa aku harus ikut bersamamu "

Yah yang sejak tadi mengetuk pintu kamar Guzel adalah Arrabella dan berhasil membuat suasana hatinya semakin kacau.

" Arrabella kenapa hanya memanggil Nona Guzel saja, kau lama sekali " seru Austin

" ini bukan salahku!! dia yang tidak ingin ikut, membuka pintu saja dia lama sekali " gerutu Arrabella yang tidak terima disalahkan kemudian pergi begitu saja

" ada apa Austin? " tanya Guzel setelah sosok Arrabella menghilang setelah menuruni tangga

" ada kejutan untuk mu di taman belakang mansion, Nona " Samuel tersenyum manis

" kejutan apa lagi ini sudah malam, Austin " Guzel terlihat malas menanggapi ucapan Austin

" aku yakin kau pasti menyukainya Nona " ujar Austin lagi yang masih meyakinkan Guzel

" kau tidak tahu apa yang kau inginkan sekarang, Austin " batin Guzel yang masih berdiri didepan pintu kamarnya

Guzel terkejut tiba-tiba saja Austin menarik tangan nya dan membawanya ke taman di belakang mansion.

Guzel kembali dibuat terperangah melihat indahnya taman bunga mawar yang sudah dihiasi dengan banyaknya balon berwarna putih dan lampu hias yang berkelap-kelip ada juga layar besar disana dan di sampingnya sudah bertuliskan HAPPY BIRTHDAY GUZEL.

" Austin ini- " Guzel menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Austin padahal Lelaki itulah yang sudah membawa nya ketaman ini

" Austin!!!!! Austin!!!!!! dimana kau? " pekik Guzel yang mencari keberadaan Lelaki itu tapi hasilnya sia-sia.

Guzel duduk di kursi yang ada disana, ada remote kontrol yang bisa menyalakan layar besar disana dengan sedikit ragu Guzel menekan remote itu nampak layar dihadapan nya menyala.

Pertama kali yang dia lihat dilayar itu adalah foto dirinya saat masih bayi, Guzel tersenyum melihat foto-foto dirinya sendiri, dia bahkan tertawa saat melihat foto kelucuannya dulu.

" siapa yang sudah melakukan ini semua? " ujar Guzel dengan penuh haru

" apa kau menyukai nya? "

Guzel langsung menoleh, kedua bola matanya berbinar bahagia melihat siapa yang sudah berdiri dibelakangnya.

" kau- " Guzel tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang, lelaki yang seharian ini menjungkir balikkan hatinya.

" bukankah kau- "

" pekerjaanku selesai lebih awal, dan aku memutuskan untuk kembali " Lelaki itu sudah duduk disamping Guzel ikut menonton layar besar dihadapan mereka.

" apa kau yang sudah melakukan ini semua? " tanya Guzel dia mencoba mengatur detak jantung nya yang berdebar hebat

" Tidak! "

Guzel mendengus kesal mendengar jawaban Lelaki itu.

PLITAK!!!!

Dengan sengaja lelaki itu menjentik kening Guzel, sedangkan gadis itu meringis kesakitan sambil mengusap keningnya

" sakit, Shawn!!!!!! " desis Guzel tapi tidak dihiraukan oleh lelaki itu.

" ternyata saat masih kecil kau sangat jelek! " gurau Shawn dengan raut wajah datarnya

Guzel meliriknya sekilas kemudian memukul pelan lengan berotot Shawn.

" mana kado untukku? " Guzel menadahkan tangan nya dihadapan lelaki itu

" kau tidak akan mungkin langsung jatuh miskin jika memberiku hadiah, ayo mana kado untuk ku " ujar Guzel yang masih menggedikan tangannya

Shawn melirik Guzel sekilas lalu kembali menonton video Guzel saat masih kecil di layar besar itu, Guzel mendengus kasar langsung berpangku tangan karena tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.

" berapa lama lagi video ini akan berakhir? " tanya Shawn

" mungkin sekitar tiga puluh menit lagi, video ini di ambil saat aku mengikuti perlombaan balet di Rusia, itu juga menjadi hari terakhir ku diatas panggung megah itu " jawab Guzel dirinya kembali mengingat masa-masa itu

" kenapa tidak kau lanjutkan ? " tanya Shawn

Guzel tersenyum samar lalu kembali menoleh Shawn yang masih fokus pada layar didepan.

" aku mengalami cidera dikakiku, saat pentas semi final kakiku terkilir " jawabnya sendu

Shawn tahu bahwa jawaban Guzel tidak sepenuhnya benar, gadis itu tidak tahu apa saja yang sudah lelaki itu lakukan untuk mendapatkan semua informasi tentang dirinya dan juga keluarga nya.

Terbesit senyuman diwajah tampan Shawn melihat Guzel yang sudah terlelap dan bersandar di bahunya, siapapun yang melihat senyuman itu pasti akan jatuh cinta pada lelaki dingin ini.

Shawn mengeluarkan kotak buludru berwarna merah dari saku jas nya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sana, sebuah gelang berlian yang sangat indah sudah melingkar di pergelangan tangan Guzel.

" ini kado untuk mu Guzel, aku harap kau akan menjaganya baik-baik, selamat ulang tahun gadis nakal " bisik Shawn tapi tidak mungkin di dengar oleh gadis itu karena dirinya sudah terbang bersama mimpinya.

********

Guzel terjaga dari tidurnya saat mendengar ketukan pintu dari luar, gadis itu seperti orang linglung saat menyadari bahwa dirinya berada dikamarnya.

" apa itu cuma mimpi " batinnya

Gadis itu beranjak dari tidurnya membuka pintu kamarnya yang terus diketuk dari luar, begitu pintu terbuka nampak sosok Maria berdiri disana

" Selamat pagi nona Guzel " Maria tersenyum ramah padanya

" selamat pagi Maria " balasnya

" apa tidur mu semalam nyenyak nona? " Guzel hanya tersenyum canggung tidak menjawab pertanyaan Maria.

" Maria, apa kau melihat Shawn semalam? " dengan sedikit ragu demi memastikan bahwa semalam kebersamaan nya dengan Shawn bukanlah mimpi.

Maria terkekeh melihat wajah penasaran Guzel yang ketara.

" waaaawwww gelang di tangan mu sangat indah nona.... " puji Maria dengan mata berbinar

" gelang? " Guzel membeo pada dirinya sendiri

Matanya terbelalak melihat gelang berlian yang sudah melingkar dipergelangan tangannya, sedari tadi dia tidak sadar bahwa di pergelangan nya sudah memakai perhiasan.

" Asta! si-siapa yang memakai kan gelang ini pada ku Maria? i-ini sangat indah dan harganya pasti juga sangat mahal " ujar Guzel dengan suara bergetar

" apa kau sudah melupakan sesuatu nona? " tanya Maria dengan senyumnya.

Sebenarnya Maria sudah lebih dulu tahu, apa yang sudah direncanakan oleh Shawn untuk nona nya ini, bahkan orang yang pertama yang dimintai pendapat oleh Shawn tentang kejutan untuk Guzel adalah Maria.