6 Fanxing, Kamu Seharusnya Tidak Menjadi Seperti Ini

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Bo Jingchuan memandang ke arah sosok kurus dan keras kepala Shen Fanxing yang telah menghilang. Namun, ia masih terdiam dan tidak bergerak. Wanita tua itu pun memukul pantat Bo Jingchuan hingga pria tinggi itu menegang kaku. Kabut gelap kini menyapu matanya yang semula tenang dan acuh tak acuh. Ia sudah berusia dua puluh delapan tahun dan belum pernah disentuh oleh orang lain, tapi pantatnya barusan benar-benar dipukul begitu saja! Lai Rong yang melihat dari belakang tidak bisa menyembunyikan tawanya dengan suara berbisik.

"Cepat pergi! Apakah kamu ini ingin membuatku kesal?"

Wanita itu tampaknya tidak peduli pada Bo Jingchuan karena ia terus mendesaknya. Bo Jingchuan mulai sedikit sakit kepala dan hanya mengangkat alisnya dengan tak berdaya. Ia pun mengangkat jari rampingnya dan berkata, "Baik, Nenek!"

———

Ketika Shen Fanxing berjalan sendirian, Su Heng sudah berada di dekat ruang rawat inapnya. Pria itu berdiri di dekat jendela dengan punggung menghadap pintu. Penampilannya hanya kurang jas, untuk melengkapi kemeja putihnya. Tampilan Su Heng yang menyegarkan itu mengingatkan Shen Fanxing pada masa kuliah. Saat masih kuliah, pria itu tampak lembut tiap mengenakan kemeja putih. Sangat disayangkan bahwa seiring berjalannya waktu, orang-orang tidak akan menjadi muda selamanya

Shen Fanxing tidak pergi menemui Su Heng dan langsung masuk ke dalam ruang rawat inap. Suasana ruangan itu masih sangat tenang. Saat Su Heng berbalik, barulah ia tahu bahwa seseorang baru memasuki ruang rawat inap

"Kamu pergi ke mana?" tanya Su Heng, namun Shen Fanxing tidak menjawab dan langsung berjalan ke tempat tidur untuk duduk. Su Heng pun kembali berkata, "Maaf karena tadi aku terburu-buru sampai mendorongmu."

Suara Shen Fanxing sangat lembut, seolah-olah Su Heng yang baru saja mengerutkan kening padanya dan pria yang suram di taman belakang rumah sakit tadi hanya sebuah mimpi. "Semua kejadian tadi bukan salahku," katanya. Apapun yang terjadi, Shen Fanxing harus membuat dirinya tidak bersalah.

Su Heng menundukkan kepalanya untuk melihat Shen Fanxing. Awalnya, matanya menunjukkan rasa bersalah dan perjuangan untuk meminta maaf. Lalu, ia bertanya, "Apakah kamu tahu apa yang dikatakan Qianrou?"

Saat Shen Fanxing mendongak, ia melihat mata Su Heng yang kini menunjukkan kekecewaan dan pemandangan di atas kepalanya itu tampak begitu kuat. Kemudian, pria itu berkata, "Qianrou bilang bahwa dia tidak memegang gelas di tangannya dengan seimbang dan semua adalah kesalahannya. Dia berusaha untuk membantumu, tapi kamu masih di sini untuk menghindari tanggung jawab. Fanxing, seharusnya kamu tidak menjadi seperti ini."

Shen Fanxing menatap Su Heng untuk waktu yang lama. Terdapat kekagetan, kekecewaan, dan rasa acuh tak acuh yang terpancar di matanya. Ia melirik ke arah luar jendela, lalu menarik sudut bibirnya hingga tersenyum dingin. Senyum itu tampak diselimuti kabut dan penuh ironi. "Su Heng, sudah berapa tahun kita saling mengenal?" tanyanya.

Su Heng terdiam, namun kemudian menjawab, "Delapan tahun."

"Hahaha…!!" Shen Fanxing tiba-tiba tertawa.

Sudah delapan tahun! Selama delapan tahun, aku tidak pernah memikirkannya! pikir Shen Fanxing. Kepercayaan Su Heng padanya begitu rapuh dan ia jelas tidak butuh pria seperti itu. Ia pun bangkit dan menatap Su Heng dengan dingin sambil berkata, "Su Heng, mari kita putuskan pertunangan kita."

Suara Shen Fanxing bergemuruh dengan dingin, menunjukkan kekuatan dan tekadnya yang tidak bisa lagi ditoleransi. Mata Su Heng melotot kaget mendengarnya. "Kenapa begitu? Di awal kamu menyelamatkan Shen Qianrou, atau bahkan lebih awal dari itu, bukankah kamu sudah memutuskan pilihanmu?"

Su Heng masih terkejut untuk waktu yang lama. Ia melihat mata Shen Fanxing yang penuh dengan kerumitan, tapi hanya untuk sesaat. Kini, ia juga merasa penuh dengan kelegaan. "Fanxing, aku minta maaf. Mungkin pilihan yang benar bagi kita untuk berpisah. Jika kita melanjutkan hubungan ini, aku khawatir nanti aku akan tidak tahan untuk melindungi Qianrou dan malah melukaimu lebih dalam," ujarnya.

Sementara Su Heng sedikit membungkuk, Shen Fanxing mendongak dan menatapnya dengan dingin. "Untuk melindungi Qianrou? Su Heng, apakah kamu sebelumnya tidak pernah percaya padaku dalam segala hal?!"

Mata Su Heng berkilat-kilat dan tampak panik, lalu ia berkata, "Qianrou terlalu sederhana dan lemah, Fanxing… Kamu terlalu dingin dan berpendirian kuat."

avataravatar
Next chapter