webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · Urban
Not enough ratings
296 Chs

Adler Dan Victor Mabuk Bersama

Victor tiba di saat yang tepat. Untung saja Adler datang ke kelab malam langganan mereka. Kelab malam privat sangat ekslusif sehingga tidak sembarangan orang bisa berkunjung.

"Kau sudah cukup mabuk, Ad. Ayo, kita pulang." Victor menahan gelas sloki yang hendak dihabiskan isinya oleh Adler.

"Sedikit lagi. Aku masih belum bisa mengenyahkan rasa sialan ini dari hati." Adler masih bersikeras.

"Ayolah, Ad. Tidak begini caranya. Apa kau lupa awal bencana itu terjadi? Semua gara-gara kau mabuk!" Victor juga tidak mau mengalah.

Adler diam. Pandangan matanya berubah. Ada kilatan emosi terbaca.

"Aku mengutuk Deirdre atas jebakan itu. Apa kau sudah pastikan dia menerima balasan setimpal, Vic?" Adler menunjuk-nunjuk ke arah dada Victor.

"Sudah. Dia sudah mendapat balasan yang jauh lebih mengerikan." Victor menyeringai.

"Tapi apa yang dia lakukan tetap saja berimbas ke masa depanku. Genna—"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com