webnovel

Tuan CEO Idaman

Ketika seorang CEO tamvan menjadi rebutan semua kaum hawa yang berada di Indonesia ini. Tamvan sudah pasti, kaya? tentu saja! dia seorang CEO muda yang sangat jenius tapi bisa menjadi bodoh saat sedang jatuh cinta. siapakah perempuan yang membuatnya menjadi seperti itu? kejeniusan dan juga wibawanya bisa hilang dalam sekejap hanya karena senyuman gadis pujaannya. Dia, Gadis yang sudah lama ditunggu akhirnya kembali ke sisinya. tapi sayangnya, bagaimana jika gadis tersebut sudah mempunyai tunangan? apakah dia akan menyerah begitu saja akan cintanya atau bertahan dan memperebutkan kembali miliknya.

Nurul_Asyifa_7939 · Teen
Not enough ratings
1 Chs

Kenangan Masa Lalu

Tok ... Tok ...

"Tuan, saya sudah mendapatkan tiket untuk kembali ke Indonesia," ujar seseorang. orang yang dipanggil tuan tersebut mengangguk dan kembali fokus pada berkasnya.

Indonesia? tempat kenangan masa kecilnya dan juga Erika. Gadis kecil mungil yang sekarang mungkin sudah dewasa. akh rasanya dia tidak sabar untuk melihat bagaimana cantiknya wajah sang pujaan.

"Erika, sekarang aku akan pulang dan menjemput kamu. tunggu aku, tunggu aku akan menjadikan kamu pengantinku. rasanya aku tidak sabar untuk cepat besok, aku akan bersabar hanya untuk malam ini saja," guman Atha sembari menatap kota Australia dari atas perusahaanya yang menjulang tinggi.

Atha menghela nafas kasar saat teringat kenangan bagaimana dia meninggalkan Erika dulu. semua itu masih membekas dan menjadi mimpi buruk setiap malam baginya. Tiada hari tanpa memikirkan Erika, oleh karena itu dia menyibukkan diri dengan bekerja lembur setiap hari. setidaknya dia bisa sedikit tenang dengan membuat dirinya sibuk.

Flashback

Seorang anak perempuan dan laki-laki tengah bermain ayunan. Wajah keceriaan terlihat dari raut wajah mereka, yang satu gadis cantik dengan badan mungil dan juga mata bulat tak lupa juga pipi chubby. Sedangkan anak laki-laki yang terlihat dewasa dengan mata hitam legam dan juga tamvan.

Mereka bermain dengan sangat bahagia, tertawa, dan tertawa yang mereka rasakan. Mereka belum tau, bahwa tawa bahagia hari ini adalah hari terakhir. Luka dan duka akan dimulai, tanpa ada suka ataupun kebahagiaan.

"Atha, besok Kita main lagi, yah!"

Anak laki-laki tersebut tersenyum kecut dan mengelus lembut kepala sang anak gadis. Dia tidak tega untuk jujur kepada Erika bahwa besok dia akan pergi ke Australia dan menetap di sana.

"Besok aku gak bisa, Erika. Tapi, kamu harus janji, nanti setelah besar Kita harus nikah dan hidup bersama."

Erika mengerutkan keningnya, menikah? Permainan macam apa itu. Atha memegang tangan Erika dengan erat, dia tidak ingin berpisah dengan gadis yang sangat dia cintai. Tapi, keadaan memaksanya.

Sekarang dia akan mencoba melepaskan Erika, tapi setelah besar nanti dia akan kembali menjemput Erika dan memenuhi janji untuk menikahinya.

"Menikah itu apa?"

"Untuk Sekarang kamu tidak boleh tahu, kamu hanya harus janji untuk menikah dengan aku kelak nanti." Erika hanya bisa mengangguk, Atha tersebut evil. Erika sudah berjanji untuk menikahinya kelak. Maka jangan harap bisa mengingkarinya.

Apakah Erika salah telah berjanji terhadap Atha, tapi dia hanya anak polos yang masih berusia 6 tahun. Tapi, untuk masa depan nanti siapa yang tahu.

"Atha janji yah jangan tinggalin Aku," pinta Erika sembari memeluk Atha.

Atha hanya bisa terdiam, dia bingung harus apa? Jujur atau berbohong. Tapi Atha tau, berbohong akan lebih menyakitkan bagi Erika. Tapi dia tidak sanggup melihat Erika menangis.

"Iya aku janji."

"Janji yah! Kalau Atha bohong dan ninggalin aku, aku bakalan benci sama Atha dan gak bakalan mau maafin Atha."

Apakah pilihannya Benar? Dengan membohongi Erika dia sudah membuat keputusan yang benar. Apakah dia tidak akan menyesalinya kelak nanti?

jika kelak nanti dia menyesalinya maka itu mungkin adalah akibat dan juga konsekuensi yang harus diterimanya. cinta masa kecilnya hilang, kebahagiaan dan kenangan juga terbawa hilang dengan mengikuti arus waktu.

"Iya, Atha janji. Atha gak akan pernah ninggalin Erika," kata Atha. Erika mengangguk dan memeluk Atha dengan perasaan bahagia.

"Atha, besok aku mau ke rumah kamu," ujar Erika sembari menatap bahagia Atha. "Emangnya mau ngapain ke rumah aku?"

"Rahasia, pokoknya besok Atha jangan kemana-mana! tunggu aku yah." Atha tidak tahu harus berbuat apa, mengiyakan atau menolak. jika dia menolak maka Erika akan curiga kepadanya.

"i-iya." Erika menatap curiga Atha, kenapa mendadak Atha menjadi gugup?

"kok kamu jawabnya gugup gitu, ada yang kamu sembunyikan yah dari aku," kesal Erika membuang muka sembari cemberut. Atha yang melihat itu langsung membalikkan badan Erika dan tersenyum.

"Aku gak nyembunyiin sesuatu kok, aku gugup karena penasaran kamu mau kasih aku kejutan apa."

"Ouh aku kira kamu nyembunyiin sesuatu dari aku, tapi pokoknya besok kejutannya bakalan seru loh. Makanya Atha gak boleh kemana-mana," teriak heboh Erika.

"Atha bahagia?" Atha menatap Erika sekilas dan kembali fokus menatap danau.

"kenapa Atha diam? Atha gak bahagia yah." Atha menggeleng dan memeluk erat Erika. "Tentu saja aku bahagia, apalagi hari-hari aku diisi dengan adanya kamu. aku sangat bahagia."

"Erika juga bahagia, dulu Atha adalah orang yang dingin dan juga selalu jahat sama Erika. tapi, sekarang Atha adalah yang terbaik," ujar Erika yang membuat Atha terkekeh kecil.

"Kamu jangan terlalu memujiku," respon Atha merasa bersalah.

Erika berdiri dan menggenggam tangan Atha, "Nggak, Atha memang yang terbaik! Erika sayang Atha, Atha harus janji yah! nanti kalau sudah besar Kita harus menikah. pokoknya harus dan kita akan bahagia selamanya!" teriak Erika heboh dan membawa Atha berlari mengelilingi taman bermain.

"Udah larinya, aku capek tau!" ketus Atha terengah-engah. Erika hanya menyengir kuda dan menarik Atha mendekati danau.

"hehe ... Atha capek yah, kita minum air danau aja gimana?" ajak Erika, Atha hanya melongo. Minum air danau? dasar Erika, bagaimana jika air danaunya ada bakteri.

"hushh gak boleh! kalau airnya banyak bakteri bagaimana? nanti sakit, kita basuh wajah saja minumnya nanti beli," omel Atha, Erika tersenyum mulai membasuh wajah.

"Siap boss!"

Atha dan Erika sudah selesai membasuh wajah, mereka akhirnya pulang setelah sore dan tak lupa saling bergandengan tangan. Atha mengantarkan Erika pulang atau lebih tepatnya untuk terakhir kali.

"Atha besok jangan lupa dan makasih udah anterin Erika pulang," kata Erika. Atha hanya mengangguk dan menunggu Erika masuk ke dalam rumah.

"Maafin aku Erika, aku gak bisa jujur sama kamu. Besok kita gak akan pernah ketemu lagi. Maaf, setelah aku pergi semoga kamu tidak melupakan aku. kamu harus ingat aku, aku janji akan kembali. semoga kamu selalu bahagia," guman Atha dan pergi dari halaman rumah Erika.

kebahagiaan yang tertunda atau kebahagiaan yang memang sudah tidak ada? tidak ada yang tau itu semua. hanya Tuhan yang tau, apa yang akan terjadi kedepannya. Entah mereka akan dipertemukan kembali atau sudah sampai disini kisah cinta mereka.

kalian semua salah, kisah cinta mereka yang sesungguhnya baru saja dimulai. cinta yang sebenarnya, rasanya memperjuangkan apa yang dulu pernah dilepaskan. antara cinta dan benci dipadukan, manakah yang akan bertahan? rasa cinta atau benci.

berjalannya waktu, cinta yang akan menang atau rasa benci yang semakin menjadi? ingin membenci tapi cinta, ingin memaki tapi rindu, ingin pergi tapi rasanya ingin memiliki. terkadang orang menjadi plin-plan karena cinta. keadaan yang membawa mereka sejauh ini, takdir yang sudah diatur, menjadi saksi bahwa cinta tanpa perjuangan adalah sesuatu yang tidak berarti Memperjuangkan sesuatu memang tidak mudah, tapi berusaha adalah pilihan terbaik daripada menyerah hanya karena tidak yakin akan kemampuan sendiri.