webnovel

True Villain

“Kenapa hal ini terjadi padaku” “Kenapa semua hal baik ini di renggut dariku” Ctiaar.... Suara hujan yang semakin mengganas, angin mulai mengamuk bersama perasaan seorang pemuda yang terus berjalan tanpa arah Ayah dan ibunya telah di renggut hanya kerena ketidak adilan Seorang pemuda yang terus berjalan melewati hutan yang gelap dan sunyi, dia terus berjalan tak memperdulikan dirinya, dan akhirnya sampai pada sebuah jurang yang dalam “Jika aku tak bersama mereka, untuk apa aku hidup” Setela itu, pemuda itu melompat kedalam jurang yang sangat dalam itu Dengan tekat yang sudah hilang dan tenggelam kedalam kegelapan, tetapi sesuatu menantinya di dasar jurang itu Sesuatu eksistensi yang seharusnya tetap di sana dan tak boleh di ganggu oleh siapa pun, bahkan para dewa Dan saat pemuda itu keluar, dia akan berubah menjadi sesuatu yang akan di benci orang-orang bahkan kerajaannya

Djose · Fantasy
Not enough ratings
27 Chs

Part 8, Perpisahan

Beberapa hari telah berlalu, para korban perbudakan dari para bandit juga sudah mulai membaik, keadaan desa juga sudah hampir pulih sepenuhnya

Bahkan barrier milik Yizreal pun juga sudah tidak ada lagi, kini pedang besar itu sudah kembali pada tuannya

Dan kini dia akan melanjutkan perjalannya menuju kota Kazel, di mana akademi Religos akan membuka pendaftarannya 3 minggu lagi

Sekitar 5 hari jika berkuda dari desa Ixora, itu benar-benar cukup jauh, sementara ada juga kota terdekat yang menempuh waktu 8 jam, namun itu berlawanan arah

"Hiks... Kakak jangan pergi" tangis Hana di rumah Robb

Awal Yizreal hanya akan memberitahu kalau besok siang dirinya akan pergi, namun baru kepala desa Robb, istrinya dan Hana yang di beritahu

Namun reaksi Hana di luar perkiraan, dia menangis dengan kencang sambil memeluk Yizreal

"Tenang Hana, aku tidak pergi untuk selamanya, suatu saat aku pasti kembali" mengelus kepala Hana dengan lembut

Ini adalah hal baru bagi Yizreal, dirinya memang tidak punya adik, dan selain itu dirinya juga hidup di lingkungan yang sangat keras selama lima tahun bersama gurunya di dalam goa seolah mengisolasi diri dari dunia luar

Sebenarnya Robb besarta istrinya juga merasa tak ingin berpisah dari Yizreal, namun mereka berdua juga tidak berhak untuk terus menahan Yizreal di desa ini

"Nak, aku akan memberitahu yang lain..." lalu pergi keluar, sementara istrinya juga menuju dapur untuk membuat sesuatu

Tinggal Yizreal dan Hana saja di ruang tamu, Hana masih menangis terisak, namun semakin lama hampir tak terdengan suaranya

Dan saat Yizreal melihatnya, dia sudah tertidur

"Ya ampun..." lalu melihat kearah dapur

Di sana istri kepala desa melihatku dengan membawa nampan, lalu memberi anggukkan

Ya... aku tau artinya, aku segera menggendong Hana dan membawanya ke kamar biasa aku tinggal di rumah kepala desa

Setelah meletakkan Hana aku kembali ke ruang tamu yang sudah ada seorang wanita menunggu

"Sepertinya... Hana benar-benar menyukaimu"

"Huh... aku baru pertama merasakan punya adik yang cukup merepotkan seperti itu... namun entah kenapa itu menenangkan hatiku" mengambil teh lalu meminumnya

"Itu yang di namakan kasih sayang" lalu tersenyum lembut

"Nyonya Liz... terlalu melebih-lebihkan"

Setelah berbincang-bincang, Yizreal pamit menuju hutan untuk berlatih, tentu saja dengan pedang besarnya di punggung, sementara pedang yang satunya di tinggal

Di hutan Yizreal berlatih seperti saat masih di dalam goa, push up 500 kali, sit up 500 kali, back up 500 kali, lompat jongkok 500 kali, setelah itu mengayunkan pedangnya serta melatih variasi serangannya

Dan yang menjadi sasarannya pohon besar yang terdekat dengannya, Yizreal mencoba memukul pohon itu dengan berbagai gerakan yang tidak seperti manusia

Gerakannya sangat cepat, tendangan dan pukulan dia lancarkan dari bawah ke atas dan hanya membutuhkan 10 detik untuk membuat pohon besar itu hancur dan tumbang

"Perasaanku saja atau pohon ini cukup empuk?" dengan memiringkan kepalanya

Yizreal juga mencoba memukul tanah dengan sekuat tenaga

BAM...

Alhasil dia membuat sebuah kawah dan retakan yang cukup lebar, beberapa pohon juga miring karena efek dari pukulan itu

'Tanah ini juga tidak sekeras yang ada di goa' melihat tangan kanannya yang hanya kotor saja

Di sana dia melihat cincin yang berada di jarinya, kemudian dia teringat kata-kata gurunya kalau cincin ini hanya memalsukan status kekuatannya saja

Namun saat Yizreal melepasnya, ada energi yang besar keluar dari tubuhnya, dia merasa lebih bersemangat dan seperti ada beban yang hilang

Kali ini Yizreal mencoba memukul tanah lagi di tempat lain yang tidak jauh, dirinya ingin membandingkan, karena gurunya adalah orang yang sangat aneh dan misterius

"Aku akan coba.."

BAM...

Debu berterbangan, dan suaranya juga cukup keras, bahkan getarannya sampai di rasakan penduduk desa walau sesaat

Setelah debu menghilang, terlihat jelas perbedaannya

Kawah lebih dalam dengan jangkauan hampir dua kali lebih luas, pohon-pohon bahkan tumbang

'Sepertinya cincin ini membuat kekuatanku di tekan kurang lebih hingga 70%'

Yizreal mengkagumi barang-barang yang di berikan gurunya, dan kini dia berpikir dari mana gurunya mendapat berang-barang hebat ini

Yizreal juga menebak kalau jubah yang di pakai Hana juga memiliki efek tertentu

Lalu dia mengenakan kembali cincin itu lalu melanjutkan latihan hingga malam hari

Saat Yizreal kembali, dirinya sudah di sambut banyak sekali orang desa

Dirinya di bawa menuju alun-laun desa dan semakin banyak orang di sana, bahkan Hana dengan gaun yang aku berikan juga telah di kenakannya, sebuah gaun dengan warna dominan kuning dan putih

Seolah gadis kecil ini seperti malaikat di sekitar orang-orang

"KAKAK..." teriaknya dan segera berlari ke kearah Yizreal

Namun saat dia akan melompat ingin memeluk Yizraal, kepalanya di tahan oleh tangan kanannya

"Tunggu.. aku mandi dulu" jawab Yizreal lalu segera membersihkan dirinya dengan cepat

Dan setelah beberapa saat, Yizreal kembali hanya menggunakan Kaos coklat polos dangan celana panjang berwarna biru

Bukan karena tidak ingin terlihat tampan dan keren, tapi karena dirinya hanya mempunyai dua baju saja yang di pakai bergantian

Dan di saat itu Robb mulai berbicara cukup keras yang mendapat perhatian semua penduduk desa

"Ehem.... kita semua di sini, mengadakan sebuah perjamuan untuk pertama kalinya dan juga ucapan terima kasih untuk di beri kehidupan yang layak ini"

"Dan desa ini juga bisa berkembang dengan kerja keras dan kerja sama, seperti yang kita tau... ada seorang di antara kita yang berusaha paling keras, dan tak kenal lelah. Walau dia bukan bagian dari desa ini, namun jasanya melebihi segalanya"

"Dia memberikan kita keamanan yang terjamin, kebutuhan pokok yang bisa tercukupi hingga kita bisa berkebun dan berternak"

"Saya sebagai kepala desa Ixora, dan mewakili penduduk desa yang lain mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalau tidak ada anak ini, kita tak mungkin berkumpul seperti ini"

"Penyelamat dan Pahlawan kami, Nak Yizreal... Terima kasih banyak atas apa yang di perbuat untuk desa ini" lalu menundukkan kepalanya cukup rendah

Bukan hanya Robb saja, semua penduduk juga membungkukkan badannya, termasuk para budak dan wanita bertelinga kelinci itu juga... bahkan Hana juga ikut membungkuk

Yizreal juga tak sempat berkata apa-apa, perasaan di hargai sangat terasa bagi dirinya

Sekerap dirinya melihat bayangan dirinya saat masih di desa bersama orang tuanya dan mendapat respon yang ramah dari tetangganya, dan kini dia merasakannya langsung, tapi tanpa kedua orang tuanya

'Jadi ini rasanya di butuhkan' dan tanpa di sadari, air mata mulai mengalir

Perasaan hangat yang dulu hilang kini kembali menghangatkan jiwanya yang kesepian, dan di saat itu juga dirinya berjanji untuk menjaga kehangatan ini di manapun dirinya berada

Hana yang melihat kakaknya menangis menjadi kebingungan, dan dengan polosnya dia memeluk Yizreal

"Kakak jangan bersedih ya.."

Namun Yizreal kali ini membalasnya dengan pelukkan kepada Hana dan mengusap rambutnya dengan lembut

"Kakak tidak bersedih... melainkan bahagia"

Sementara wajah Hana menjadi merah padam saat di peluk baik oleh Yizreal, bahkan semakin lama muncul uap di kepalanya

Dan semua warga berpesta semalaman, semua orang mengungkapkan ekspresi senang mereka dalam berbagai hal

Yizreal sendiri mulai mencicipi setiap hidangan yang di sajikan bersama Hana yang selalu mengekor padanya

Siang hari, semua warga berkumpul melepas kepergian Yizreal, senyuman bahagia terpancar di setiap wajah penduduk maupun wanita yang di selamatkannya

Wanita bekas budak akan di urus oleh Robb sendiri, yang tentunya meringankan beban Yizreal

Dan sebenarnya Robb juga ingin terlihat berguna, dan berencana akan menyewa petualang di kota terdekat

Yizreal mengenakan jubah abu-abu, kaos dan celana panjang hitam, serta mengenakan sepatu. Namun dirinya di beri tas pinggang yang berisi 2 botol obat racikan, berapa kain bersih, dan tali. Di pinggangnya juga terdapat 4 pisau kecil

Ada juga uang yang dia bawa, 300 koin emas dan 100 perak, sisanya di serahkan pada Robb untuk membangun desa atau membiayai mantan budak bandit

"Jangan lupa kembali... kami akan menyambutmu" ucap Robb dengan memberikan tangan kanannya

"Tentu saja" dan menjabat tangan Robb

Yizreal juga berpamitan dengan semua orang dan yang terakhir adalah Hana

"Apa kakak akan kembali?" tanya Hana

"Entahlah... namun aku pasti kembali"

"Apa Hana boleh ikut?"

"Hm... kalau itu, Hana masih kecil jadi akan berbahaya ikut denganku"

"Tapi Hana mau bersama kakak"

"Hana... dunia di luar sangat keras, dan tidak cocok dengan mu"

"Tapi.... tapi.." dan mulai berlinang air mata

Yizreal sendiri kebingungan, dan berpikir setiap ucapannya mungkin menyakiti perasaan adik angkatnya ini

Namun sebuah ide terlintas di kepalanya, walau agak gila namun bisa di coba

"Hana... apa kau ingin ikut?" dan di balas dengan anggukan kuat

"Kalau begitu, kau harus menjadi kuat"

"menjadi kuat?" lalu Hana memiringkan kepalanya

"Itu benar, di luar sana banyak orang jahat... maka dari itu, terima ini..." memberikan pedang yang ada di pinggulnya

Yizreal merasa akan terlihat aneh kalau dirinya membawa dua pedang, maka dari itu dia memberikannya pada Hana

"Berlatih dan jadilah kuat... sampai aku mengakui Hana boleh pergi, apa Hana sanggup?"

Hana mengusap air matanya, dirinya melihat ada sebuah harapan kalau dia bisa bersama dengan Yizreal kemanapun dia pergi

Dengan penuh tekat, dan di hadapan orang banyak yang akan menjadi saksi

"Hana akan melakukannya"

"Bagus sekali" lalu menepuk kepala Hana

Ekspresi seriusnya tidka cocok dengan wajah dan perawakan imutnya, walau Yizreal sendiri ingin tertawa namun suasananya tidak cocok

"Kalau begitu sebagai pengingat janji..."

Yizreal mengambil tangan kiri Hana, dirinya melepas cincin yang di kenakannya dan memasukkan ke jari manis Hana

Sekejap, cincin itu mengecil menyesuaikan ukuran tangan Hana. Sementara Hana hanya bisa terdiam melihat apa yang di lakukan Yizreal

"Cincin ini akan melindungi Hana, jadi Hana harus berusaha dengan keras" lalu mencium kening Hana yang langsung tertegun

Yizreal dengan segera menaiki kuda dan melambaikan tangan selama beberapa saat lalu memacu kudanya dengan sangat cepat

Sementara Hana yang melihat kepergian Yizreal mengeluarkan air mata, melihat kepergian Yizreal

Namun di hatinya sudah teripta tekat yang sangat kuat

"Kak... Hana pasti menunggu kakak kembali" teriaknya sekuat mungkin

Walau mungkin teriakkannya tidak terdengar, tapi perasaan lega jelas di rasakanya

Yizreal tidak mengetahui kalau saat dirinya bertemu dengan Hana kembali, gadis kecil imut itu akan menjadi sosok yang hebat di masa depan

"Ya ampun sayang... sepertinya ada yang sudah siap untuk menikah" ucap istri Robb

"Benar-benar darah membara anak muda" balasnya

Hana yang mendengar itu seketika menjadi merah, dan dirinya melihat cincin dan pedang yang dia bawa, sampai teringat kalau Yizreal mencium keningnya juga

"Eee....." teriak Hana