webnovel

True Villain

“Kenapa hal ini terjadi padaku” “Kenapa semua hal baik ini di renggut dariku” Ctiaar.... Suara hujan yang semakin mengganas, angin mulai mengamuk bersama perasaan seorang pemuda yang terus berjalan tanpa arah Ayah dan ibunya telah di renggut hanya kerena ketidak adilan Seorang pemuda yang terus berjalan melewati hutan yang gelap dan sunyi, dia terus berjalan tak memperdulikan dirinya, dan akhirnya sampai pada sebuah jurang yang dalam “Jika aku tak bersama mereka, untuk apa aku hidup” Setela itu, pemuda itu melompat kedalam jurang yang sangat dalam itu Dengan tekat yang sudah hilang dan tenggelam kedalam kegelapan, tetapi sesuatu menantinya di dasar jurang itu Sesuatu eksistensi yang seharusnya tetap di sana dan tak boleh di ganggu oleh siapa pun, bahkan para dewa Dan saat pemuda itu keluar, dia akan berubah menjadi sesuatu yang akan di benci orang-orang bahkan kerajaannya

Djose · Fantasy
Not enough ratings
27 Chs

Part 14, Ikut Tes 1.0

Saat Yizreal kembali ke akademi, sudah terlihat banyak anak-anak yang menunggu di luar gerbang akademi

Dan tak lama kemudian muncul lingkaran sihir di balik gerbang yang sontak saja itu mendapat banyak perhatian

Begitu juga muncul beberapa orang dari akademi dan berhenti di belakang pria yang muncul dari lingkaran sihir itu

Pria itu mengunakan pakaian yang sangat rapi dan berwarna hitam, dan postur serta gerakainya menandakan kalau dia seorang bangsawan tingkat tinggi

"Perkenalkan, namaku Lucas Veris. Penanggung jawab atas penyeleksian calon murid baru dan di belakangku ada 8 orang pengawas yang masing-masing dari mereka akan memilih 7 orang saja, jadi bagi yang tidak percaya diri segera meninggalkan akadmi" lalu pergi dan seketika itu gerbang terbuka

Setiap pengawas akan mendapat 100 peserta dan segera di bawa ke tempat di mana mereka akan melakukan tes

Karena Yizreal memiliki urutan 753 jadi dirinya harus mengikuti pengawas yang terakhir, pengawas itu seorang wanita muda yang memakai kacamata bulat

Memiliki tubuh yang bisa di bilang menggoda dengan gaya rambut yang di ikat di bagian ujungnya saja

"Perkenalkan namaku Hanaya Loswel, silahkan ikut saya terlebih dahulu untuk melakukan tes tulis" ucapnya lembut

Ada beberapa laki-laki seusiaku yang sepertinya jatuh hati padanya saat pandangan pertama, namun ada juga beberapa anak yang sudah bersikap sombong terlebih dahulu, siapa lagi kalau bukan anak bangsawan

"Itu mudah bagi kami, para bangsawan yang memiliki pengetahuan yang luas"

"Pertanyaan mudah seperti ini bukanlah masalah"

"Kukuku... itu benar, aku merasa kasihan pada rakyat jelata yang kurang memiliki pengetahuan"

Dan masih banyak lagi, namun Hanaya mengabaikan itu lalu membawa kesebuah ruangan

Dalam perjalanan kami melihat seperti apa isi akademi, walau tidak secara keseluruhan. Namun terlihat sangat jelas arsitektur dan hiasan yang sangat indah

Yizreal sendiri juga kagum dengan bangunan akademi, karena dia sudah berada di goa lima tahun lamanya yang hanya melihat oranamen goa sampai bosan

Di dalam ruangan itu sudah tertata rapi kursi dan meja di dalamnya sesuai jumlah peserta, namun di dalam ruang itu juga ada beberpa orang yang menggunakan seragam akademi dengan jubah abu-abu dengan garis biru di lengannya

Di salah satu lengannya juga terdapat semacam lambang akademi Religos yaitu pedang yang memiliki sepasang sayap, dan ada semacam scraft di lengan kiri mereka dengan tulisan 'Organisasi Religos'

"Silahkan duduk di tempat di mana kalian suka, dan setelah itu para senior akan memberikan beberapa soal yang harus kalian jawab"

"Melihat jawaban orang lain berarti keluar, membuat keributan berarti keluar, itu saja dari ku"

Semua peserta segera duduk di tempat yang menurut mereka nyaman, termasuk Yizreal yang sebenarnya ingin duduk di depan pengawas, namun dirinya mendapat bangku di deretan paling belakang

Para senior juga segera membagi kertas ujiannya, dan kami juga di beri waktu maksimal dua jam untuk mengerjakannya

"Nilai dari ujian ini berpengaruh sekitar 40%, jadi kerjakan dengan sungguh sungguh" ucap Hanaya

"Waktu di mulai, sekarang" ucap salah satu senior

Yizreal juga melihat seperti apa soal ujian akademi yang sangat terkenal di kerajaan Sanctum ini

Di sana ada 50 pertanyaan dari menghitung sampai pengetahuan dasar tentang pedang, sihir dan beberapa hal yang harus di hadapai saat di hutan

'I,ini... mudah sekali'

Yizreal mencoba melihat sekitar dan banyak raut wajah kesusahan yang terlihat, bahkan bangsawan yang sombong sekalipun juga terlihat kesusahan

Semua pertanyaan itu pernah di ajarkan oleh gurunya bahkan lebih terperinci, walau Yizreal saat itu hanya bisa mengambil ilmu dari gurunya tidak banyak, namun sebagian besar masih dia ingat, dan Yizreal mengerjakannya dengan mudah

Yizreal mengerjakan soal-soal itu kurang dari sepuluh menit dengan lancarnya

Terlihat kalau teman-temannya yang lain sangat kesulitan, termasuk para bangsawan yang angkuh di awal, kini mereka terdiam membisu mengerjakan pertanyaan itu

Hanaya yang mengawasi ruangan kembali duduk dan membaca laporan di mejanya dan menyerahkan pengawasan pada senior yang berada di tempat itu

Yizreal yang merasa bosan menunggu setelah lima belas menit tertidur di tempatnya, tentu saja dirinya telah membalik kertas miliknya

Para senior yang melihat Yizreal hanya menggelengkan kepala mereka, untuk masuk ke akademi Religos saya membutuhkan perjuangan dan tenaga, serta faktor bakat dan kemampuan dan tak kalah pentingnya koneksi

Namun melihat Yizreal tertidur serasa menghina para senior yang telah berjuang

"Permisi bu... ada salah satu peserta yang tertidur, apa yang harus kami lakukan" bisik salah satu senior

Hanaya sempat melihat kearah Yizreal, lalu kembali membaca laporan

"Biarkan saja... akademi membutuhkan orang yang lebih layak dari dia"

"Baik"

2 jam berlalu

Hanaya meminta para senior mengumpulkan lembar tes, dan Yizreal masih tertidur

Salah satu senior yang mengambil lembar tes dari Yizreal cukup terkejut, lembar tes itu sudah di balik, yang artinya Yizreal tidak mengerjakannya sama sekali

"Hei.. bagun" ucap senior laki-laki itu yang cukup kesal melihat Yizreal

Dan tak lama kemudian Yizreal terbangun dan merenggangkan kedua tangannya dan menguap lebar

"Oh... sudah selesai rupanya" ucapnya tanpa rasa bersalah

'Paling dia tidak mengerjakan sama sekali' pikir senior itu

Namun dirinya tertegun saat melihat lembar tesnya

'S-sudah terisi semua... tunggu dulu, tapi sejak kapan?... jangan-jangan-"

"Senior... sebaiknya segera kumpulkan lembar itu atau senior akan kena marah" ucap Yizrael yang membuyarkan lamunannya

Senior yang sempat tersentak itu segera menuju meja Hanaya dan mengumpulkan lembaran tes itu

Melihat lebaran tes sudah terkumpul dirinya mulai berbicara

"Selanjutnya akan ada tes bakat... dan karena tempat tes di gunakan bergantian, jadi kita harus menunggu giliran"

"Karena ini akan memakan waktu, Ibu akan berikan beberapa teka-teki untuk kalian dan untuk mengisi waktu"

"Kalau begitu jawablah ini. Ada 15 ikan di dalam kolam, lalu 4 ikan di makan burung , 3 ikan tenggelam ke dasar kolam dan 1 di makan kucing, jadi berapa ikan yang tersisa di dalam kolam?"

Dan setelah pertanyaan itu di ajukan, datanglah keheningan

Semua orang di sana berpikir berapa ikan yang tersisa di sana, namun tak lama kemudian salah satu bangsawan di sana mengangkat tangannya

"Oh... rupanya ada yang sudah menemukannya, jadi berapa jawabannya?" tanya Hanaya

"Itu mudah, pati ada 7 ikan yang tersisa" jawabnya dengan bangga

Bangsawan yang lain seolah kagum dengan jawaban yang di berikan

"Hahahha... jawabanmu salah"

"Apa !..... bagaimana bisa, itu adalah jawaban yang paling benar" bantahya

Hanaya menyuruh pemuda itu duduk, walau terus saja mengomel tak jelas

"Apa ada yang lain?" tanya dia kembali

Sementara Yizreal yang dari awal mendengar pertanyaan itu hanya bisa tercengang

'Teka-teki apa'an ini... mudah sekali'

Dan dengan segaja Yizreal mem biarkan orang lain yang mejawab, dan itu memerlukan waktu yang cukup lama

Semakin lama maka jawabannya juga semakin beragam.... beragam anehnya

"Ini bukan teka-teki yang sulit... haya perlu fokus pada pertanyaan" kata Hanaya

Karena tak tahan, akhirnya Yizreal mengangkat tangnnya

"Baik... anak muda yang di ujung sana, apa dirimu akan memberikan jawaban yang benar"

"Aku sudah tau jawaban saat pertanyaannya selesai"

"Kalau begitu... kenapa kau tidak menjawabnya di awal?"

"Aku senang melihat orang lain berusaha"

Perkataan itu membuat yang mendendengarnya sedikit bingung, melihat orang berusaha itu memiliki banyak arti di berbagai sudut

"Anda bertanya, di dalam kolam ada 15 ikan, 4 ikan di makan burung, 3 ikan tenggelam dan 1 ikan di makan kucing, dan berapa sisanya, bukan?" kata Yizreal mengulangi pertanyaan itu

"Benar, jadi berapa ikan yang tersisa?" dengan tersenyum

"Jawabannya 10 ikan"

"Alasannya?"

"3 ikan yang tenggelam, apakah ada ikan tenggelam kalau dia hidup di air?"

"Kau benar... ahahah setelah sekian lama akhirnya ada yang benar menjawab" lalu memberikan tepuk tangan

Para senior yang juga sudah tau pun juga bertepuk tangan atas keberhasilannya menjawab

Karena itu adalah teka-teki yang sama saat mereka mengikuti tes dan menunggu giliran

Ada segelintir bangsawan yang itu bertepuk tangan, tapi ada juga yang mencibirnya. Untuk selain bangsawan tak perlu di ragukan lagi kalau mereka juga bertepuk tangan

"Jadi apakah kalian calon murid akademi juga ingin memberikan teka-tekinya?" tanya Hanaya

"Tentu saja jika aku dan para senior tidak bisa menjawab maka akan ku berikan hadiah" lalu mengeluarkan sebuah batu berwarna biru kecil

"Wow... itu batu mana"

"Bukankah itu batu mahal?"

"Indah sekali"

Dan banyak lagi orang-orang yang kagum, tapi tidak pada Yizreal

'Batu sekecil itu, bahkan tidak bisa bertahan lebih dari 3 menit'

"Bagaimana... ada yang berani" dan Yizreal kembali mengangkat tangnya

"Hm... aku secara pribadi mulai tertarik padamu nak, jadi siapa namamu?" tanya Hanaya

Pasalnya Hanaya tertarik, karena Yizreal berkata kalau dia sudah menemukan jawabannya sesaat pertanyaan setelah di berikan

"Aku Yizreal, dari desa kecil di kerajaan ini"

"Baiklah Yizreal jadi apa teka-tekimu?" tanya Hanaya

"Jadi, Aku lahir di air, makananku ada di darat dan pertempuranku di udara, saat aku mati darah mu yang keluar, siapakah aku?" dan setelah memberikan pertenyaan itu Yizreal kembali duduk dengan tenang

Dan berbeda dngan wajah Hanaya dan para senior yang mendengarnya

'Itu pertanyaan yang sangat sulit' sambil tersenyum kecut

Bukan hanya para senior dan Hanaya, bahkan bangsawan dan yang lainnya juga merasa kebingungan dengan pertanyaan itu

Mereka semua berpikir keras, tapi masih belum mendapat hasilnya

Waktu terus berlalu, namun keheningan yang masih tetap mendominasi saat ini

Sampai terdengar ketokan pintu dan terbuka

"Permisi sudah saatnya untuk-"

Perkataan senior itu terhenti karena menyadari kalau ruangan itu memiliki hawa tegang yang tinggi

"Apa saya mengaganggu?" tanya dia

"Eh... tidak, ehem- Anak-anak karena kita saat ini giliran ruangan kita menuju tes bakat, jadi ayo kita kesana"

"Dan teka-teki tadi... apa jawabannya?" dan semua mata tertuju pada Yizreal yang masih duduk dengan santainya

"Bukankah mencari dan menemukan sendiri jawabannya lebih memuaskan dari pada harus saya beri tahu?" dengan sedikit seringai