1 #1. Masa Kecil Ku

Aku Rika yang akan menceritakan tentang kehidupanku.

Jadi, aku mengalami semacam gangguan mental yang dinamakan Skizoafektif. Namun, aku juga mengalami tingkat penyakit gangguan mental secara bergantian. Dan aku akan menceritakannya dari sini.

****

Aku Rika, aku dikenal pendiam oleh keluargaku sampai aku masuk TK, akupun tetap pendiam dan tidak pernah mempunyai teman satu kalipun.

Saat di TK,

"Anak itu kenapa diam saja? Dia sungguh aneh."

"Iya, dia seperti tidak mau ditemani. Kita jauhi saja dia."

Begitulah kata teman-teman TK ku, jadi selama aku sekolah di TK aku tidak mendapatkan teman karena aku pendiam dan juga pemalu.

Masuk jam pelajaran, seorang temanku cewek yang duduk disampingku ia telah makan dan ia malah membuang tempat makanan bekas mihun ke dekatku membuat guru yang salah paham menegurku.

"Rika, cepat buang sampahnya!" Titah guru kepadaku.

Aku hanya bisa terdiam dengan kaku tidak mengerti apa-apa sementara teman-teman di dekatku menertawai ku.

"Tunggu apalagi Rika, cepat buang sampah itu!" Titah ibu guru lagi kepadaku sambil teriak memarahiku.

Kemudian, aku membuang sampah itu ke tong sampah, aku sampai ingin menangis karena itu bukan salahku.

Ibu guru yang habis memarahiku malah tertawa setelah aku membuang sampah sendirian. Aku jadi semakin tertekan.

****

Di jam istirahat, aku langsung sembunyi dari orang-orang. Temanku pada keluar untuk bermain sementara aku di dalam kelas bersembunyi di balik kursi paling belakang. Ada dua ibu guru yang mengawasiku di meja guru. Mereka menertawakan keanehan ku.

Jika aku seperti itu, itu karena aku takut bersosialisasi dengan teman-teman ataupun guru. Aku takut bertemu dengan orang-orang ataupun dilihat mereka. Aku takut memulai percakapan, aku takut aku salah. Jadi aku hanya diam saja.

Lalu kedua ibu guru itu memanggilku,

"Rika, ambil buku tugasmu." Ucap Ibu guru kepadaku.

Aku tetap diam dan bersembunyi tapi ibu guru itu semakin memanggilku membuatku terpaksa keluar dari tempat persembunyian dan mengambil buku tugasku.

****

Keesokkan harinya, kami tukaran kelas dengan anak sebelah tapi dicampur. Aku yang dari kelas B masuk ke kelas A. Saat disuruh membaca, seluruh teman-teman di kelas A pada melihatku, mereka seperti penasaran mendengarku berbicara. Namun, aku tetap terdiam kaku tidak tahu harus berbicara apa. Jadi, aku hanya memelankan suara tidak berani didengar orang lain.

Aku menjelaskan dengan suara pelan hingga tidak ada satupun di kelas yang mendengarku.

"Baik, Rika kalau tidak mau membaca tidak apa-apa." Ucap seorang ibu guru baik kepadaku.

****

Kemudian semua kembali ke kelas masing-masing, aku kembali ke kelas B. Di kelas B, aku pindah duduk lagi, aku berdampingan duduk dengan seorang anak perempuan tomboy yang sepertinya ingin berteman denganku.

Ia juga kaku ingin berbicara padaku, akupun juga yang ingin berteman juga kaku dan takut. Kemudian, aku memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan.

"Na-namaku Rika." Kataku kepadanya.

"Namaku Melly." Kata anak cewek tomboy itu.

"Ayo, kita berteman. Akan ku ajak kau berteman juga dengan sahabatku dari kelas A." Melly mengajakku ke kelas sebelah sambil menarik tanganku.

Di depan kelas A, ada seorang anak cewek diikat kuncir kuda rambutnya dengan dasi biru dan seragam putih biru yang sudah menjadi ciri khas TK ku di masa itu. Namanya Dyah.

Namun, Dyah yang diajak Melly untuk berkenalan denganku malah tidak mau dan menjauhiku lalu menarik tangan Melly.

"Kenapa kamu mau berteman sama dia. Dia aney." Kata Dyah kepada Melly.

Membuatku sakit hati jadi aku pergi dan kembali sendirian lagi di dalam kelas.

***

Setahun kemudian, aku mulai sekolah kelas 1 SD di SD Mutiara Bangsa yang dekat dengan sekolah TK ku yang dulu.

Namun, aku tidak seperti waktu TK, kini aku berani berkenalan dengan teman sekelasku.

Ternyata aku satu sekolah dan satu kelas sama Melly dan Dyah yang mengejutkan adalah mereka sekarang mau berteman denganku tidak seperti waktu TK.

Aku berduduk sebelahan dengan anak cewek yang terlihat pintar namanya Saha yang terlihat gemuk.

Dulu, aku mempunyai badan yang kurus dan sering di ikat kuncir kuda, dan kulitku hitam manis namun rambutku bergelombang seperti rambut barbie jadi orang-orang sering memujiku cantik walaupun aku seorang pendiam.

Saat istirahat, aku, Saha, Melly, dan Dyah berkumpul. Melly memperlihatkan dan memberikan makanan dan minuman seperti cemilan kepada kami. Saat memberikan kepada Saha, Saha memeriksa lebih teliti dulu tentang tanggal kadaluwarsanya.

"Ini sudah kadaluwarsa, Mel. Lihat tanggalnya sudah lewat dari sekarang." Ucap Saha yang membuat kita kaget. Anak kecil yang baru kelas  1 SD sudah tahu tentang tanggal kadaluwarsa.

Aku mempunyai banyak teman di dalam kelas. Anak-anak disekolahan kami menyebut kami adalah kelas cantik karena berisi cewek-cewek cantik. Namun sayang, para anak cowok di kelas kami terkenal nakal dan suka cari ribut.

Kakakku juga bersekolah denganku di sekolah yang sama. Namun, ia terkesan cuek. Maklum, ia tidak terlalu akrab denganku ataupun adik dan orangtuaku karena kakakku sering dipukul karena sering main di beceran sampai kotor pakaiannya.

Lucunya ada momen tidak terlupakan,

"Fajar, kalau kamu besar mau jadi apa?" Tanya ayahku kepada kakakku.

"Mau jadi nelayan." Kata kakakku karena dia suka memancing membuat orangtua kami tertawa.

"Kamu tidak ada hentinya untuk dipukul ya? Mau mancing di beceran lagi?" Kata mama dengan tegas.

Kalau ayahku suka memukul namun beliau terkesan sabar sementara mamaku jarang memukul namun terkesan tegas.

Bahkan, nilaiku pernah 40 di matematika dilihat oleh ayahku dan ayahku memperlihatkannya kepada ibuku. Ibuku yang melihatnya langsung menghukumku dan memarahiku habis-habisan. Ibuku mengajariku dengan tegas tentang soal tugas itu sampai aku menangis dan tertidur.

Ibuku pun menggendong ku lalu membawaku ke kamar agar aku tidur dengan nyaman.

****

Walau aku sudah mempunyai banyak teman, namun ada beberapa hal yang temanku tidak suka dariku yaitu 1. Bicara ku tidak jelas dan tidak nyambung dan 2. Aku suka berbohong..

Hehe benar, mungkin karena aku dulu tidak pandai berbicara waktu TK jadi aku kesulitan menjelaskan seperti berkomunikasi dengan temanku di SD jadi bicara ku terdengar tidak jelas dan tidak nyambung juga cadel tidak bisa menyebutkan huruf R dengan fasih.

Selain itu, aku juga pandai berbohong, entah kenapa saat SD aku senang berbohong tapi aku berbohong tanpa aku mengerti maksud perkataanku apa jadi aku menganggapnya biasa-biasa saja walau temanku sering menghujatku karena itu.

"Aku mau jadi bos di game ini!" Seruku kepada teman-teman.

"KAMU TIDAK USAH RIKA. BUKAN SEPERTI ITU!" teriak semua teman cewek kepadaku karena mereka tahu aku pandai berbohong. Dan tidak ingin game ini gagal dimainkan. Gamenya rahasia yaa.

avataravatar
Next chapter