webnovel

Gak peduli.

hujan sudah reda sejak tadi.menyisakan rintikan hujan dan genangan air di sepanjang jalan.

sebenarnya Alan malas mengabari teman-teman nya, bahwa ia sedang menemani si gembel di rumah sakit.tapi mau gimana lagi?dari tadi suasana nya akward banget,apalagi ketika papah Gabriel dateng.

tanpa sepengetahuan Gabriel,Alan menghubungi papah nya hingga ia datang dan di bawa ke ruang inap di mana Gabriel berada.dan sekarang gadis itu masih tidur sambil senyum-senyum sendiri tak lupa tangan yang menggaruk perutnya sendiri.

"bangun"ucap Alan karna sudah bosan nungguin orang molor.

Gabriel mengerjapkan matanya kemudian duduk.

"Ah elah gak asikk lu,orang lagi enak-enak tidur malah di bangunin"ucap Gabriel kesal.

"Serah"sahut Alan cepat.

suasana kembali akward,Alan bingung harus apa sedangkan si gembel malah anteng ngitung cicak.

"papah lo dateng tadi"sahut Alan tiba-tiba.

"Teruss?"balas Gabriel yabg kelihatan tidak peduli.

"Dia titip pesan sama gue ka-"ucapan Alan belum selesai karna di potong oleh Gabriel.

"buat lo ajah,gue gak peduli"potong nya enteng lalu beranjak dari tempat tidur.

"Ngapain?"

"Mau ikut?"

"Kemana?"

"Kamar mandi"Alan memasang tampang datar mendengar ucapan Gabriel.

Saat sedang berkutat dengan ponselnya,seseorang masuk dengan sopan,membuat Alan mengangkat wajahnya.

"Ini pacarnya Gabriel?"ucapnya seraya duduk di sebelah Alan.

"Bukan.cuman temen"sahut Alan cepat.

"Oh....Gabrielnya mana?"

"Kamar mandi"jawab Alan tanpa menoleh.wanita tersebut kini diam memperhatikan gerak-gerik Alan yang tak nyaman semenjak kedatangan nya.

"Tadi papahnya udah dateng ke sini ya?"tanya wanita itu tiba-tiba.

Alan hanya mengangguk mengiyakan ucapan nya .

"Dia bilang apa?"

"Katanya dia gak akan nikah lagi"jawab Alan.

Kini wanita itu menangis.hey apa urusan Alan di sini?kenapa ia ikut campur masalah keluarga Gabriel?sadar akan posisinya Alan minta maaf,lagian dia hanya menyampaikan pesan dari papahnya Gabriel.

"Mamah?"sahut Gabriel yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ngapain di sini?pulang sana sama suami baru mamah!"ucapan anaknya sukses membuat ibunya menangis semakin deras.

"Maafin mamah"Gabriel acuh tak peduli dan kembali duduk di kasurnya.

"Mamah yang pergi atau Gabriel yang pergi?!"ancam nya dan mamah nya pun pergi dengan isak tangis deras.

'Durhaka dah gue'batin Gabriel melihat mamahnya pergi sambil menangis.

Tak lama suara gaduh mengisi jalan koridor di depan ruang inap kamar Gabriel.7 cogan datang membuat sempit ruangan.

"Gabriel....yuhu!gue bawa kucing lu,si empuss" heboh Gerell sambil menggendong kucing berwarna abu-abu.

"aaaa....kucing gue..."ucap Gabriel girang langsung merebut kucing itu dari gendongan Gerell,sampai kucing itu terkejoed dan mencakar lengan Gerell.

"Ehhh buset,selo ngapa tangan gue kena cakar" ucap Gerell sambil mengusap tangan nya yang kena cakar.

Gabriel mah bodo amat.dia mah anteng-anteng wae sama kucing nya.

"ini sob,gue bawain cicak Geprek"lanjut Gerell mengacungkan sebuah plastik.

"Cicak geprek?emang ada?"tanya Rafael penuh kebingungan.

"Eeee...magsud gue ayam geprek"ujar Gerell sambil nyengir.

"Abang lu tong"ucap Rian pada Garell.

"Bukan.nemu kemaren di jalan"balas Garell membuat Gerell mendelik kesal.

Rian meletakan kantung plastik yang berisi buah jeruk kemudian ia duduk lalu memakan nya.cuman dia yang agak waras dikit.

"Btw anyway busway,Garell lo gak bawa apa-apa?"

tanya Rafael lalu ikutan memakan jeruk.

"Rencana nya gue tadi mau beli es krim"ucap Garell memasang muka sedih.

"Terus??"kepo kiki lalu ikutan makan jeruk.

ini sebenernya yang sakit siapa sih?

"Tapi gue malah di usir"lanjut Garell.

"Loh kok di usir?orang mau beli juga"protes Gerell.

"Nah itu masalahnya,soalnya tadi kan abis ujan gue maunya es krim nya yang anget eh gue malah di usir"

GEDEBUKK.

"Adek sama abang sama-sama gelo"ucap Rian tak habis thingking dengan si kembar gesrek.

Beli es krim mau yang anget.

Situ sehat?

*****