webnovel

UNLUCKY

Sebuah pesta meriah di sebuah hotel berbintang, tamu di ruangan ini begitu rapih dengan pakaian jas mahal dan dress yang cantik. Tak lama seorang berjas hitam senada dengan kaca mata yang di kenakan nya mempersilahkan seseorang untuk menempati panggung utama.

Semua perhatian para tamu tertuju pada seseorang yang mulai berjalan dengan memegang tongkat sebagai tumpuan, rambut yang mulai memutih dan di dampingi dua orang disebelahnya.

"Selamat malam semua tamu yang begitu saya hormati, malam ini adalah malam yang begitu penting untuk WM.Corporation karena setelah kepergian anak ku Wang shuo maka aku akan menunjuk Wang yuze sebagai pemimpin di WM.corp !"

DEGH !

Yuze yang memang berada di sana memandang ke arah orang yang bersuara itu yang tak lain adalah kakeknya pemegang dan direktur WM.Corporation, tidak dia tidak ingin dan tidak mungkin apakah kakeknya salah ?. Kenapa harus dia sedangkan paman nya ada dan dua anaknya juga kenapa harus dirinya ?.

Bukan hanya yuze yang menatap penuh kebingungan disebelah kanan, tiga orang yang tak suka pun sudah bersiap untuk melontarkan penolakan !. Setelah pengumuman itu selesai shilin meninggalkan ballroom hotel menuju balkon, dia berusaha menetralisir tubuhnya yang gugup dan mendinginkan pikirannya.

"Kenapa harus aku ?"

"Aku tidak mau ini! "

Yuze menarik dan membuang nafas beberapa kali dan menatap ke arah langit malam, seandainya kejadian beberapa tahun silam tidak terjadi seandainya ayahnya ada dia tidak akan terpuruk seperti ini.

"Sialan !"

BUGHK

Sebuah tonjokan mendarat mulus di wajah yuze tubuhnya terpental menabrak tembok, membuat kaca mata yang di kenakan olehnya patah dan hidung nya berdarah.

"Kenapa kau menyerang ku !"

"Jangan pikir kau bisa dengan mudah menduduki kursi pimpinan itu sialan !" haocun mendengus kesal

Yuze berusaha berdiri dan menyeka darah yang keluar dari hidungnya, tidak hanya haocun bahkan hongli adiknya sempat menendang tubuh yuze sebelum mereka meninggalkannya.

"Sial ! uhuk.."

"Tuan yuze !"

Liu terkejut ketika mendapati yuze penuh dengan darah seperti sekarang, dia cepat-cepat membawanya ke sebuah ruangan untuk di obati. Liu huan adalah tangan kanan ayahnya namun karena ayah yuze meninggal, kakek yuze yang tak lain adalah direktur perusahaan tempatnya bekerja menugaskan liu untuk terus bersama yuze.

Mengajarkannya tentang bisnis perusahaan dan bela diri. Yuze memang sedikit berbeda dari kedua anak dari pamannya. Yuze lebih menyukai belajar dan lemah di bela diri, dia tidak ingin bersentuhan kembali dengan hal-hal berbau kekerasan.

Salah seorang maid telah selesai membersihkan luka di tubuh dan di wajah yuze, dan sebuah kacamata baru yang sudah dipersiapkan oleh liu. tak lama yuze keluar dari walk in closet dengan pakaian baru yang di kenakan.

"kaca mata anda.."

"terimakasih paman, sshh.." ucap liu ketika memegang hidung nya yang masih sedikit terasa sakit dia duduk dengan perlahan dan bersandar disebuah sofa mencoba menenangkan dirinya.

"paman liu, apa anda tau kenapa kakek menunjuk ku sebagai pimpinan perusahaan ?"

"saya juga tidak tau"

Liu memang tidak tau, dia tidak berpikiran bahwa tuan wang akan menunjuk yuze sebagai pimpinan perusahaan setelah ayahnya. Sedangkan ada tuan anming dan kedua anaknya yang dia kira akan menjabat jabatan itu, mereka kuat dan berpotensi tapi liu percaya mungkin tuan wang melihat sesuatu yang potensial di dalam diri yuze.

"Aku ingin pulang"

"Baik tuan"

Mereka meninggalkan hotel untuk segera kembali ke rumah, yuze tidak tinggal bersama kakeknya dia lebih memilih menempati rumah yang dibeli ayahnya. Dia merasa lebih tenang di sana tidak ada perseteruan dan hal yang tidak perlu di ikuti.

Malam semakin larut jalanan kota masih terlihat ramai, lampu-lampu menerangi gedung pencakar langit memberikan pemandangan yang begitu menenangkan, tak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang.

"Tuan diam dulu di dalam !" teriak liu ketika dua orang yang tertutup wajahnya melempar batu dan melepaskan satu tembakan.

Liu mengeluarkan pistol dan melepaskan tembakan balasan namun kedua orang itu pergi dengan begitu cepat.

Yuze keluar dan melihat batu yang dilempar orang tadi ternyata benar apa yang dia pikirkan, ini bukan hanya sekedar batu di sana ada sebuah tulisan 'permainan ini baru akan dimulai' paman liu yang melihat itupun sedikit terkejut, tulisannya berwarna merah sepertinya mereka menulis dengan darah karena beraroma anyir.

"Tuan, anda baik-baik saja ?"

"Ya, aku hanya ingin beristirahat sekarang.." yuze meninggalkan liu yang sedang membereskan kejadian yang baru saja terjadi

Maid yang mulai menua itu membawa nampan dengan teh hangat dan biskuit diatasnya, setelah mengetuk pintu dia masuk dan menaruhnya di atas meja.

"Tuan ini teh mu"

"Terimakasih.." masih berbaring sambil menutup mata

"Tunggu,.." lanjutnya dan lantas beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di sofa

"Apa ada yang mengganggu pikiran mu ?" ucap perempuan yang bernama yan er itu dia sudah lama bekerja di rumah yuze dan dia sudah dianggap seperti ibunya sendiri

"Seperti apa ayah ku bagi mu ?" yan er terkejut setelah 25 tahun kenapa dia menanyakan hal ini padanya ?

"Tuan shou begitu ramah dia pandai, sejak pertama aku bekerja dengannya dia memperlakukan ku dan semua pekerja disini dengan sangat baik, dia pandai bela diri.."

"C-cukup .."

Yuze menghentikan membicarakan dan menyuruh yan er untuk keluar dengan alasan lelah, pikirannya semakin tidak menentu dia berbeda, dia bukan ayahnya dia tidak sesempurna.

Itu hal yang membuatnya semakin terpuruk, bayangan-bayangan kejadian kejam didepan mata. Saat dia kecil darah, suara tembakan saling serang dan kecelakaan kedua orangtuanya.

Yuze memutuskan untuk memejamkan mata dan sejenak melupakan hal yang terjadi secara mendadak malam ini.

"Aku hanya ingin terlelap dengan tenang malam ini"

***

Jam sudah menunjukan pukul 06:00 pagi paman liu sudah mengetuk pintu agar yuze bangun dan segera pergi menemui kakek atau pimpinannya, ya itu adalah rencana yang dia beritahukan pada liu sebelum dirinya tertidur.

Hari ini dia akan menolak apa yang diamanatkan kepadanya, ini adalah jalan terbaik dia benar-benar tidak ingin masalah semakin buruk menimpa dirinya. Tidak lagi, dia hanya ingin kedamaian dan mengurus bisnis di bidang lain tetapi untuk WM.corp yuze tidak menginginkan nya.

WM.corporation adalah sebuah perusahaan jasa bodyguard yang begitu terkenal memiliki partner bisnis yang luas dan kerjasama yang bagus. Beberapa bodyguard nya dipakai oleh artis, presiden mentri, pebisnis dan tokoh penting lainnya.

Jelaslah yuze begitu yakin bahwa anak-anak paman anming lah yang sudah tentu cocok untuk bisnis itu, akan ada banyak bahaya dan musuh kedepannya bahkan mungkin keluarganya sendirilah yang mencoba menjadi musuh.

"Tuan sarapan mu" yuze yang sedang memakai dasi hanya mengangguk dan memberikan kode dia akan kebawah sebentar lagi

Rambut yang menutupi dahi, sebuah kacamata yang biasa dia pakai apakah aku yang seperti ini cocok untuk menjadi pimpinan di sana ? rambutnya pun sudah lama belum di cukur. Yuze sedikit cuek dia akan memakai apa yang dia pikir nyaman dan menunjukan itu adalah dirinya, jika orang tidak menyukainya terserah mereka itu mungkin bagus karena mereka tidak akan mengganggu dirinya.

Setelah sarapan bersama paman liu mereka segera bergegas menuju gedung WM, sebenarnya dia agak gugup tetapi dia harus bisa berbicara dengan kakeknya itu untuk ketenangannya.

Gedung tinggi menjulang sudah terlihat dengan taman yang indah dan bersih, beberapa orang yang melihat kedatangan yuze menyapa dan memberikan salam. Mereka segera memasuki lift khusus untuk langsung menuju ke lantai ke 29 dari 30 lantai disinilah ruangan direktur berada.

"Silahkan tuan muda" ucap sekertaris mempersilahkan yuze masuk di sana sudah ada kakeknya liu memutuskan untuk keluar dan menunggu diluar.

"Yuze apa kau sehat ?"

"Ya saya sehat tidak sakit apapun"

Tuan wang tersenyum di atas kursinya sambil terus menatap yuze, banyak sekali pertanyaan standar yang diajukan kepadanya.

"Kakek, aku kemari untuk menanyakan sesuatu"

"Apa itu ?"

"Masalah semalam, kenapa kakek berpikir untuk menunjuk ku sebagai pimpinan disini ?" tuan wang tidak terkejut dia tau bahwa cucunya akan menanyakan hal ini, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menatap jendela dengan kaca yang lebar.

"yuze kakek percaya padamu"

"K-kenapa aku ? ada haocun, hongli bahkan paman anming"

"yuze, ada alasan mengapa aku menunjuk mu dan mempercayakan posisi ini untuk mu"

"TIDAK !" jawab yuze cepat dan sedikit menggebu-gebu

"Aku tidak ingin masalah menimpaku, aku tidak ingin melihat kejadian lalu lagi aku tidak ingin sesuatu menganggu ku !"

Tuan wang berjalan dan duduk tepat di depan yuze, dia tau sebelum kepergian kedua orangtuanya, yuze adalah anak yang ceria pintar bahkan giat berlatih bela diri. Tetapi sejak kejadian malam itu dan kecelakaan kedua orangtuanya yuze kecil seperti menutup diri.

"yuze kau tau terkadang masalah itu penting dalam kehidupan ini"

"Untuk apa justru lebih baik menghindarinya"

"Kau ingat cerita salmon dan hiu kecil ?.." yuze tidak menjawab

"Suatu ketika nelayan mendapatkan ikan salmon dan menaruhnya di wadah, sayangnya ikan salmon akan cepat mati saat dibawa pulang, suatu ketika saat menangkap ikan salmon ada satu ikan hiu kecil yang terperangkap di jaring miliknya nelayan itu menaruhnya bersama ikan salmon. Alhasil ikan salmon terus bergerak karena dikejar oleh hiu kecil itu, dia terus bergerak dan ikan salmon itu hidup lebih lama. Jadi lihatlah hiu kecil itu adalah masalah yang dapat membuatmu terus bergerak tidak mati pada keadaan"

"Yuze aku percaya kau mampu, prestasi mu bagus mulai besok kau mulai belajar di perusahaan ini"

Ucap tuan wang lalu menyeruput secangkir teh dihadapannya, yuze mengundurkan diri dan keluar dari ruangan tak lama liu masuk dan memberikan hormat.

"liu aku percayakan yuze kepadamu"

"baik tuan wang"

***

"Sial !" ucap anming yang melihat kedatangan yuze ke perusahaan

Anming berjalan menuju ruang tuan wang namun tak disangka dia berpapasan dengan yuze yang sedang sedikit menekuk wajahnya.

"yuze "

"Paman, kau akan kemana ?"

"Ada berkas yang harus ditanda tangani, oh hati-hati dalam perjalanan pulang" ucapnya sambil menepuk bahu yuze dua kali sebelum dirinya melanjutkan langkah dan pergi menjauh dari dirinya

Yuze tak ambil pusing dan segera menuju tempat parkir, dia harus menunggu beberapa menit karena paman liu belum sampai dan akhirnya dia memutuskan untuk menelfon nya. Namun baru saja dia membuka kunci layar ponsel miliknya tubuhnya dipegang dengan kuat matanya tertutup dan mulutnya juga di ikat kain.

"Sialan, ada apa ini !"

Mobil melaju sangat cepat yuze bisa merasakan itu dan dia diapit oleh dua orang siapa sebenarnya mereka !, tiba-tiba mobil berhenti dan tubuhnya kembali ditarik dan dipaksa untuk berjalan . Satu pukulan tepat di perutnya lalu serangan itu terus menerus terjadi.

Satu tonjokan membuat kaca matanya patah, tubuhnya benar-benar sakit. Lalu seseorang diantara mereka menendang yuze hingga membentur pohon dan tersungkur, suara langkah yang semakin menjauh membuat dirinya semakin yakin bahwa dirinya sudah dibuang.

"Argh, t-tubuhku rasanya remuk" dia berusaha melepaskan diri dari tali yang mengingat tangannya

Syukurlah tali itu sudah melonggar yuze menyeka darah yang keluar dari pipi dan menyandarkan tubuhnya di pohon.

"Siapa mereka ? " kejadian hari ini membuatnya pusing

BYUR

Suara benda tercebur kedalam danau begitu jelas terdengar di indera pendengaran yuze, dia segera berdiri dan berjalan ke tepian danau.

"perempuan ?" tanpa pikir panjang dia langsung melompat kedalam danau dan berusaha menggapai perempuan itu.

Namun niat hati menolong dia malah terjebak karena lemas, tubuhnya tidak kuat lagi untuk bergerak nafasnya mulai habis dan merasakan pusing. Gadis yang terjatuh itu melihat seorang lelaki yang mulai melemah dan segera menolongnya, membawa tubuh yang penuh luka itu ke tepian.

"Uhuk-uhuk..."

"Jika tidak bisa berenang jangan melompat ke danau kau mau mati !"

"Apa kau baik-baik saja jawab aku" ucap gadis berambut panjang berwarna hitam senyumnya begitu manis di mata yuze, sampai akhirnya penglihatannya berubah menjadi gelap.

Hangat itu yang dirasakan yuze ketika pertama kali tersadar dan berusaha membuka kedua matanya, yang pertama dia lihat adalah sebuah api unggun dan dia masih berada di hutan dekat danau.

"Kepala ku s-sakit sekali"

"AAAAA!!" Yuze sontak berteriak ketika melihat seorang gadis berada tepat disebelahnya

"S-siapa kau ?"

"Aku yang menyelamatkan mu bodoh !"

"Aku tidak bodoh !"

"Hah ? lalu apa tindakan mu tadi kau terjun ke danau padahal kau tidak bisa berenang untung aku melihatmu"

Liu terdiam dan bersandar pada pohon yang berada tepat dibelakangnya, bagaimanapun juga niat nya tulus untuk menolong gadis ini tapi tubuhnya tiba-tiba melemah dan merasakan sakit. yuze sesekali menatap gadis disampingnya sepertinya gadis itu lebih muda darinya, pakaian yang dia kenakan begitu aneh seperti pakaian tradisional.

"Hey.."

"Jia li, namaku jia li ! " ucapnya sambil memainkan kayu kedalam api

"Terimakasih, terimakasih telah menolong ku" ucap yuze lalu membetulkan kancing baju yang dia kenakan karena tiga kancing atasnya terbuka

"Ya.. " jawabannya sangat singkat dan yuze tidak mau ambil pusing soal itu, malam semakin larut yuze memutuskan untuk tidur disini

"Kelinci !" tunjuk jia li dan tingkahnya membuat yuze yang baru saja akan memejamkan matanya terkejut

"Ada ap--" jia li menutup mulut yuze dengan tangannya membuat wajah yuze panas dan memerah

"Jangan berisik, aku akan menjadikannya makan malam kita kau istirahatlah.."

Dengan gerakan cepat jia menangkap kelinci itu entah apa yang dilakukan gadis itu, di dekat danau yuze hanya menuruti perintahnya untuk berdiam saja disini, dan dia begitu terkejut ketika gadis itu datang dengan seekor kelinci yang sudah dikuliti.

"Apa itu !"

"Kelinci, aku akan membuat kelinci bakar apa kau tidak pernah memakannya ?" yuze terdiam dia belum pernah memakan daging kelinci dan di bayangannya adalah keimutan dan keimutan itu hilang di tangan psyco di sebelahnya.

Gadis bernama jia li itu terus memutar daging kelinci itu agar matang sempurna, aroma harum menyeruak masuk tanpa permisi ke dalam indera penciuman yuze.

"Ini bagian mu.." yuze menerimanya dengan hati-hati sedangkan jia sudah memulai acara makan makan nya karena perutnya sudah merongrong sedari tadi.

"sebenarnya siapa kau ?"