22 Bella mengemis kepada Suaminya

Pagi itu, Bella ikut dengan Jun pergi ke perusahaannya , Dia berjalan disebelah Jun mengikuti nya naik ke kantornya di lantai 75. Setiap orang yang berpapasan dengan mereka, langsung membungkuk untuk memberi hormat pada Jun, mereka terlihat bertanya-tanya dalam pikiran mereka melihat ada tanda luka di bibir Jun.

Jun mengajak Bella masuk keruangan kantor pribadinya, Dia langsung duduk di kursinya dan membuka laptop untuk memeriksa email . Ada tumpukan forlder surat-surat dan pekerjaan lain yang harus diperiksa. Jun tampak begitu ganteng, berwibawa dan sexy saat dia serius dengan pekerjaannya. Bella mendekati Jun dan menggodanya, Dia memeluk Jun dengan mesra dari belakang.

"Jun, aku mulai bosan. Ada yang bisa kubantu?" Kata Bella sambil menatap Jun dengan mata seperti anak anjing yang lucu. Jun tidak tahan setiap kali Bella menunjukkan wajah minta dikasihani seperti ini, itu langsung membuatnya merasa pusing. Disaat seperti ini, biasanya bila Jun tidak bekerjasama dengannya dan memberikan perhatiannya kepada Bella, dia akan langsung menangis.

"Apa yang bisa kau bantu cintaku?" Tanya Jun penuh kasih sayang, dia lalu menarik Bella untuk duduk dipangkuannya.

"Aku membawamu ke sini, Agar kau bisa melihat sendiri bahwa aku tidak punya wanita simpanan disini, agar tidak terjadi kesalah pahaman diantara kita lagi tentang itu." Jun mencoba memberikan penjalasan kepada Bella dengan hati-hati. Bella bisa melihat jelas bekas gigitan di leher Jun dengan sangat jelas saat dia meletakkan kepalanya di leher Jun.

Jun tidak bisa menahan nafsu untuk tidak melumat bibir merah istrinya. Tanpa mempedulikan semua tugas yang menumpuk di depan mejanya, Jun langsung melumat bibir merah istrinya yang sedang duduk di pangkuannya.

Tangannya turun ke bagian paha mulus Bella yang memakai stocking hitam tipis. Jun mulai mengerayangi paha istrinya hingga naik ke rok bawah sambal bibirnya terus mencium leher istrinya. Jari nakal Jun melubangi penghalang tipis antara jari dan bagian sensitif tubuh Bella. Untunglah Bella mengunakan G-string di dalam stoking nya. Hal tersebut membuat jari Jun menjadi semakin liar untuk menjelajahi setiap area sensitive tubuhnya. Bella meliukkan punggungnya kebelakang Ketika merasakan serangan Hasrat di dalam tubuhnya.

"Jun… " Bella mendesahkan nama suaminya dengan seksi. Desahan manja istrinya membuat Jun menjadi semakin bersemangat untuk membuat istrinya untuk memohon tanpa ampun. Jun bahkan bisa mengetahui bahwa istrinya sudah sangat basah di bagian bawah nya. Bella tidak bisa menahan ombak-ombak gairah kenikmatan yang meliuk-liuk dan membuatnya ketagihan.

Jun membuat istrinya dalam posisi tebungkuk di meja kerjanya sebelom Jun membuka risleting celananya.

"Apa yang kamu mau aku lakukan? Apakah aku harus berhenti?" Jun masih mengesek-gesekan bagian kejantanannya ke tubuh istrinya.

"Jun… Jangan berhenti…"

"Katakan secara jelas… apa yang kau inginkan?" sambal Jun dengan arogannya memposisikan dirinya di area sensitive nya.

"Aku meng… menginginkanmu di dalamku…" Bella berteriak dengan lantangnya sebelum Jun menghujamkan dirinya ke tubuh Bella. Tangannya yang bebas tetap memainkan kedua buah dada yang sudah sangat mengeras akibat sentuhan dan permainan jari suaminya.

"ahhh… ohhhh… Jun…. Jun…" rintih Bella sambil menahan tubuhnya di atas semua file kerja di meja suaminya.

"Bella… Bella…" Erang Jun sambil mempercepat Gerakan tubuhnya sebelum mereka berdua mencapai puncak kenikmatan. Jun menjatuhkan dirinya ke atas tubuh Bella dengan peluh yang membasahi mukanya. Kedua kaki Bella gemetar merasakan kenikmatan yang selalu membuatnya ketagihan walau tubuhnya menjadi capek dan luluh lantak akibat dari kegiatan seksual mereka berdua.

Jun mengangkat tubuh istrinya ke kamar mandi pribadinya di ruang kantornya yang luas. Jun membuang stoking yang telah rusak tersebut ke tempat sampah.

"Ben, suruh susan untuk membawa baju ganti kerja untuk Nyonya Shin ke dalam ruangan saya." Perintah Jun melalui telepon di kamar mandinya ke asisten nya.

"lihat apa yang telah kau lakukan… hari pertama kerjaku menjadi rusak karena mu," Bella yang sedang duduk di atas meja wastafel di kamar mandi yang cukup luas. Jun melepaskan baju kerjanya yang telah ternodai dan lusuh dengan yang baru. Terdapat lemari baju yang terhubung dengan kamar mandi pribadinya. Jun mandi dengan cepatnya sebelom mengenakan pakaian kerja yang baru dari lemari pribadinya.

Jun bisa mendengar ketukan di ruangan kerja nya dan segera bergegas untuk mengambil tas berisi satu set pakaian kerja wanita dari merk yang cukup terkenal di dunia. Bella segera mandi dan membersihkan dirinya sebelum memakai pakaian barunya.

"Kalau begitu bisakah aku bekerja di tempat lain?" Bella bertanya pada Jun dengan sopan dan berjalan menuju tempatnya duduk. Jun bergegas menarik tubuh istrinya untuk duduk di pangkuannya. Bella membelalakan matanya kepada suaminya.

Jun teringat kejadian semalam saat Bella diluar tanpa dia disampingnya, Bella memeluk pria lain. Mengingat kejadian semalam membuat Jun khawatir hal itu akan terjadi lagi, Dia lalu menelepon Ben dan menyuruhnya untuk menemuinya di kantor.

Ben mengetuk pintu dari luar, Dia melangkah masuk ke kantor pribadi Jun setelah mendapatkan ijin darinya. Ben melihat pemandangan romantis di depannya, Dia dapat melihat Bella sedang duduk di pangkuan Jun dan Jun tampak memeluknya erat sambil membaca beberapa laporan.

"Iya Bos?" Dia berdiri dengan buku catatannya siap, menerima perintah.

"Ben, Temukan lowongan pekerjaan di perusahaan kita untuk Bella, pilihkan yang tidak terlalu sulit dan rumit untuk dia pelajari. " Jun menginstruksikan kepada Ben. Ben diam berusaha terlihat tenang, Dia hanya bisa mengangguk pada tugas yang di instruksikan oleh Jun yang sangat mustahil untuk dilakukan.

Semua orang tahu bahwa tidak gampang untuk bisa diterima masuk bekerja di perusahaan Shin. Orang tua dari anak-anak yang ingin bekerja di perusahaan Shin mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk memenuhi syarat masuk universitas yang baik agar mereka terlatih untuk mempunyai kemampuan yang baik dalam bekerja . Karena sudah diketahui oleh banyak orang, mereka harus bekerja untuk Iblis yang bernama Jun sebagai pemilik perusahaan, Jun adalah orang yang sangat tidak mudah dan tegas, mereka harus siap bekerja ekstra keras, karena sangatlah sulit untuk memuaskannya. Setelah menerima perintah Jun, Ben kembali ke ruangan kantornya untuk segera melaksanakan tugas yang diberikan, Kepalanya terasa sangat berat dan sakit sekali. Bisa-bisanya sekarang Jun membagikan bebannya kepada asisten pribadinya. Ben segera mencarikan lowongan di masing-masing bagian di perusahaan itu yang paling cocok untuk bos wanitanya.

Setelah mengecek beberapa departemen dan lowongan apa saja yang ada,Ben bergegas kembali ke kantor Jun untuk memberikan laporan dan menginformasikan kepada mereka, semua kemungkinan pekerjaan untuk Bella. Opsi pertama adalah menjadi Sekretaris Wakil CEO. Opsi kedua adalah menangani pekerjaan promosi untuk Grup Shin. Opsi ketiga adalah menjadi karyawan administrasi dibawah departemen umum, dan yang terakhir membantu untuk kantin karyawan. Bella memilih bekerja sebagai asisten di kantin karyawan, Karena dia merasa pekerjaan itu lebih cocok untuknya.

avataravatar
Next chapter