webnovel

Chapter 3 - Hutan

[Apakah anda mau memanggil?]

"Ya."

Sesaat setelah itu satu persatu orang mulai muncul dari gerbang.

[Nama : Danpo]

[Kelas : Uncommon]

[Pekerjaan : Penebang pohon]

[Kesetiaan : 100/100 (Permanen)]

[Nama : David]

[Kelas : Common]

[Pekerjaan : Juru masak]

[Kesetiaan : 100/100 (Permanen)]

[Nama : Rio]

[Kelas : Uncommon]

[Pekerjaan : Prajurit kerajaan]

[Kesetiaan : 100/100 (Permanen)]

"Salam hormat yang mulia!" ucap mereka bertiga sambil menunduk.

"Berdirilah!"

Sakti mulai memperhatikan mereka sesaat mereka berdiri.

Jika dilihat mereka seperti manusia biasa, tidak ada hal aneh pada tubuhnya. Hanya saja David dan Rio memiliki tubuh yang lebih besar dan berotot.

"Apakah itu karena pekerjaannya?" Pikir Sakti.

Saat sedang melihat hasil panggilan, Sakti tiba-tiba tersadar dengan kehadiran Zhuge liang disampingnya, dia langsung coba memperkenalkan mereka kepadanya.

"Zhuge liang, mereka bertiga sekarang akan tinggal disini jadi aku harap kalian bisa bekerja sama dengan baik."

"Baik yang mulia" Ucapnya sopan.

Setelah itu Sakti mulai teringat jika dia belum mendapatkan informasi apapun terkait tempat ini, lalu Sakti terpikirkan untuk untuk keluar kastil dan mencari informasi di luar.

"Kalian ikuti aku!" perintah Sakti.

"Baik yang mulia!"

Mendengat perintah itu mereka segera mengikuti Sakti yang berjalan keluar dari kastil.

Saat melihat bagian luar kastil mereka baru menyadari jika kastil ini terlihat cukup luas, bahkan di bagian luar kastil terdapat beberapa rumah kecil dan beberapa pos penjaga yang terlihat sudah lama ditinggalkan.

Saat berkeliling mereka menemukan sebuah tembok yang mengelilingi kastil, tembok itu mirip seperti sebuah tembok pertahanan di film-film kolosal.

Saat berjalan menyusuri tembok, mereka menemukan sebuah gerbang yang terlihat sangat rapuh.

Sakti pun langsung mencoba membuka gerbang itu.

Sreekk

Saat melihat keluar yang Sakti lihat hanya pepohonan.

"Apakah kita berada di hutan?" pikir Sakti.

Dia tidak pernah menyangka kastil ini akan berada ditengah hutan.

Sakti sempat melihat sekeliling untuk memastikan, namun apa yang dia temukan hanyalah pepohonan, tidak ada bangunan satupun di luar kastil ini.

Melihat hal ini membuat Sakti terdiam sejenak.

Sakti sangat paham akan susah untuk mencari informasi di tengah hutan seperti ini, jika mereka masih memaksa, maka mereka harus siap dengan bahaya yang harus mereka hadapi, namun jika dia tidak memaksa untuk keluar maka mereka hanya akan terkurung di hutan ini selamanya.

Karena berada dalam kebimbangan, Sakti kemudian memutuskan untuk bertanya pada Zhuge liang.

"Zhuge liang, menurutmu apakah kita harus melanjutkan dan menyusuri hutan ini?"

"Tentu Tuan, saya rasa tidak ada yang perlu ditakutkan." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

Setelah mendengar perkataan Zhuge Liang, Sakti mulai merasa sedang mengkhawatirkan hal yang tidak perlu.

"Baiklah, aku perintahkan kamu, Rio dan Danpo untuk mencari informasi, lalu untuk David kita berdua akan mencari bahan makanan! Pastikan kalian kembali sebelum matahari terbenam!"

"Baik yang mulia." Jawab mereka serentak.

Kelompok Zhuge liang pun mulai pergi meninggalkan kastil, begitu juga Sakti dan David mulai mencari makanan di sekitaran kastil.

Sakti memilih untuk mencari makanan di sekitar kastil, karena dia sadar dengan kekuatannya sekarang, mereka hanya akan menjadi beban bagi kelompok Zhuge Liang jika ikut menyusuri hutan.

Selama mencari bahan makanan mereka tidak menemukan halangan yang berarti, pekerjaan David sebagai juru masak memudahkan mereka dalam memilih mana benda yang bisa dimakan dan mana yang tidak.

Setelah berkeliling beberapa jam, mereka sudah menemukan beberapa buah-buahan dan beberapa tanaman untuk dimakan.

"Dengan ini paling tidak kita bisa hidup selama 3 hari" Ucapnya dalam hati.

Sakti pun melihat hari sudah mulai gelap kemudian dia memutuskan untuk balik ke kastil.

"David mari kita kembali ke kastil, aku rasa ini sudah cukup."

"Baik yang mulia"

Sesampainya mereka di kastil mereka masih belum melihat tanda-tanda kelompok Zhuge Liang kembali.

"Apakah mereka baik-baik saja?" pikir Sakti.

Namun Sakti memilih untuk tidak memikirkannya terlalu dalam dan hanya menunggu mereka datang, karena dia juga tidak akan bisa melakukan apapun untuk membantu mereka.

Setelah menunggu beberapa saat tiba-tiba sebuah layar muncul didepannya.

[Level UP!!]

"Mengapa aku tiba-tiba naik level?" Pikir Sakti bingung.

Setelah melihat pemberitahuan itu dia coba mengecek statusnya.

[STATUS]

[Nama : Sakti]

[Lvl : 1]

[Exp : 0/10]

Sesaat dia melihat statusnya dengan bertahap expnya mulai naik.

[Exp : 1/10]

[Exp : 2/10]

[Exp : 3/10]

...

Expnya terus bertambah hingga terhenti di 5/10.

Sakti hanya bisa terdiam karena bingung dengan apa yang terjadi.

Sakti kemudian teringat saat dulu dia bermain game, expnya akan naik jika dia berhasil menyelesaikan sebuah misi, namun kemudian Sakti berpikir dia tidak mendapatkan misi apapun dari sistem.

Saat Sakti berpikir lagi terdapat kasus lain yang membuat expnya naik, yaitu jika dia berhasil membunuh monster atau musuh.

"Apakah itu artinya..?"

Belum sempat Sakti menyelesaikan pikirannya dari arah luar terdengar sebuah teriakan.

"LEPASKAN AKU!!!"

Sakti dan David yang terkejut mendengarkan teriakan itu, kemudian mereka langsung pergi mengecek suara tersebut.

Mereka berdua mendekat kearah suara sambil memegang sebuah balok kayu untuk berjaga-jaga jika itu musuh.

Saat berjalan mendekat, dari kejauhan Sakti melihat ternyata itu adalah Zhuge liang dan kelompoknya.

Sakti perlahan menjadi lega, namun makin mereka mendekat terlihat dibelakang mereka ada seorang pria yang terikat.

"Siapa pria itu?"

Setelah mereka sangat dekat kemudian Zhuge Liang menyapa Sakti, "tuan, kami telah membawa sumber informasi" Ucap Zhuge liang sambil menyodorkan pria tersebut.

Sakti yang kebingungan dengan asal usul pria ini kemudian bertanya, "pertama-tama siapa orang ini?"

"Dia bernama Lunel tuan, seorang bandit yang berhasil kami tangkap." Ucap Zhuge Liang.

Sakti terkejut sekaligus menjadi penasaran mendengar hal itu.

"Bisa kau jelaskan?"

Setelah itu Zhuge Liang bercerita, saat dalam perjalanan mereka tiba-tiba diserang oleh sekelompok bandit, pada awalnya mereka kabur, namun akhirnya mereka bisa menyerang balik dan berhasil membunuh musuh.

Mendengar hal itu seketika membuat Sakti menjadi lemas, dia tidak menyangka hal yang dia hindari akan terjadi secepat ini.

"Lalu berapa orang yang telah kalian bunuh?" ucapnya dengan lemas.

"6 orang yang mulia"

"APAA??