Sistem Dunia

Palembang 25 November tahun 1 kalender Triv/ 9000 Masehi.

Aku membuka mata ku secara perlahan lahan. Hujan sudah mulai reda, meraih payung ku dan keluar kerumunan orang yang berteduh di sebuah halte.

Aku tau kalau manusia zaman sekarang sudah sukar memperhatikan mereka diri mereka sendiri.

Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup itu lah yang di lakukan semua orang. aku membentangkan payung ku dan berjalan pulang kerumah ku.

Aku menatap gedung gedung pencakar langit itu semakin lama semakin tinggi mungkin lama lama setinggi dunia langit.

Dunia langit adalah dimana para orang kaya menikmati hidup indah di kota dengan teknologi paling mutakhir. Kota yang mengapung di udara dengan energi yang terbaru kan dan tak akan mencemari lingkungan.

Awal nya hanya ada satu kota namun perlahan bertambah satu demi satu membuat cahaya matahari kesulitan mencapai bumi Pertiwi ini.

Membuat burung yang dulu bebas terbang sekarang kesulitan terbang. Terkadang banyak sekali konflik antar pemerintah dunia langit dengan dunia bawah.

Pemerintah dunia bawah khawatir dengan sulit nya sinar matahari mencapai tanah di khawatir tumbuhan akan kesulitan hidup namun pemerintah dunia langit malah memberi sebuah teknologi pertanian yang di nilai kurang membantu.

Sekarang pusat pemerintahan dunia langit berada di samudra Hindia. Hujan akhir nya berhenti aku melihat keramaian mulai kembali di kota.

Sebenarnya aku bisa saja menggunakan angkutan umum tapi jika berjalan aku bisa melihat berbagai kehidupan.

mulai dari pohon pohon yang berdaun hijau muda, karena proses fotosintesis nya terhalangi. Para pengemis yang sebenarnya seorang miliader bahkan bilioner.

para pekerja kantoran yang ingin menemui keluarga mereka kembali. orang orang yang sedang mengantri game.

Game sudah jadi kebutuhan orang orang. Yang mungkin dulu hanya jadi pelepas penat atau profesi sekarang menjadi aset penyambung kehidupan.

aku tau dengan bermain game kita bisa lebih mendapatkan emosi dan pergaulan. semua orang meluangkan waktu nya untuk main game.

Sekarang ini orang orang tak bertegur sapa, mereka bersosialisasi lewat game. Dari ribuan game itu ada satu yang paling populer.

Tradisional World Online atau TWO. Aku menatap langit yang tak cerah itu. "Aku masih ingin melihat matahari" gumahku.

Nama ku Ryan Putra aku di juluki orang aneh oleh orang orang. Aku bukan orang yang suka bermain game.

Game bagi ku tidak lah penting. Tapi aku di ajari oleh ayah ku , Jangan benci game nya tapi benci lah pola pikir yang sudah mengakar sangat dalam dan kokoh ini.

"apa aku bisa merubah nya" tanya pada saat itu.

ia hanya tertawa dan mengelus kepala ku "kau harus naik ke dunia langit kalau begitu". Naik kedunia langit dan mengubah mindset orang orang adalah cita cita namun perlahan aku menyadari kalau itu semua sia sia.

Aku membiarkan orang orang tenggelam dalam sistem semacam itu dan hidup sendirian disini.

berusaha hidup normal seperti di sama lampau.