70 Bab 70. Wake UP!

Tiba-tiba bola matanya membulat seakan tak percaya melihat deretan nama yang tertera di layar handphone miliknya. Lalu beralih memandang David yang berada disampingnya, mengangkat layar pipih itu tepat di hadapan David. "L..A..U..R..A".

______________

"Hey... wake up! Dasar pria lemah".

Suara ini begitu lembut dan manja bagaikan alunan musik classical berdengung memecah kesunyian pekat di pusat kontrol otaknya yang tertidur letih. "Hihihi.." Tawa malunya begitu segar membuat orang - orang yang mendengarnya terasa tertarik untuk bangkit dan ikut tersenyum. Senyumnya begitu menawan bagaikan sekuntum mawar putih yang baru merekah di pagi hari yang bertabur embun, segar membawa keharuman yang mutlak.

"Cepat bangun, pemalas!"

Mengulurkan tangan mungil lembut putihnya, untuk meraih lengan kokoh yang diam terpaku tanpa reaksi. Hanya bola mata tajam pria itu yang bergerak tak fokus, bibirnya kering pucat berusaha keras untuk bergerak agar menimbulkan suara. Namun hanya ada kesunyian yang tercipta.

"Hey! Ayo raih tangan ku!!". Tangan itu begitu tegas terulur, berharap Dia segera meraihnya. Lengan kokoh itu berusaha keras mengerakkan seluruh kemampuan otot motorik agar dapat bergerak dan segera meraih telapak putih mungil yang memaksanya untuk di gapai. " Cepat! bergerak!, bergerak bodoh, dimensi ini bukan tempat mu, kembali bersama ku plisss". Rengek wanita yang wujudnya tak jelas.

"Sial... Crewet! Bibir pucat itu akhirnya menghasilkan kata, walau lemah... begitu kering dan kasar. Motoriknya bekerja sangat keras untuk bergerak dan.... Dengan sekali kejutan lengan itu bergerak dan dengan mantap meraih dan menggenggam telapak tangan yang berada dihadapanya. Tubuhnya terasa ringan bergerak bangkit bersamaan dengan tarikan tangan mungil yang mengajaknya berlari dari kabut hitam menuju kabut putih yang menyilaukan mata.

"Hihihi, cepat ikuti aku Jagan lepaskan ok!".

"Hey! Kau terlihat tidak asing"

"Sssttt....". Wanita itu berbalik dan menatap wajah pucat laki - laki di hadapannya. "Cari aku, aku... menunggu mu!"

"Apa kah kau...kauu... ". Belum selesai kata yang terasa sangat sulit untuk terucap. Wanita itu sudah mendorongnya kesebuah pintu besar di hadapannya, membuatnya terpisah dan melayang dengan kecepatan kilat, hanya wajah tak terlihat jelas yang dapat dia pastikan namun tersenyum dengan cantik, dengan mengucapkan "Aku menunggu mu Adam". Suara itu semakin menjauh dan akhirnya menyisakan dengungan yang tak beraturan.

"Tiiit... Tiiit... Tiiit"

Layar ECG tiba - tiba berbunyi nyaring. Seluruh tenaga kesehatan yang mendengarnya langsung berhamburan menuju ruang serba putih itu - ICU. Memeriksa seluruh alat vitalnya, memastikan semua baik-baik saja. Dan semua OK!.

"Dia siuman!". Lima bulan, Tiga belas hari. Dr. Lee tersenyum di iringi hembusan nafas kelegaan "Good Job". Sambil menatap sepasang mata tajam di hadapannya namun mata itu begitu dingin dan kosong, lalu mengalihkan pandangannya menuju jendela kaca besar yang memisahkan ruangan ICU dengan ruang tunggu.

Disana sahabatnya Simon, David berdiri... tergambar jelas kepanikan di wajah mereka berdua. Sejurus kemudian Lee mengacungkan jempolnya kearah mereka, menegaskan bahwa Pria menyebalkan yang tengah terbaring di ranjang putih itu baik - baik saja.

"Shit!!! I told you David... Malaikat pencabut nyawa sungguh - sungguh Malas mencari masalah dengan manusia keras kepala itu". Tersenyum sinis tapi tidak dapat menutupi kelegaannya bahwa sahabat Bajingannya itu telah siuman dari tidur panjangnya.

"Yeah, semoga saja kesadarannya saat ini tidak membuatnya semakin Bajingan". Sarkas David, Sabil tersenyum menatap sahabatnya yang masih terbaring lemas di sana.

"Dia kembali, karena Tuhan mendengarkan doa ku... Because this is my second chance. Aku akan mencoba membuka lembaran baru lagi bersamanya". Sambil membelai jendela kaca yang memisahkan pria di hadapannya dengan jemari lentiknya.

Kedua pria itu Simon dan David, sepontan menoleh kesamping, memandang wanita tinggi semampai bak supermodel Dunia berambut bergelombang berwarna pirang ke emasan. yang sialnya.. ya sangat memukau. Bagi orang yang baru mengenalnya, namun tidak untuk Simon dan David. Mereka tersenyum sinis memandang wanita yang berdiri di samping mreka. LAURA!

"гребаная женщина!". Simon menggerutu, yang hanya dapat didengar oleh David. David hanya mengulum senyum puas mendengar ucapan yang di ucapkan Simon dengan mengunakan salah satu bahasa negara yang terkenal memiliki banyak mafia kejam.

_______&&&&_______

1.гребаная женщина : Wanita Sialan (Rusia)

avataravatar
Next chapter