webnovel

Tiga Tujuh

MoMu98 · Sci-fi
Not enough ratings
4 Chs

Chapter 4 - Day-61

Gaju sedang berada dalam kamar dormitory miliknya ketika jam tangan yang dia kenakan berbunyi. Jam tangan sekaligus berfungsi sebagai mini computer dan alat komunikasi di Pulau. Semua Kandidat dan Pengurus di Pulau memilikinya.

Gaju membuka hasil pengumuan test tertulis itu dan menemukan namanya berada dalam peringkat sepuluh besar. Peringkat tertinggi didapat oleh seorang gadis dengan nomer Tiga Delapan. Penghuni dormitory di sebelah kiri Gaju.

Gaju kemudian melihat hasil test secara detil dan peringkatnya, ketika dia menemukan bahwa ternyata skor Tiga Delapan hanya terpaut lima skor dengan dirinya, Gaju langsung memegang dadanya yang hampir shock karena rasa lega.

Tadi siang, saat dilakukan test, Gaju merasa bimbang dengan berapa jumlah pertanyaan yang harus dia jawab dengan salah. Gaju tidak tahu tolok ukur standar normal bagi Kandidat lain, karena itu sebelum memutuskan untuk menjawab 10 pertanyaan dengan salah, Gaju sempat mempertimbangkan 5 pertanyaan saja.

Tapi jika dia melakukan itu, bukan Tiga Delapan yang sekarang menjadi peraih skor tertinggi untuk test 'knowledge' melainkan Gaju. Dan apabila Gaju menjawab semua pertanyaan dengan benar, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Kandidat lain pada dirinya.

Gaju kini sadar seberapa kisaran angka normal bagi teman-temannya setelah test yang pertama ini. Gaju tahu bahwa semua pilihan ada untung dan ruginya. Keputusan yang diambilnya tadi saat melakukan test memang bersifat impulse sesaat, tapi saat makan siang di Canteen tadi, Gaju memikirkannya ulang dan bersyukur kalau dia mengambil keputusan itu.

Gaju juga akan tetap melakukan hal yang sama untuk setiap test yang akan dia ambil.

Di awal-awal menjalani kehidupan di Pulau, para Pengurus dengan tegas sudah mengatakan betapa pentingnya untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Baik itu dalam segi pengetahuan maupun dari segi kemampuan fisik apapun.

Beberapa test akan dilakukan secara berkala setiap dua bulan sekali. Masing-masing test itu akan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan masing-masing Kandidat dalam menerima dan melakukan pelatihan di Pulau.

Test 'Knowledge' ini merupakan test pertama yang masuk dalam kategori 'Intelligence' atau kecerdasan otak. Ada dua sub test lain yang dikategorikan dalam Intelligence oleh Program ini, Analytical Thinking dan Memory Capability.

Ketiga sub test itulah nantinya yang akan digunakan oleh Pengurus untuk menentukan sebuah sistem penilaian obyektif yang disebut dengan Intelligence Capability atau disingkat IC oleh Pengurus.

Selain melakukan penilaian kecerdasan otak, Program 'Lone Wolf' yang direncanakan oleh Professor juga akan melakukan penilaian kemampuan fisik para Kandidat. Kemampuan fisik ini nantinya akan jatuh pada kategori Physical Attribute dan disingkat PA. Sub test yang berada di bawah PA terbagi menjadi tiga yaitu Strength, Agility dan Speed.

Dari awal, para Pengurus sudah memberitahu para Kandidat untuk melakukan yang terbaik setiap diberi kesempatan dan menggunakan waktunya sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuannya masing-masing.

Setiap fase evaluasi yang dilakukan dua bulan sekali, 5 kandidat dengan nilai yang terbaik untuk kumulative IC dan PA akan mendapatkan suntikan serum genetis yang akan membantu mereka dalam berevolusi.

Serum Brain Enhancement digunakan untuk meningkatkan kemampuan kinerja otak bagi penggunanya. Serum ini akan diberikan kepada peraih skor tertinggi untuk kategori kecerdasan otak. Dan Serum kedua disebut Muscle Enhancement yang digunakan untuk meningkatkan kinerja tubuh untuk peraih skor tertinggi kategor Physical Attribute.

Jalur pengembangan untuk masing-masing Kandidat juga sudah dijelaskan oleh para Pengurus. Kandidat diminta untuk fokus kepada salah satu jenis kemampuan yang dikuasainya. Untuk Kandidat yang memiliki kecerdasan otak sebagai main attributenya mereka disarankan mengambil jalur sebagai Strategist, sedangkan untuk Kandidat yang memiliki kelebihan di bidang fisik, tentunya menjadi seorang Fighter.

Gaju mengerti dengan benar semua kelebihan yang akan dia dapat saat dia mendapatkan skor tertinggi untuk kategori Intelligence Capability, tapi dia dengan sepenuhnya sadar tidak mau melakukan itu. Gaju merasa kalau dia tidak membutuhkan serum apapun itu yang berguna untuk meningkatkan kinerja otaknya.

Gaju juga menolak saran dari para Pengurus untuk fokus kepada satu jalur enhancement. Memilih antara jadi seorang Strategist atau Fighter. Dengan kelebihan yang dimilikinya, Gaju justru memilih akan bekerja ekstra keras untuk meningkatkan kemampuan fisiknya.

Dia ingin menjadi seorang Fighter, tapi sekaligus juga menjadi seorang Strategist.

=====

Day-61

Sehari setelah test 'Knowledge' dilakukan, seperti biasa, Gaju berjalan menuju ke ruang kelas seperti biasanya. Ruang kelas ini berada di Gedung utama Komplek mereka. Gaju harus berjalan melewati koridor yang menuju ke Canteen dan terus ke arah barat untuk sampai ke bangunan itu.

Beberapa orang yang Gaju tidak kenal mencoba mendekatinya dan mengucapkan selamat karena dirinya telah berhasil masuk ke sepuluh besar untuk test kemarin. Gaju hanya tersenyum tanpa berkata-kata, tapi dalam hatinya, dia berjanji untuk akan menjawab lebih banyak pertanyaan salah di test berikutnya.

Sesampainya di ruang kelas, Gaju melihat seorang gadis yang dikerubungi oleh gadis-gadis kecil lainnya. Ada beberapa bocah laki-laki juga di sekitar grup kecil itu. Gaju melihat sesosok wajah cantik yang selama ini selalu dilihatnya dari jauh saja.

Tiga Delapan, gadis manis yang tinggal di dormitory sebelah kirinya itu.

Selama dua bulan tiba di Pulau dan menjalani Program, Gaju tak pernah mengucapkan sepatah katapun kepada gadis yang sekarang dikerubungi oleh teman-temannya itu.

Gaju memilih duduk di sebuah kursi kosong yang agak jauh dari kawan-kawannya. Dengan tenang Gaju membuka buku pengetahuannya dan menunggu Guru datang mengajar mereka. Meskipun semua itu hanya sebuah kepura-puraan bagi Gaju.

Betapa ingin sekali dia berlari dari ruangan ini dan melatih tubuhnya di pinggir hutan atau tepi pantai sana. Mendapatkan keringat dan memperkuat fisiknya. Dia tidak membutuhkan semua omong kosong yang diajarkan di kelas ini. Karena Gaju bahkan sudah mengingat semua halaman dari buku pengetahuan yang ada ditangannya.

Sang Guru masuk ke dalam kelas dan mengenakan topeng seperti biasa. Dia tidak langsung memulai pelajarannya tapi melambaikan tangan dan sebuah layar hologram 3 dimensi menyala di depan kelas.

Di dalam layar itu terdapat nama-nama semua Kandidat yang diurutkan berdasarkan hasil test kemarin. Dan semua anak-anak yang ada di dalam ruangan terdiam seketika. Mereka melihat dengan serius kearah sang Guru dan layar itu.

"Setelah ini, kita akan mengadakan Memory Test dan Analytical Test. Peraih skor tertinggi kumulatif untuk semua test tersebut akan mendapatkan serum genetik BE (Brain Enhancement). Serum ini akan meningkatkan kemampuan otak kalian sebanyak 0.1 point setiap kali digunakan," suara Guru memecah keheningan di dalam kelas.

"Memang terasa kecil, tapi jika kalian terus menerus menjadi peraih skor tertinggi dan mendapatkan serum genetis itu berturut-turut, dalam hitungan tahun, kemampuan kalian akan berbeda bagaikan langit dan bumi dibandingkan rekan-rekan kalian yang lain," lanjut sang Guru yang disambut diam oleh anak-anak di kelas.