webnovel

Aku Bisa Memberi Semua yang Kamu Inginkan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Kata-kata Joy membuat Chi Wan sedikit merasa tenang,

Perusahaan ini membantu Chi Wan mengatasi gosip tentang dirinya yang sudah terlanjur beredar di masyarakat. Dalam benaknya Chi Wan berpikir sejak kapan orang-orang kaya ini begitu peduli pada orang seperti dirinya?

"Baik."

Sebelum Chi Wan pergi, ia memandang tantenya, Chi Ling. Ia sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada Tante Chi Ling, tetapi tampak dari wajah tantenya itu penuh dengan emosi karena kesal padanya, sehingga Chi Wan tidak jadi mengatakan apapun pada wanita yang lebih tua itu.

Selain seseorang yang dicintainya, bagi Chi Wan orang lain tidak berarti apa-apa baginya.

Sekarang ia telah kehilangan Huo Tianyu, ia benar-benar merasa sendirian.

Dalam perjalanan ke Dongjia Dongyu Entertainment, tempat dimana Chi Wan akan melakukan konferensi pers, Joy memberikan secarik kertas yang dilipat di atas pangkuannya kepada Chi Wan.

Dengan perlahan Chi Wan maembuka secarik kertas tersebut dan membaca pesan singkat yang ada didalamnya. Seketika raut wajahnya berubah. Dalam kertas tersebut tertulis pesan yang ingin Joy sampaikan padanya

"Pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan kata-kata yang ringan, Aku tahu kamu bisa berakting dengan sangat bagus. Aku yakin kamu tahu apa yang harus kamu lakukan agar semua orang bisa percaya dengan kata-katamu."

Setelah membaca pesan singkat tersebut Chi Wan dengan spontan mengatakan pada Joy.

"Tidak, Aku tidak bisa mengatakannya!"

Joy sudah menduga bahwa Chi Wan akan mengatakan hal seperti itu. Joy mengeluarkan tabletnya dan menghubungi seseorang melalui panggilan video, kemudian Joy meminta Chi Wan untuk mengatakan hal tersebut pada bosnya. "Katakan pada Bos bahwa kamu tidak bisa!"

Ia mengambil tablet itu. terlihat seorang pria yang mengenakan setelan kemeja abu-abu perak yang sedang duduk diatas sofa dan menghadap kamera, dari latar yang terlihat di belakangnya, pria tersebut sedang berada di dalam sebuah kantor yang mewah.

Terlihat dari samping, wajahnya berkontur, hidungnya mancung dan bibirnya yang sedikit kemerahan sedang tersenyum manis beberapa saat, lalu ia diam.

Dalam kalangan artis, pria ini termasuk pria yang sangat tampan. tingkat ketampanannya sangat tinggi, jika bisa diibaratkan tingkat ketampanannya seperti awan pada langit yang tinggi.

Dan setelah Chi Wan tidak melihat wajahnya pun, Chi Wan masih bisa mengingat dengan jelas ketampanan pria tersebut.

"Chi Wan." Pria itu mulai berbicara, suaranya terdengar serak tetapi dapat menarik perhatian orang yang mendengarnya, jika ia sedang berbicara dan sedang membicarakan suatu hal yang serius, baginya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa membuat orang lain percaya padanya.

"Menurut persyaratan yang telah disepakati, aku akan memberikan semua yang kamu inginkan setelah melakukan jumpa pers dan setelah melakukan pemotretan. Jika kamu tidak mau menerima kesepakatan ini, percayalah, kamu bisa mati."

Setelah kata terakhir yang diucapkan, panggilan videonya terputus.

Kata "mati" yang diucapkan terakhir itu di camkan baik-baik dalam benak Chi wan. Rasa gelisah tampaknya masih menyelimuti hatinya.

Wajahnya tampak pucat. Sebelumnya ia hanya berpikir jika ia tidak menerima kesepakatan yang telah dibuat oleh perusahaan, ia akan hancur dengan skandal-skandal jelek yang telah terjadi pada dirinya.

Tapi ia sama sekali tidak menyangka bahwa konsekuensi dari penolakannya adalah kematian!

Ia tidak meragukan sama sekali kebenaran dari kata-kata pria tersebut, karena nadanya begitu tegas dan jelas, membuatnya seolah-olah seperti semut kacil yang sedang tertindas.

"Chi Wan, kamu adalah seseorang yang cerdas. Kesempatan yang bagus untuk masa depanmu yang sukses ada didepan mata. Aku pikir kamu tahu pilihan mana yang akan kamu ambil."

Di mata Joy terlihat kilasan kegembiraan. Jika permintaan Bos ia turuti, tidak hanya identitasnya akan terkenal baik, tapi juga dengan reputasi agensinya juga akan bagus. 

Hari sudah menjelang sore, namun Chi Wan masih belum menentukan keputusan, ia masih tetap diam. Ia dalam waktu yang cukup lama. Selama perjalanan menuju konferensi pers pun ia tetap diam. Tidak lama kemudian ia sampai di depan pintu ruang konferensi pers. Selama perjalanan sebenarnya Joy sudah tidak sabar menunggu, tetapi Joy juga hanya bisa diam.

"Aku tahu."

Joy akhirnya meyakinkan.

"Mu Shao, apakah kamu yakin Chi Wan akan untuk melakukan sesuai dengan kesepakatan kita?" Tanya Joy pada pria yang ada dalam panggilan video tersebut, dalam panggilan video tersebut tampak seorang asisten terlihat sedang khawatir berada di dalam kantor.

Pria tampan itu mengeluarkan sebatang rokok lalu ia berusaha menyalakannya. cahaya dari korek api yang menyala itu menerangi matanya. 

Bibirnya yang tipis berbisik pada Joy, "Tidak ada wanita yang bisa menolak godaan seperti itu, dan tidak ada wanita yang berani menghadapi konsekuensi kematian apabila menolak kesepakatan."

Saat ini, pria tampan itu yakin bahwa Chi Wan akan menerima kesepakatannya dan berjanji akan melakukannya .

Hari sudah mulai menjelang sore, Chi Wan dengan diikuti sekelompok pengawalnya datang ke tempat konferensi pers, melalui pintu belakang.

"Apa kamu sudah mempersiapkan kata-katanya dengan baik?" Joy kembali bertanya pada Chi Wan untuk memastikan. 

"Ya." Jawab Chi Wan dengan singkat

"Oke, kita akan masuk sekarang!"