webnovel

Sangat Menakjubkan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Fang Chixia memilih sebuah gaun berwarna hitam yang tampak elegan seperti angsa hitam. Ia mengambil gaun itu, menatapnya sejenak, lalu melirik ke arah pintu untuk memastikan bahwa Luo Yibei belum kembali. Kemudian, ia menanggalkan pakaiannya dan mencoba gaun tersebut. Namun, sepertinya ada yang salah saat ia mengenakannya. Ia menarik resleting gaun itu terlalu keras sehingga sejumput rambutnya tersangkut dan ia pun menjerit kecil. Ia tidak bisa melihat ke arah resleting tersebut meskipun sudah menolehkan kepala, namun ia tetap berusaha agar bisa meraihnya.

Luo Yibei yang berada di luar mulai berjalan menuju kamar selangkah demi selangkah. Ketika ia memasuki kamar, ia melihat Fang Chixia yang sedang berjuang dengan resletingnya dan ia juga melihat punggung putih indah Fang Chixia yang terekspos. Ia pun berjalan mendekati Fang Chixia dan membantu membenarkan resleting gaun Fang Chixia.

"Kamu sudah kembali," kata Fang Chixia. Ia sedikit terkejut ketika melihat Luo Yibei sudah kembali ke kamar.

"Iya," jawab Luo Yibei singkat sambil terus fokus ke resleting Fang Chixia.

Fang Chixia membiarkan Luo Yibei membantunya dan tidak berbicara sepatah katapun. Luo Yibei menarik rambut Fang Chixia yang tersangkut di resleting dan pelan-pelan menarik resleting itu ke atas hingga dua kali. Sebenarnya resleting itu sudah bisa ditarik dengan mulus, tapi Luo Yibei sengaja tidak menutupnya cepat-cepat.

"Sudah?" tanya Fang Chixia sambil berdiri dengan patuh tanpa menoleh. Ia tidak tahu apakah resleting itu masih macet atau sudah dibenarkan.

"Belum..." jawab Luo Yibei yang masih menatap Fang Chixia.

Gaun hitam itu telah dipilih dengan begitu cermat. Karena warna hitam umumnya adalah warna yang misterius, akan sangat sayang jika gaun itu tidak dipakai. Saat gaunnya telah dikenakan oleh Fang Chixia, ternyata penampilannya menjadi sangat luar biasa. Kulitnya yang sangat putih jadi tampak berkilau dan seksi saat ia mengenakan gaun hitam tersebut.

Warna hitam dan putih memang memiliki dampak yang begitu kuat jika disandingkan seperti itu. Luo Yibei jadi teringat akan kejadian semalam saat rambut Fang Chixia terurai melewati lehernya dan ia pun menelan ludahnya. Ia segera menurunkan kembali resleting yang sudah ditutup, lalu menyentuh punggung Fang Chixia dengan tangannya hingga membuat Fang Chixia sontak terkejut.

"Luo Yibei, jangan!" pekik Fang Chixia. Ia ingin berusaha melawan Luo Yibei, namun pria itu sudah menekan tubuhnya. "Aku belum mandi," ujarnya mencari alasan.

"Apakah itu penting?" tanya Luo Yibei sambil terus menyentuh punggung Fang Chixia. Kulit Fang Chixia begitu indah dan halus selembut kulit bayi. Ini benar-benar di luar imajinasi Luo Yibei.

Fang Chixia dibuat terpaku oleh Luo Yibei dan ia hanya bisa terdiam sambil meremas bajunya. "Aku ingin mandi dulu," katanya. Ia masih berusaha mencari alasan agar bisa lebih mempersiapkan diri.

"Aku akan membawamu," jawab Luo Yibei.