webnovel

Chapter 35

* Desa Sirup *

"Nona! Nona!" jerit Merry ketika dia berlari ke tangga dengan selembar kertas di tangannya. Dia mendorong pintu dan membuka ruang belajarnya dan berbicara.

"Nona Kaya, apakah kamu sudah melihat ini?" dia bertanya ketika dia mengangkat Wanted poster Luffy agar dilihat Kaya. Kaya mengambilnya dan tersenyum sebelum berbicara.

"Sepertinya mereka berhasil, Merry?" dia bertanya sambil menatap kertas itu.

"Ya, benar," jawabnya. Kaya kemudian menoleh padanya dan tersenyum sebelum dia berbicara lagi.

"Itu berita bagus, Usopp bergerak menuju mimpinya jadi aku lebih baik mulai bekerja lebih keras untuk mencapai mimpiku," katanya dengan keyakinan.

* Kota Shell *

Menyapu aula pangkalan laut di kota Shell adalah Coby. Ketika sedang menyapu, dia melihat poster buronan di dinding. Ketika dia melihatnya, dia tersenyum lebar ketika melihat itu adalah Luffy.

"Luffy kau keluar untuk mencapai mimpimu, tetapi ketika kita bertemu lagi kita akan bertemu sebagai musuh," katanya sambil tersenyum dengan sangat gembira.

* Beberapa Pulau Random di Grand Line *

Hawk-Eye berjalan ke pantai di pulau itu, dan langsung disambut oleh senjata sekelompok bajak laut yang ketakutan.

"Apa yang kau inginkan, Hawk-Eye?" Tanya bajak laut yang sangat takut dengan pedangnya terhunus ke arah Hawk eye. Mihawk hanya menatapnya dengan ekspresi bosan di wajahnya sebelum dia berbicara.

"Oh, santai, bawa aku ke atasanmu," katanya menyebabkan bajak laut lari ke hutan. "Berkemah di pulau sepi, benar-benar pria riang," katanya sebelum dia mengikuti bajak laut tadi ke hutan.

Setelah berjalan selama beberapa menit, dia tiba di perkemahan Bajak Laut The Red Hair. Mereka semua duduk-duduk di bawah payung besar, sedang menghilangkan rasa mabuk mereka.

"Bos! Ha-Ha-Hawk-Eye!" bajak laut itu berteriak pada Shanks sambil menunjuk ke belakang. Shanks yang sedang duduk di atas balok kayu bahkan tidak perlu melihat Mihawk ketika dia berbicara.

"Halo, Hawk-Eye, atas kehormatan apa kau datang ke tempat ini? Apakah kau datang untuk melawanku? Karena kau tahu, aku sedikit tidak enak badan saat ini," kata Shanks dengan suara rendah.

"Aku tidak punya niat bertarung dengan pria mabuk, aku akan melawanmu lain kali," kata Mihawk sambil menatap Shanks. "Baru-baru ini aku bertemu teman kita di East Blue," katanya menarik perhatian semua orang, ketika dia mulai berjalan menuju Shanks dengan kertas yang digulung di tangannya.

"Aku hanya berpikir kau mungkin ingin melihat ini," katanya ketika dia membuka gulungan kertas dan menunjukkan pada Shanks Wanted poster Luffy.

Mata Shanks melebar ketika dia melihatnya begitupun dengan kru lainnya, dia kemudian tertawa pada dirinya sendiri sebelum dia berbicara.

"kalau begitu, aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja, Hawk-Eye," kata Shanks dengan nada berbahaya yang menyebabkan Mihawk menyipitkan matanya.

Shanks kemudian mengeluarkan cangkir dan mulai menuangkan minuman keras ke dalamnya sambil tertawa. "Hawk-Eye, ayo minum," kata Shanks dengan senyum lebar di wajahnya.

"Bukankah kau baru saja mabuk?" Hawk-Eye bertanya.

"Jangan gila, kita harus merayakannya. Murid kita baru saja mendapat Bounty pertamanya, Semuanya ayo Pesta!" Shanks berteriak sebelum mengangkat gelasnya sendiri. "Untuk Luffy!" dia berteriak.

"Untuk LUFFY!" teriak kru lainnya sambil minum sake mereka.

* Desa Foosha *

Sementara itu di desa Foosha, semua orang merayakan karena Luffy sedang mencapai impiannya. Di dalam bar Makino, perayaan utama terjadi dengan semua orang minum-minum untuk merayakan bounty pertama Luffy.

"Siapa yang mengira bajak laut dengan nama besar datang dari desa kita," kata salah satu penduduk desa.

"Aku tahu, itu luar biasa," kata yang lain.

"Diam! Apa hebatnya penjahat yang tidak baik datang dari desa kita!" kata walikota

"Aww, lihat dia Walikota, dia sangat imut," kata Makino dari belakang bar. "Dia benar-benar di luar sana mengejar mimpinya," katanya.

"Mimpinya atau nasibnya?" walikota berkata pada dirinya sendiri.

* Kembali Going Merry *

Kembali di Going Merry, semua orang menatap poster buronan yang tergeletak di tanah dengan wajah kaget sementara Luffy hanya menyeringai.

"Apakah kalian melihat itu, aku adalah buronan," kata Luffy dengan bangga sambil menatap poster itu. Gambar yang mereka gunakan tepat setelah dia menghancurkan taman Arlong.

Gambar itu saat dia berdiri di tengah tumpukan abu Arlong Park dengan awan gelap dan kilat menyala di langit sebagai latar belakangnya, Seperti menatap langsung ke kamera dengan mata dingin seorang pembunuh dengan bendera Bajak Laut Arlong yang sobek tergeletak di sisi kakinya.

Dan tepat di bawah gambar, ada nama dan julukan beserta Bounty miliknya:

WANTED

Hidup atau mati!

Monkey D. Luffy

Julukan: The Thunder Demon: 'Straw Hat Luffy'

Hadiah: $ 100.000.000.

"Wow," kata Johnny dan Yosaku.

"100 juta!?" Teriak Usopp terkejut. "Itu luar biasa!" dia berkata. Ketika dia mengatakan itu, Nami menamparnya di belakang kepalanya.

"Diam, idiot, ini buruk!" Nami berkata. "Ini berarti marine yang sangat kuat akan mengejar kita," kata Namu dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

"100 juta? Dengan hadiah seperti itu markas besar Angkatan Laut pasti akan mengambil tindakan," kata Zoro dengan suara rendah.

"Belum lagi, ini akan menarik banyak Bounty Hunter, dan pemburu hadiah ini akan sangat hebat," kata Zoro menakuti semua orang kecuali Luffy. Luffy melihat semua orang mulai panik dan memutuskan untuk mengurangi kekhawatiran mereka.

"Kalian semua!" Luffy berteriak dari singgasananya untuk mendapatkan perhatian mereka. "Santai dan tenang. Jika mereka tidak mengirim Marine Admiral Kizaru kita akan baik-baik saja," kata Luffy sedikit menenangkan mereka.

"Memang ada apa dengan pira bernama Kizaru ini?" tanya Nojiko.

"Anggap saja dia satu-satunya orang yang akan memberiku kesulitan dalam perkelahian," kata Luffy mengejutkan mereka. "Sekarang dengan Bounty seperti itu berarti Marine sudah menyadari hubunganku dengan Shanks dan kekuatan yang ku miliki."

"Jadi, mereka akan mencoba yang terbaik untuk mencegah kita memasuki Grand line," kata Luffy, mendapat balasan berupa anggukan dari masing-masing dari semua krunya. Luffy kemudian berbalik ke Nami dan berbicara. "Nami, persiapkan tujuan berlayar ke Logue Town. Kita akan berhenti di sana dan memasok persediaan dan dari sana kita akan langsung menuju Grand Line, "katanya dengan suara tegas.

"Baik!" kata Nami sebelum berjalan untuk mengambil petanya.

"Kenapa kita harus berhenti di Logue Town?" Sanji bertanya dengan ekspresi penasaran di wajahnya. "Tidak bisakah kita langsung menuju Grand Line? Kita punya cukup persediaan," tanyanya membuat Luffy tertawa.

"Kita bisa saja langsung pergi, tetapi berhenti di Logue Town sebelum memasuki Grand Line merupakan ritual bagi bajak laut," kata Luffy mendapatkan tatapan ingin tahu dari semua orang di sana.

"Kalian tahu, Logue Town adalah tempat di mana Gol D. Roger lahir dan di mana dia mati," kata Luffy menyebabkan mata semua orang melebar. "Itu juga tempat dimulainya The Great Pirate Era. Kota ini dikenal sebagai Kota Awal dan Akhir,"