webnovel

PROLOG

      Ruang Aula Utama…

"Pak sudah datang."

"Baiklah."

Pria berambut kelabu itu mengetuk gelas hingga aula itu menjadi sepi dan seluruh orang menatapnya. Ia, Renon Valuenz, kepala sekolah sekaligus pemimpin Dandelions

"Perhatian semuanya, di semester dua ini kita kedatangan murid baru. Dia pindah dari ibukota hanya untuk bersekolah disini. Baiklah, silahkan masuk nona Cardetten!." Ujar Renon

Pintu besar itu terbuka, menampilkan seorang gadis berbaju abu-abu dan celana hitam yang ujungnya dilipat. Memakai headset dan fokus kepada handphone yang dipakainya

"Miss?."

Gadis itu melirik. Semuanya tersentak karena lirikan menusuk dari gadis itu

"Ouh ahh sorry." Ia dengan cepat menyimpan handphone dan melepas headsetnya

"It's okay, ayo maju dan perkenalkan dirimu!."

Gadis itu berjalan sambil memberikan senyum kecil kepada seluruh murid. Sampai didepan ia membungkuk kepada para guru lalu berbalik dan menatap seluruh murid

"Hai, i'm Caraline Cardetten. You can call me Kara or Raline. Aku dipindahkan kemari kebetulan karena ayahku ada pekerjaan disini. Hope we can be good friends!." Kara membungkuk

Renon menepuk tangannya lalu diikuti oleh seluruh peserta. Seorang wanita berwajah judes namun ramah keluar membawa sebuah kotak dan kursi

"Kara, duduk disini." Suruhnya

Kara menurut. Wanita yang diketahui bernama Shareen Albama itu, mengeluarkan isi dari kotak tersebut yaitu sebuah buku yang tebal namun ketahuilah tidak ada satu katapun didalamnya. Karena dia itu buku pemilih asrama milik Dandelions

"Hmm, another Cardetten?."

Semuanya terkejut

"Kara taruh tanganmu disalah satu kertas itu." Suruh Shareen

Kara menaruh tangannya dan tiba-tiba cahaya keluar, membuatnya tersentak dan refleks menjauhkan tangannya

"Hohoho, adik dari para Staker ha?."

Wajah Kara langsung berubah menjadi datar dan semua orang menyadarinya. Staker adalah sebuah kelompok yang dimana para muridnya berada di level atas, mereka tak ada di asrama karena sedang membantu para warga desa. Memang begitulah tugas mereka

"Then?. Bisa tolong cepat?." Sarkas Kara mengejutkan mereka

Buku pemilih itu tertawa lalu kemudian menutup matanya. Kara menghela nafas dan menetralkan emosinya. Sampai ucapan Buku pemilih itu mengejutkan mereka semua

"Hmm, kau licik seperti Tenebris. Pintar dan peka seperti Densissima. Setia dan sabar seperti Custodire. Kau juga bersifat berani, berkepemimpinan, tak mudah menyerah, layaknya Vincere."

Para guru saling tatap, begitupun para murid dengan takjub. Tak hanya mereka, Kara sendiripun terkejut namun wajahnya tetap santai

"Hmm, sebaiknya kau masuk mana ya?."

"If you ask me, then who will I ask?." Sarkas Kara kesal

"Hahaha kau memang adik Staker rupanya. Okay, Vincere!!."

Murid Vincere bersorak. Kara menghela nafas lega. Pakaiannya lalu berubah menjadi seragam Vincere. Kara bangkit lalu berjalan menuju meja Vincere, banyak yang memberikannya tempat duduk. Kara merasa senang, sampai matanya tak sengaja bertatapan dengan seorang laki-laki berambut merah yang mata kanannya ditutup, tersadar laki-laki itu mengalihkan pandangannya

"Baiklah, silahkan makan!." Renon menepuk tangannya dan dengan ajaib seluruh makanan muncul

"Hmm, aku ingin kari ayam." Tutur Kara

Tiba-tiba sepiring berisi nasi dengan kari ayam muncul membuat Kara tersenyum sumringah

"Excellent."

"Caraline Cardetten?."

"Yeah?."

Gadis itu langsung saja memeluk lengan Kara. Kara memang tak risih, hanya saja terkejut

"Emm… bisa kau melepaskan tanganku?." Ujar Kara

"Ehehe sorry, sejak di aula aku sangat ingin berteman denganmu."

"Oh ya?."

"Em, biar aku berkenalan. Aku Chyou Scanner, seorang Densissima."

"Sudah kuduga."

"Apanya?." Tanya Chyou dengan mata yang membesar

"Ini pengamatan ku. Densissima diisi oleh orang-orang yang kutu buku, ada yang pendiam dan ada juga yang polos serta ceria. Aku bisa menebaknya dari rambut pirangmu itu." Ujar Kara

"Wahh, kau hebat sekali!. Bagaimana dengan asrama lain?." Tanya Chyou

"Vincere berisi orang-orang yang haus akan kemenangan, mereka adalah seorang Alpha dengan sifat kepimpinan yang kuat, selain itu mereka juga berani dan pantang mundur. Tenebris berisi orang-orang licik yang haus akan kekuasaan, memang mereka sering diibaratkan dengan sesuatu yang jahat, tapi aku tak boleh berucap sembarangan toh. Lalu Custodire berisi orang-orang yang berkompeten, mereka keras kepala dan juga pintar, sama seperti slogannya mereka selalu berpikir sebelum bertindak. Mungkin itu saja." Jelas Kara

"Wahh kau benar-benar seperti Densissima. Kara, mau ku perkenalkan dengan temanku yang lain?." Tawar Chyou

"Hm?. Boleh. Tapi nanti, ini sudah jam malam dan bukannya besok ada pelajaran sihir?. Kita bisa bertemu lagi." Ujar Kara

"Em, kalau begitu aku pergi ya. Selamat malam Kara, semoga kau betah!." Chyou melambaikan tangannya lalu pergi

Kara ikut melambaikan tangannya dan saat hendak masuk ke asramanya, seseorang menabraknya hingga jatuh

"Aw."

"Ah sorry kau baik'saja?." Laki-laki itu mengulurkan tangannya dan tersentak mendapat lirikan tajam Kara

"Wowowo rileks, ini tidak sepenuhnya salahku karena kau berada ditengah jalan. Ck sudah cepat." Laki-laki itu menarik Kara paksa hingga bangun

"Ugh, kau-."

"Kau anak baru tadi kan?. Aku lupa namamu. Jadi siapa-."

"ARCHER!!."

"Sh*t. Kita bertemu dikelas sihir besok. Sampai nanti!." Laki-laki itu berlari pergi

Kara mengangkat pundaknya lalu masuk ke asrama Vincere yang langsung disambut oleh teman-teman barunya

Sampai di kamarnya, Kara menghela nafas lega lalu menatap keluar jendela

"Hmm sepertinya aku memang harus disini." Kara beralih kepada sebuah foto yang ada di mejanya

"Sorry karena tak mendengarmu dulu kak." Kara terkekeh lalu kembali menaruh foto itu dan berangsur tidur

Di foto itu, ada dirinya bersama kedua orangtuanya dan kelima laki-laki

jangan lupa suaRA koMEN nya yeee (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

Lyckligcreators' thoughts