1 BAB 1.Pindah Sekolah

Pagi yang indah angin berhembus melewati celah jendela kamar seorang gadis yang kini tengah berbaring di atas ranjang king size miliknya gadis itu nampak sangat terlelap menikmati tidur indahnya, bahkan udara yang amat dingin pun tak dapat mengganggu tidurnya,hingga suara alarm yang terus menerus berdering berhasil mengusik ketenangan tidur gadis tersebut

*kriiinggg....*

ia hanya melirik sekilas alarm itu lelu berusaha menjulurkan tangannya ke arah nakas di samping tempat tidurnya lalu meraih alarm sialan yang berani mengganggu tidurnya kemudian...

*Pranggg!!*

tanpa pikir panjang gadis itu melempar alarm malang tersebut kedinding kamarnya hingga hancur berantakan entah sudah berapa alarm yang ia hancurkan selama ini, karena matanya masih terasa berat ia kembali berbaring dan menyembunyikan tubuh mungilnya di dalam selimut namun belum sempat ia kembali ke alam mimpinya suara yang amat teramat memekakan telinga kembali terdengar

"NIAAA KANIAAAA CEPETAN BANGUN INI UDAH SIANG,TAR KAMU KESIANGAN SEKOLAHNYA!!!!!", Yahh gadis yang kini tengah bergemul di bawah selimutnya adalah

*Kania Alexa Abraham* dan pemilik suara yang super melengking dan berisik itu adalah bundanya *Dinar Abraham*.

" Aduhh bun bisa nggak sihh jangan berisik beri nia waktu 5 meniit lagi yah pleasee" mohon nia kepada sang bunda sambil kembali memejamkan matanya

"EEEHHH NGAK ADA 5 MENIT- 5 MENITAN LAGIII,CEPETANNN BANGUUUNNN TARR KAMUUU KESIANGAANN KAMU NGGAKK LUPAA KANNN INI HARII PERTAMAA KAMU SEKOLAHHH DI SEKOLAHH BARUMUUU!!!!!" teriak bundanya sekali lagi sambil menarik selimut tebal yang membungkus tubuh mungil putrinya.

"Aaaa bundaaa!!! sakit kuping nia bunda teriak terus dari tadi" sungut nia sambil mengusap-usap kupingnya yang terasa panas akibat ulah bundanya

"Makanya bunda kan udah bilang dari tadi cepetan bangun ini kan hari pertama kamu sekolah, kalo kamu terlambat gimana?

kamu nggak malu apa terlambat di hari pertama?" ucap bundanya panjang lebar dengan nada yang sedikit halus

"Aduhhh nggak ahhh bun nia males sekolah mending nia tidur aja" ucap nia sambil kembali hendak menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang namun..

"Bangunnn atau uang jajan kamu bunda potong!!!" gertak bundanya dengan bersusah payah menahan emosinya agar tidak meledak saat itu juga,nia yang mendengar ancaman bundanya tak jadi membaringkan tubuhnya ia lantas loncat dari atas ranjang dan berlari kearah kamar mandi,bundanya yang melihat tingkah putrinya itu hanya bisa geleng kepala

"Anak itu entah kapan ia bisa merubah sikapnya" keluh sang bunda saat melihat anaknya sudah menghilang dari balik pintu kamar mandi

"KANIAAA NANTI KALOK UDAHH SELESAII LANGSUNG TURUNN KEBAWAHH YAHH,BUNDA TINGGAL DULUU!!!" teriak sang bunda untuk mengingatkan putrinya kemudian ia beranjak meninggalkan ruangan kania.Kania sudah selesai dengan ritual mandinya dia juga sudah selesai berpakaian dan merias wajahnya dengan sedikit polesan makeup, bukan sedikit ia hampir terlihat tak menggunakan riasan wajah,meskipun begitu ia tetap terlihat cantik rambut nya yang panjang sebahu dan hitam ia biarkan tergerai begitu saja wajahnya yang cantik alami dengan alis tebal, bulu mata yang lentik atas bawah,bibir tipis dan berwarna merah muda alami,hidung mancung, dan jangan lupakan tahi lalat kecil yang terletak di ujung bawah matanya menambah kecantikan kania berkalilipat,meski mempunyai wajah yang cantik bukan berarti kania tidak memiliki kekurangan,kania adalah gadis yang pemalas,manja,cerewet,juga galak tapi kania juga tipe gadis yang mudah bergaul.Kania merupakan putri tunggal dari keluarga Abraham

karena ia anak satu"nya kania sangat disayangi dan dimanja oleh kedua orangtuanya apapun yang kania inginkan slalu di kabulkan oleh Bunda dan Ayahnya inilah yang mengakibatkan kania menjadi anak yang pemalas dan manja.

Setelah selesai mempersiapkan dirinya kania segara memakai sepatunya kemudian mengambil tasnya dan beranjak keluar dari kamarnya,tak lupa sebelum turun ke bawah ia menguci pintu kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga,sesampainya di bawah ia segera beranjak ke meja makan untuk sarapan bersama Ayah juga Bundanya.

"Pagiii Ayahh Bundaa" sapanya sambil mencium pipi kedua orangtuanya

"Pagi sayangg,tumben kamu kesiangan?" sambut Ayahnya seraya tersenyum manis ke arah putri tersayangnya.

"Ahhh ituu__"

"Tumben apanya sihh yah,orang sii nia emang udah kebiasaan selalu kesiangan bangunnya" ceroscos bundanya menyela perkataan yang hendak keluar dari mulut nia

"iihhh Bunda mahh" sungut nia sambil memanyunkan bibirnya kedepan

" Apa" emang bener kan yang bunda bilang?" sahut bundanya tak kalah jengkel dengan sikap menggemaskan putrinya

"Hahaha..sudah" ayo lanjutkan sarapanya tar kamu malah tambah kesiangan"Ayahnya yang nelihat pertengkaran kecil istri dan putri tercinta nya hanya tertawa menanggapi, kania menuruti perkataan ayahnya ia kemudian meraih roti lapis selai coklat yang sudah di hidangkan bundanya kemudian memaknnya dengan raut wajah kesal. Sarapan pagi itu cukup terasa hangat karena canda tawa mereka bertiga.Kania sudah selesai dengan sarapannya ia kemudian beranjak dari kursi mengambil tasnya serta berpamitan pada Bundanya karna sekarang ia akan di antar oleh Ayahnya berhubung ini hari pertamanya sekolah sekalin Ayahnya mendaftarkan ia di sekolah barunya

"Bundaa kania berangkat sekolah dulu yaa,bunda hati-hati di rumah dahh" pamitnya sambil mencium punggung tangan sang bunda.

"Yukk Yahh berangkat"

"iya ayukk" kemudian mereka berdua melangkah keluar meninggalkan rumah.

#Di sekolah#

Mobil yang di kendarai oleh tuan Dirga Abraham ayah kania sudah sampai di areal depan sekolah SMK TUNGGAL JAYA kemudian ia memarkirkan mobilnya di areal parkiran sekolah setelah itu mereka beranjak turun dari mobil mewah mereka tersebut.

"Ayahh ini sekolahnya?" tanya kania begitu turun dari mobil dan melihat kearah bangunan besar yang bernuansa putih tersebut.

"Iya memangnya kenapa kamu tidak suka?"

"Hahhh nggak kok yahh kania suka kok suka banget malah" ucap kania sambil menunjukan senyum manisnya pada ayahnya

"Yaudah kalo gitu ayo masuk"

"Sippp ayooo!!!" Sahut kania penuh semangat

ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah putrinya,mereka berdua beranjak menuju areal terdalam sekolah untuk mencari ruang kepala sekolah. Sesampinya di ruangan yang mereka cari" mereka kemudian segera melangkah masuk kedalam

"Permisii slamat pagi Mr.Arnold" Sapa ayah kania dengan ramah

"Ohhh selamat pagi tuan Abraham lama tidak berjumpa dengan anda apa kabarnya sekarang?, ahh silakan duduk"

"Terimakasih kabar saya baik , tuan sendiri apa kabar?"

"Alhamdulilah Kabar saya juga baik" sahut pria paruh baya yang katanya bernama Mr.Arnold tersebut,

dari pertama masuk ruangan kepala sekolah Nia sudah merasakan bosan yang teramat luarbiasa

"Ada perlu apa tuan Abraham datang kemari?" tanya kepala sekolah itu sopan

"begini tuan kedatangan saya kemari untuk mendaftarkan putri saya di sekolah ini"

"Ahh begitu kami pihak sekolah sangat senang apabila putri bapak sekolah disini" Ucap pria tersebut sambil tersenyum ramah

" Terimakasih tuan jadi apa bisa kita urus sekarang?" tanya ayah kania pada pria paruh baya tersebut

"Yahh tentu tunggu sebentar saya ambilkan beberapa berkas-berkasnya dulu" sahut Mr.Arnold sambil beranjak dari kursi kebesarannya untuk mengambil berkas-berkas yang ia sebutkan tadi,setelahnya ia menyerahkan beberapa tumpukan kertas tersebut dihadapan kania untuk diisi data dirinya,kania yang baru sja menguap tentusaja di buat terkejut ia memandang kearah pria paruh baya didepannya seakan meminta penjelasan. Mengerti dengan tatapan bingung dari kania kepala sekolah itu segera menjelaskan apa" saja yang perlu di isi oleh kania, kania mendengus kesal dengan malas ia mengisi data" dirinya diatas kertas putih tersebut begitu selesai ia segera menyerahkan kerta itu kearah pria di depannya.

"Kania cobalah bersikap sedikit lebih sopan terhadap orang yang lebih dewasa" ucap ayahnya sambil memandang kania.

Kania menarik nafas dalam" untuk menenangkan pikirannya, sudah tadi ia kurang tidur kemudian mendengar teriakan melengking sang bunda ditambah lagi bertemu dengan pria tua membosankan yang kini tengah berada dihadapannya bagaimana kania tidak kesal, tapi ia tetap berusaha menahan emosinya supaya tidak membentak pria tua didepannya jika hal itu sampai terjadi ayahnya pasti akan sangat kecewa padanya.

"Mr.Arnold tolong maafkan sikap kurang sopan putri saya, dia memang susah di beritahu, jadi karna Mr.Arnold sudah melihat sikap putri saya,saya harap Mr.Arnold beserta guru" di sekolah ini dapat memaklumi dan bisa mengarahkan putri saya kejalan yang benar" ucap ayah Nia bersungguh-sungguh

"Tidak apa-apa tuan saya sudah terbiasa menghadapi kelakuan siswa-siswi demikian" ucap kepala sekolah kemudian

"Udah lahh yah mau sampek kapan ayah terus ngobrol, kania pengen cepet-cepet liat ruang kelas kania" kania yang sudah tidak tahan berada di ruangan itu berlama" segera menarik-narik lengan ayahnya sambil merengek

"iya-iya sebentar lagi yaa" sahut ayahnya dengan berusaha menahan emosinya

"Emmm jadi Mr.Arnold bisa tolong tunjukan dimana ruang kelas kania?"

"Ahh bisa mari silakan ikuti saya" ucap kepala sekolah itu sambil berjalan mendahului kania dan ayahnya keluar ruangan. Kini mereka bertiga telah sampai di depan salah satu ruang kelas 11 tepatnya di kelas 11D, sebelum memasuki ruangan Mr.Arnold memanggil guru yang tengah mengajar di ruangan tersebut, guru tersebut segera menghampiri keluar kelas

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya guru itu sopan

"Pak Rendy perkenalkan ini Pak Abraham dan gadis di sampingnya adalah putrinya nona kania" ucap kepala sekolah tersebut memperkenalkan kania juga ayahnya

"Pak abraham perkenalkan ini Pak Rendy guru sekaligus wali di kelas ini" kemudian ayah kania segera mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan di balas dengan sopan oleh Pak Rendy

" senang berkenalan dengan anda,kehadiran saya disini untuk mengantar putri saya mendaftar sebagai siswi baru disekolah ini,dan sekarang saya serahkan putri saya dibawah bingbingan bapak Rendy semoga bapak dapat membingbing putri saya kejalan yang lebih baik" ucap ayah kania sopan sembari melepas uluran tangannya

"Apa-apaan sihh ayah kok ngomongnya kayak gitu" sungut kania dalam hati

"Baik, tentu saya akan jalankan perintah bapak" sahut Rendy sambil tersenyum ramah

"Itu lagi apaan cobak ni guru sok kecakepan bener" ucap kania dalam hati sambil melihat penampilan Rendy dari atas sampai bawah

menurut pengelihatan kania Rendy memang Tampan,dengan bola mata berwarna biru yang membuat siapa saja orang yang melihatnya akan tenggelam akan pesonanya,selain itu Rendy juga memiliki hidung yang mancung alis tebal,dan rambut hitam yang tersisir rapi kebelakang jangan lupakan juga tubuhnya yang tinggi serta otot" yang kekar menambah kesan tersendiri pria tersebut. Karena merasa di perhatikan Rendy menatap balik kearah Kania,

kania yang menyadari itu segera memalingkan wajahnya ke arah lain, rona merah di pipinya sangat kentara terlihat karena kulitnya yang putih, ia malu karena kepergok memandangi tubuh indah Rendy

"ahhh sialan pakek ketahuan lagi,duhh gw malu bener" ucapnya dalam hati

Rendy yang melihat wajah kania memerah merona hanya tersenyum dalam diam

"Baiklah kalau begitu saya pamit duluan saya harus segera kembali ke kantor,kania ayah tinggal yah belajar yang rajin jangan buat ulah mengerti" ucap ayahnya menasehati namun kania sama sekali tidak mendengarkan ia masih belum tersadar dari kejadian barusan

" Nia heii Kania" Kini ayahnya mengguncang tubuh putrinya agar segera tersadar dari lamunannya

"Ehh i-iya ayah ada apa, apa tadi,ayah bilang apa, ahhh iya-iya kania gk bakal bikin ulah kok iya kania juga bakal rajin belajar" begitu kania tersadar dari lamunannya ia langsung nyeroscos menjawab semua pertanyaan ayahnya sambil nyengir" kuda, sungguh pemandangan yang menggelikan menurut Rendy. Setelah ayah kania juga kepala sekolah pergi meninggalkan mereka berdua di depan ruang kelas suasana mendadak menjadi canggung hingga suara Rendy memecah kesunyian

"Ayo mari silakan masuk, saya perkenalkan pada murid yang lainnya" ajak Rendy, kania hanya membalas dengan anggukan kepala sembari mengikuti Rendy dari belakang

"Baik mohon perhatiannya semua, hari ini kelas kita kedatangan teman baru___"

"Aduhh pak itu bapak nemu bidadari dimana" ceroscos salah satu siswa di kelas itu menyela perkataan Rendy

"Erik tolong jangan biasakan sikapmu menyela pembicaraan orang, itu tidak baik" tegur Rendy pada siswa yang bernama Erik tersebut

"baik pak,maaf" sahut erik sambil menundukan kepalanya

" baiklah silakan kania perkenalkan dirimu" kata Rendy mempersilakan kania untuk memperkenalkan diri

" knalin nama gw Kania Alexa Abraham panggil aja nia atau kania"

" HAIIII NIAAA!!!" sahut murid di kelas itu kompak, hingga membuat kania sedikit terkejut

" Hehehe mantap" nia merasa bahwa murid di kelas ini ramah dan baik buktinya saat kania memperkenalkan diri mereka menyambut kania dengan antusias, tak heran jika kania berkata demikian sambil mengacungkan kedua jempolnya. Rendy yang melihat sipat mudah berteman kania hanya tersenyum menatap lekat" kania,

" Baiklah silakan kamua boleh duduk di pojok belakang yah" Rendy mempersilahkan kania untuk duduk di meja yang sudah dipilihkan olehnya

"Baik terimakasih" kania mengangguk kemudian tersenyum sekilas lalu segera beranjak menuju ke tempat duduknya

"Hai salam kenal kenalin aku Amel" ucap gadis yang menjadi teman sebangku kania sambil menjulurkan tangannya

"kania" kania segera meraih tangan gadis tersebut lalu tersenyum ramah kemudian melepaskan jabatan tangannya.

Pelajaran pertama yang kania ikuti cukup membuat dirinya bosan tapi ia berusaha menahan rasa bosannya, sampai bunyi bel yang di tunggu" berbunyi menggema di setiap kelas dan lorong" sekolah tersebut, Rendy segera merapikan barang"nya kemudian beranjak keluar meninggalkan ruang kelas.

"Kan ke kantin yuk" ajak amel teman baru kania

" Emmm ok deh ayukk" .Di sepanjang perjalanan kania menjadi pusat perhatian seluruh siswa maupun siswi yang berada di sekolah itu

ia merasa risih dipandang sedemikian rupa

sesekali ia menatap tajam orang yang secara lancang menatap dirinya,bukannya dia bermaksud menakut-nakuti hanya saja ia tidak suka di tatap seperti itu.

Dan sekarang sampailah mereka di kantin, ternyata tempat ini lebih ramai dari dugaan kania bahkan beberapa siswa terlihat berdesak-desakan demi mendapat tempat duduk dan antrean untuk memesan makanan begitu panjang.

"Mel balik kekelas lagi aja yuk, disini rame banget gw nggak terbiasa" ucap kania mengutarakan semua kegelisahannya

"Tapi nia,kan sayang kita udah nyampek sini terus balik nggak bawa apa-apa lagian kelas kita juga agak jauh dari sini kita tunggu bentar lagi aja yahh,emmm itu-itu kita duduk disana aja dulu ayokk" sahut amel sambil menarik tangan kania menuju tempat yang ia tunjukan tadi.

Akhirnya setelah menunggu beberapa menit ruang kantin sudah mulai sepi antrian yang tadinya panjangnya sampai bermeter-meter pun skarang sudah mulai lenggang,mereka berdua segera melangkah untuk memesan makanan

akan tetapi tiba"...

*brukk.... prangg!!!!*

Amel jatuh di atas lantai dengan keadaan rambut yang basah karena ketumpahaan mie ayam ia meringis merasakan perih di kepalanya karena mie ayam yang tadi tumpah di kepalanya memang sedikit panas

"ADUHH HEHHH KALO JALAN TUH LIAT-LIAT DONG,LIAT NOH MAKANAN GW JADI TUMPAH SEMUA!!!" bentak seorang gadis berambut panjang ke arah amel

"Ehhh apa-apaan tuhh orang udah jelas-jelas dia yang salah siapa suruh juga jalan kagak liat kedepan kan nabrak jadinya " umpat kania dalam hati, karena keadaan gadis itu yang tengah menunduk juga wajahnya yang di tutupi oleh rambutnya yang panjang Nia jadi tidak bisa melihat wajah gadis ceroboh itu

"Maaf-maaf aku tadi nggk sengaja"

"MAAF-MAAF LO KIRA DENGAN KATA MAAF LO BISA BALIKIN MAKANAN GW GITUU HAHH!!!"

"POKOKNYA GW GAK MAU TAU GANTII RUGII CEPETANN!!" bentak gadis itu pada amel, kania yang tidak tahan melihat temannya di salahkan segera menghampiri amel dan membantunya untuk berdiri

"lo nggk papa?" ucap kania sediki khawatir

"nggak aku nggk apa-apa kok kan" sahutnya sambil tersenyum terpaksa, kania yang tahu temannya itu berbohong segera menolehkan kepala kearah gadis yang tadi membentak sahabatnya,wajah gadis itu masih samar" terlihat karena ia tengah menunduk membersihkan seragamnya yang terkena sedikit tumpahan kuah mie.

"Berapa yang harus dia ganti "ucap kania sambil menatap tajam kearah gadis itu,

gadis itu segera menoleh menatap kania saat pandangan mata mereka bertemu baik kania maupun gadis tersebut sama" sangat terkejut

"LOO!!" ucap kania dan gadis itu berbarengan dan saling tunjuk.

"

avataravatar
Next chapter