webnovel

Tugas Siang Dan Malam

Darah itu menetes begitu banyak. Sampai Arthur harus meringis menahan perihnya. Lehernya tergores dengan luka yang memanjang. Dari bawah dagu hingga mendekati lengannya yang baru sembuh.

Sedang wanita yang berdiri di hadapannya justru menjilat bibir. Menghirup bau darah Arthur yang terbang oleh udara. Terasa manis dan candu. Sangat memacu adrenalin.

"Seperti yang aku duga, baunya sangat enak. Ah, aku tidak salah menyusup ke sini sebelum kalian memperbaiki barier!" Ia berucap dengan riang. Seperti sedang membicarakan tentang acara piknik bersama, bukan tentang acara penyusupan makhluk imortal sepertinya.

Berbanding terbalik dengan Arthur, yang kini menggenggam erat belati kecilnya. Belati yang selalu bersamanya saat malam tiba. Pemberian Tuan Han yang diam-diam diselipkan pada saku pakaiannya. Ternyata benda itu akan berguna dalam waktu yang sangat cepat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com