The Last Stage

Eleanor tak bisa berkata apa-apa. Mulutnya seolah terkunci otomatis, lidahnya kelu. Ketika jubah gelap itu tersingkap, hanya ada satu kata yang keluar. Dan itu amat sangat disesalinya.

"Elf?" ya, gadis yang menyerangnya dan menghanguskan seluruh daratan yang telah menerimanya, adalah spesies yang sama. Seorang elf wanita, dengan rambut pirang yang indah. Tergerai bersama angin, hingga telinganya yang runcing menjadi saksi bisu.

"Ya sayang, aku adalah elf. Sama seperti dirimu," ucapnya dengan nada kelewat santai. Matanya yang serupa kucing, dengan bola mata hijau yang menakjubkan, menatap Ele dengan pendar yang indah nan mengerikan.

"Kenapa?" Ele ingin bertanya banyak hal, tapi lidahnya terasa kelu. Pertanyaan yang selama ini ia simpan rapat tak mampu ia katakan. Ketika ia menyadari, satu sosok yang telah melenyapkan segalanya.

Tapi wanita itu justru tertawa, tergelak dengan anggunnya. Pedang perak di tangannya berkilau di bawah sinar matahari. Terlihat amat tajam dan mengerikan.