webnovel

Save Us

Zayn menyerahkan ke lima belas anak itu pada Hime. Memintanya untuk menempatkan semuanya ke tempat yang lebih aman. Juga untuk menghindarkan dari pemandangan mengerikan yang disuguhkan dengan cuma-cuma.

Perutnya masih terasa bergejolak, rasa amis dan tidak nyaman masih menguasai mulutnya. Berkali-kali ia meludah, sekaligus mengutuk nasibnya. Yang berkali-kali harus mengalami hal sebegininya. Dia ingat, dia itu mate Aurora. Tapi dia juga masih ingat. Dia itu laki-laki! Apa otak semua orang mulai tidak waras? Mengapa iblis-iblis itu justru tertarik untuk mengejarnya.

"Makan ini," itu suara Asher. Lelaki tua itu memberikan gula-gula kecil ke telapak tangannya. Berwarna coklat gelap dengan permukaan yang tidak rata.

"Sepertinya menantuku ini jijik sekali, itu terasa asam, mungkin bisa sedikit mengurangi mual," ucapnya dengan senyum setipis angin. Zayn mengerjap, dan beberapa saat kemudian pipinya memerah. Ia baru saja sadar jika dipanggil dengan sebutan menantu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com