Love Talk

"Ada apa?" tanya mereka bersamaan, hingga Kangin yang lebih dulu mengibaskan tangannya, memberi Daisy kesempatan untuk bicara lebih dulu.

"Kenapa menatapku seperti itu? Kakak terlalu dekat. Bisa mundur sedikit?" tanyanya dengan suara rendah. Yang sontak saja membuat Kangin tergagap, lelaki itu mundur beberapa langkah dengan tidak beraturan.

"Maaf, sepertinya Kau tidak nyaman ya? Maafkan kakak ya?" ia tersenyum dengan gugup, yang hanya dibalas anggukan oleh adiknya, Daisy.

Melihat Kangin yang memberinya jarak, membuat Daisy mampu menghela napas lega. Ia belum terbiasa dengan keadaan ini. Terlebih, ia tak memiliki ingatan apa pun tentang kehidupan usia 18 tahun yang ia jalani kini.