webnovel

Lintasan Terakhir

Maka di hari selanjutnya, William memutuskan untuk pergi dari sana. Tidak peduli dengan musim kawin yang masih tersisa, ia memilih untuk mengamankan anggota timnya. Semakin lama mereka di sana, bisa saja Wimala yang menyukai Arthur itu melakukan hal yang lebih gila. Dengan kekuatan pengendali pikiran itu, bukan tidak mungkin suatu waktu ia berhasil dan melenyapkan Eleanor.

"Bibi, terima kasih telah mengizinkan kami di sini. Maaf telah merepotkan banyak hal," Arthur membungkukkan tubuhnya. Ia tersenyum kecil ketika sang bibi mengusap kepalanya. Wanita yang ternyata berusia lebih dari 150 tahun itu masih menatapnya seolah ia bagian keluarga.

"Jangan pikirkan apa pun. Bagaimana pun juga ,aku juga ingin minta maaf. Telah membahayakan nyawa matemu, dan telah mengganggu privasi kalian." Matanya yang jernih selalu membuat Arthur nyaman. Rasanya seperti bertemu ibu sendiri.

"Dan ingat, kapan pun Kau butuh bantuan, datanglah. Bibi akan selalu menyambut dengan tangan terbuka."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com