webnovel

Blood, Sweat, And Tears

Setelah kejadian hari itu, Akselia tak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. Setiap malam, ia selalu dikejar-kejar oleh mimpi buruk. Seakan Alcander masih terus mengintainya, dari berbagai sudut.

Tak sampai di sana, seolah tak pernah merasa puas, Alcander juga masih memakainya. Tidak peduli sebanyak apa luka yang ia torehkan, lebam dan luka batin, Alcander semakin menikmatinya. Bagaimana gadis itu menangis dan memberontak. Katakan ia gila, tapi Alcander justru kecanduan.

Akselia tidak tahu bagaimana waktu berlalu. Ketika siang itu, seseorang masuk ke ruangannya. Seorang wanita dengan beberapa kotak kayu di tangannya.

Melirik sebentar ke arah Thorn, wanita itu melanjutkan langkahnya. Mengarah pada Akselia, yang duduk meringkuk dengan menyedihkan.

Tanpa banyak kata, ia mulai mengeluarkan beberapa benda. Ketika hendak menyentuh luka terbuka milik Aksel, gadis itu mundur. Memasang wajah dengan kernyitan yang dalam.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com