webnovel

Keluarga baru

Sudah 6 tahun berlalu sejak kejadian pada malam itu saat itu aku masih sangat kecil dan sangat lah lemah, namun aku sudah ber sumpah kepada diri ku untuk menjadi kuat.

6 tahun lalu aku di adopsi oleh kakak beradik yang telah menyelamatkan ku pada malam itu, aku yang penasaran dengan mereka pun mulai menggali dan mencari hal tentang mereka.

Hal yang ku dapat kan adalah bahwa mereka berdua adalah bangsawan dari ibu kota, mereka memutuskan untuk tinggal di sini karena sang adik telah di lecehkan di ibu kota saat malam hari, saat ia jalan sendiri di gang yang sepi.

Untuk menghindari reputasi buruk orang tua mereka membuang sang adik, sang kakak yang tidak terima pun ikut dengan sang adik, dan lahir lah anak perempuan pada 8 tahun yang lalu, yang mereka beri nama "Rika".

Dengan kata lain saat aku di selamatkan pada malam itu, mereka sudah memiliki hal yang harus mereka jaga dan mereka masih ingin menerima ku, aku sangat berterimakasih.

Tahun ini umur ku sudah ber umur 12 tahun dan Rika sudah ber umur 8 tahun, mungkin karena pada saat itu Rika masih kecil dan tidak mengerti apa apa, ia mengira bahwa aku adalah Kakak kandung nya.

"Kak Al, ayo kita ke taman bunga lagi" ucap Rika dengan senyum di wajah nya

"Baiklah Rika, mari bermain lagi hari ini" balas ku

Rika pun sudah ku anggap seperti adik ku sendiri, karena kami sudah lama bersama dan juga Rika tumbuh menjadi gadis yang manis, aku harus bisa melindungi nya dari para "hewan buas" di luar sana.

Keseharian ku di desa ini di bilang cukup biasa, setiap hari aku membantu Edward dan Dela mengurus rumah dan juga bermain dengan Rika setiap hari nya.

Sesekali aku diam diam berlatih pedang, dengan pedang kayu buatan ku, aku merahasiakan nya karena aku malu jika ada orang lain yang tau, penduduk desa pun baik ke pada ku, mereka menyambut ku dengan sangat hangat di desa ini.

"Rika hati hati ya, jangan lari terlalu jauh" ucap ku yang duduk dan mengawasi Rika

"Baik kak" ucap nya sambil berlari lari dengan senyum di wajah nya

"Kak Al sini dong, ayo kita main bersama" ucap nya dengan wajah nya yang manis

"Baik, baik, kakak datang" balas ku yang kemudian berdiri dan menghampiri Rika

Namun tiba tiba muncul sekelompok serigala liar dari arah samping Rika, dengan cepat mereka berlari ke arah Rika dan sepertinya ingin menyerang Rika, aku yang menyadari hal itu pun langsung berlari dengan secepat cepat nya ke arah Rika.

"Rika!! AWASS!!" teriak ku sambil berlari ke arah nya

"Heh?" ucap Rika yang tidak tau apa yang terjadi

"Krauk!!" suara gigitan

"Haha, untung saja masih sempat, hei adik kecil kau tidak apa apa?" ucap ku yang sambil melindungi Rika menggunakan tubuh ku

"I iya, tapi kak lengan mu di gigit" ucap Rika

"Tenang saja, kakak mu ini kuat" balas ku yang kemudian mengayunkan tangan ku ke atas dan kemudian ke bawah

"Bruukk!!" suara tubuh serigala yang terbanting ke tanah

"Hei Rika, bisa tolong beritahu ayah kakak butuh bantuan?" ucap ku

"Ba baik" balas Rika yang kemudian lari dengan kencang

Salah satu serigala menyadari Rika yang berlari menjauh yang kemudian mengejar nya, aku yang menyadari hal itu pun langsung menerjang serigala tersebut dan menendang tepat di wajah nya.

"Baiklah 5 lawan 1 ya?, bukan kah ini tidak adil pak serigala?" ucap ku dengan senyum dan keringat di wajah

Aku dan para serigala itu saling terdiam dalam waktu yang sedikit lama, karena kami tau siapa yang menyerang pertama kali akan kalah, maka dengan itu kami tidak bergerak sedikit pun, namun akhirnya salah satu dari mereka kehilangan kesabarannya dan langsung menerjang ku.

"Akhirnya" ucap ku dan menghindari terjangannya

"Kena kau" ucap ku yang memegang kepala serigala tersebut dan merangkul leher nya, dengan sekuat tenaga aku mencoba mematahkan leher nya.

Namun sebelum sempat mematahkan nya, serigala yang lain datang untuk membantu dan langsung ingin mendarat kan taring nya pada ku, dengan cepat aku menghindar dan serigala itu pun tidak sengaja malah menyerang kawan nya tepat di leher.

"Fiuuhh.. hampir saja" pikir ku

Melihat hal itu, aku pun dengan cepat berlari ke arah serigala tersebut yang kesusahan menarik taring nya kembali dari dalam leher kawan nya, aku mencoba mencabut taring dari serigala yang sudah mati tersebut untuk menggunakan nya menjadi senjata.

"Lepas juga" ucap ku

Namun tiba tiba, serigala tersebut sudah berhasil melepaskan taring nya dan langsung menerjang ku, aku pun mengorbankan tangan kiri ku lagi untuk menahan gigit an nya mengenai bagian vital ku.

"Akhhh" geram ku kesakitan

"Silahkan rasakan taring mu sendiri" ucap ku yang kemudian menusuk taring serigala ke arah leher nya, hal itu membuat nya langsung melompat ke belakang dan berguling guling ke sakit an

Aku pun langsung bangun dan mengarahkan taring yang ku pegang ke arah serigala yang lain, serigala yang lain pun tiba tiba merasa ketakutan dan kabur dengan cepat.

"Ada apa dengan mereka?, mereka seperti melihat hal yang mengerikan saja" pikir ku

Setelah itu aku pun ter duduk dan tertawa puas, aku tertawa puas karena mengetahui bahwa aku sudah berkembang menjadi lebih kuat dari diri ku di masa lalu.

"Al !!" teriak seseorang dari jauh

"Kak Al !!" teriak seorang gadis dari jauh

"Hah.. suara ini, pasti si Rika dan Edward" pikir ku yang lalu berdiri dan berjalan ke arah mereka

"Kamu tidak apa kan Algard?" ucap Edward sambil melihat lihat tubuh ku

"Tenang saja aku tidak apa kok" balas ku

"Kak Al, maaf kan aku, andai aku tidak mengajak kak Al ke sini" ucap Rika sambil menahan tangis nya.

Aku yang melihat itu langsung meng elus elus kepala nya dah kemudian berkata "Tidak apa kok Rika, ini kan kecelakaan tidak ada yang tau apa yang akan terjadi"

"Omong omong, kamu hebat sekali bisa melawan 2 serigala sendirian tanpa senjata dan tanpa luka" ucap Edward yang menepuk nepuk pundak ku

"Haha, eh tunggu, tanpa luka?" ucap ku

"Iya, aku sudah mengecek seluruh tubuh mu, tapi aku tidak menemukan luka di mana pun" ucap Edward

"Itu aneh" balas ku yang kemudian melihat tangan kiri ku

"Ya bagaimana pun kamu sudah selamat, ayo kita pulang ke rumah dan menyiapkan makan malam, hari sudah mau malam" ucap Edward yang sambil menggendong Rika

"Baiklah Edward" ucap ku

"Hei Algard, sudah ku bilang panggil aku Ayah" balas Edward dengan nada sedikit bercanda

"Baiklah, baiklah, Ayah" ucap ku

"Bagus, sekarang mari kita pulang ke rumah kita" ucap Edward yang pergi menjauh

Aku yang mendengar kata "rumah kita" hanya bisa tersenyum dan merasa bahwa aku adalah orang yang cukup beruntung