6 6

Dengan air mata yang menetes keluar, Hyo Rin berlari di pinggir jalan menuju apartement Tae Hee. Saat sampai di depan lobi dirinya pun berpapasan dengan Jae Seok yang baru saja pulang dari toko yang ada di seberang taman dan akan memasuki lift. Ia pun hanya melihat ke arah Hyo Rin yang berdiri di samping nya di dalam lift tersebut, sesekali ia hanya menengok ke arah Hyo Rin dengan wajah datar. Pintu lift pun terbuka, Hyo Rin pun keluar terlebih dulu dan langsung menuju ke arah unit apartement Tae Hee. Jae Seok pun hanya memperhatikan nya dari depan pintu lift yang tak lama kemudian pintu unit apartement Tae Hee pun terbuka di ikuti oleh Tae Hee yang keluar dengan mengenakan gaun berwarna putih dengan rambut yang sangat berantakan dan mata yang lembab. Tae Hee pun langsung memeluk Hyo Rin yang menangis, tatapan nya pun langsung mengarah pada Jae Seok yang berdiri melihat ke arah nya. Ia pun tersenyum kecil ke arah Jae Seok dan langsung membawa Hyo Rin ke dalam.

" apa yang terjadi ? " sahut Jae Seok.

Tae Hee dan Hyo Rin terlihat tengah merebahkan tubuh mereka di bathtub yang penuh dengan air dengan tangan Tae Hee yang masih mendekap Hyo Rin yang Nampak melamun, Tae Hee tidak menanyakan apapun pada nya dan hanya menunggu untuk Hyo Rin yang memulai ceritanya terlebih dahulu.

" Tae Hee-ah, seharusnya aku tidak datang ke sanah " sahut Hyo Rin.

" Kenapa ? "

" tidak ada yang menghargai diriku di sanah, ibuku akan menikah dan ia tidak memberitahukan ku lebih awal. Saat di sana bahkan rasa mereka bersenang-senang tanpa aku, aku merasa bahwa aku benar telah hilang di dalam keluarga ku sendiri " sahut Hyo Rin sambil memeggangi kepalanya dan menagis.

Tae Hee pun terdiam, ia pun hanya berusaha untuk menenangkan Hyo Rin dengan memeluknya dan berusaha melupakan apa yang tengah ia rasakan saat ini juga. Matanya tampak sangat lelah, dengan nafas beratnya ia pun mencoba menepuk bahu Hyo Rin dan mengajak nya untuk segera tidur di kamarnya.

Matahari pun sudah mulai memperlihatkan sinarnya, menembus jendela dan menyinari mata Jae Seok yang langsung membuatnya terbangun dan segera bergegas dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Berbeda hal nya dengan Tae Hee yang masih terduduk di pinggir tempat tidur dan melihat ke arah jendela, Nampak tidak ada keberadaan Hyo Rin yang sudah meninggalkan apartement pagi-pagi buta. Wajah nya Nampak sangat kelelahan karena terjaga semalaman untuk mencegah hal yang tidak di inginkan pada Hyo rin. Ia pun mulai bersiap siap, saat ia melewati ruang jemur ia pun melihat hoodie Yoon bin yang kemarin sore ia pakai, Tae Hee pun langsung memasukkan nya ke dalam tasnya dan berniat untuk mengembalikannya langsung pada Yoon bin. Tae Hee pun keluar dari apartementnya, ia pun terkejut melihat Jae Seok yang sudah berdiri di depan pintu apartementnya dengan seragam yang di keluarkan.

" apa kau tahu, sudah berapa aku berdiri di sini? " sahut Jae Seok sambil menyipitkanmatanya yang kecil.

" tidak tahu, dan tidak ingin tahu " sahut Tae Hee yang langsung dengan santainya berjalan melewati Jae Seok.

Jae seok yang tadinya masih berdiri di depan unit apartement Tae hee itu pun langsung dengan cepat menyusul Tae Hee yang sudah berada di dalam lift. Jae seok namak hanya tersenyum senyum ke arah Tae hee yang sengaja membiarkan rambutnya terurai, ia juga membiarkan Tae Hee berjalan di depannya sama seperti saat-saat mereka masih berteman dekat. ia ingin menanyakan masalah yang terjadi tadi malam pada Tae hee, namun rasa nya akan lebih baik jika ia menanyakan nya saat sudah berada di sekolah nanti.

" Jae Seok-ah, apakau tidak masalah jika harus menaiki bus umum ? " Tanya Tae hee sambil berhenti di sebuah halte yang tak jauh dari apartement.

" Tidak, lagi pula jika aku malas mengendarai motorku aku lebih memilih menaiki bus " jawab Jae seok dengan penuh percaya diri.

" kau memang tidak berubah sedikitpun " sahut Tae hee yang langsung tersenyum lebar yang langsung membuat tawa Jae seok seketika terhenti.

Tak lama kemudian bus pun datang, mereka berdua pun masuk ke dalam bus. Suasana di dalam bus saat itu pun tengah ramai, mereka berdua pun terpaksa harus berdiri. Jae seok yang yang melihat Tae hee risih dengan keramaian di dalam bus pun langsung menariknya untuk berdiri di dekat di jendela dan langsung di tutupi oleh dirinya yang berdiri di depan Tae hee.

Suasana sekolah pun mulai ramai dengan murid yang sudah tiba di sekolah, kebanyakan dari mereka tengah berada dan memulai latihan di kelas tambahan yang di jadwalkan pada hari ini. Sooyeong Nampak tengah menunggu Tae hee di depan gerbang sekolah, karena hari ini Tae hee sudah berjanji akan menjadi model pada kelas melukis yang di ikuti oleh Sooyeong pagi ini. Saat ia melihat Tae hee dan Jae seok datang bersamaan, ia pun langsung belambaikan tangan nya ke arah mereka berdua, walaupun saat mereka berdua mendekat dirinya merasa aneh Karena melihat Jae seok yang pergi bersama dengan Tae hee.

" Tae hee-ah akhirnya kau datang juga, mereka sudah mennunggu mu " sahut Sooyeong.

Sooyeong pun menarik tangan Tae hee dan meninggalkan Jae seok sendirian. Mereka berdua pun segera berlari menuju kelas melukis. Sebelum masuk ke kelas melukis, Sooyeong pun memberikan sebuah totten bag yang berisikan pakaian hanbok dan sebuah kotak make up lengkap dengan aksesorisnya yang harus Tae hee kenakan hari ini. jika hari ini Tae hee berhasil membuat murid-murid kelas melukis menghasilkan gambaran yang indah, maka sekolah pun mempunyai kesempatan untuk mendaftarkan salah satu karya lukisan dari sekolahnya untuk ikut berpartisifasi dalam perlombaan budaya nasional.

Tae hee pun menatap ke arah cermin melihat pantulan dirinya dengan balutan hanbok yang di berikan oleh Sooyeong padanya, ia merasa sangat canggung lantaran dirinya tidak terlalu menyukai make up dan mengenakan pakaian yang feminim untuk di lihat oleh orang banyak, Ia lebih menyukai merias wajah nya untuk dirinya sendiri. Walaupun begitu,ia sudah berjanji kepada Sooyeong untuk memberikan yang terbaik pada kelas yang ia pimpin tersebut. Perlahan demi perlahan Tae hee merias wajah nya, menata rambutnya agar telihat sama dengan seorang putri kerajaan yang ada di foto ponselnya tersebut. Setelah semua nya terlihat selesai, ia pun keluar dari toilet dan berjalan menuju kelas melukis. Namun saat di pertengahan jalan, ia pun berpapasan dengan murid-murid lain yang langsung terdiam menatapnya. Karena tidak ingin menjadi pusat perhatian murid lain, Tae hee pun langsung cepat-cepat bergegas masuk ke ruang melukis. Ia pun membuka pintu kelas dan langsung membuat orang-orang yang berada di dalam nya pun terdiam mematung melihatnya. Yoon Bin yang berada di kelas tersebut pun langsung ikut terdiam saat tahu Tae hee sudah datang.

" Tae hee-ah, kau sangat luar biasa. Kau terlihat seperti seorang dewi " sahut Sooyeong yang takjub dengan penampilan Tae hee yang sangat jauh berbeda dari biasanya.

" Terima kasih … " sahut tae hee malu-malu.

Ia pun segera duduk di tengah-tengah kelas dan di tempat yang sudah di sesuaikan oleh tema pada hari ini. Tae hee Nampak sempat menundukkan wajahnya saat ia tidak sengaja melihat Yoon bin yang duduk tepat sejajar oleh dirinya, sedangkan Yoon bin yang tahu hal itu pun malah tersenyum sambil menyiapkan cat pada fallet lukisnya. Semua orang yang berada di dalam kelas pun Nampak tengah berkonsentrasi melukis Tae hee, berbeda jauh dengan keadaan di luar sana yang terdengar tengah ribut oleh murid-murid yangt ingin melihat Tae hee yang tengah di lukis melalui jendela. Jae Seok yang tengah berjalan bersama teman nya itu pun sempat mendengar apa yang tengah di bicara siswa-siswa yang tengah berkerumun di depannya tersebut, namun ia tidak mau menghiraukan apa yang tengah di ribut kan oleh siswa siswa tersebut.

" Yaaakk… kau pasti akan mematung saat berpapasan dengan nya tadi, Tae hee ssi berjalan dari toilet dan tepat sekali ada di depanku! Dia terlihat seperti seorang dewi yang turun ke bumi tepat di hadapanku! " sahut salah satu siswa yang langsung membuat Jae Seok menghentikan langkahnya tepat di dekat jendela kelas.

Karena merasa penasaran dengan apa yang di ributkan oleh siswa lain, ia pun langsung mendekat ke arah jendela kelas dan melihat langsung ke dalam kelas bahwa memang benar yang ia lihat itu adalah Tae hee. Ia pun terdiam melihat Tae hee yang tengah menjadi model di kelas melukis tersebut, secara tiba-tiba ia teringat oleh apa yang ia lihat semalam. Bagaimana wajah Tae hee yang terlihat sangat lelah dengan mata yang sembab dengan gaun putih yang ia kenakan nampak basah dan keadaan yang sangat mengkhawatirkan tersebut ada di depan matanya. Berbeda hal nya dengan Yoon bin yang malah terlihat seperti tengah tersenyum senyum kecil pada Tae hee yang membuat Tae hee tidak bisa menegurnya karena takut membuat lukisan yang lain berantakan karena objek tujuan nya bergerak.

Tae hee pun tiba-tiba memikirkan keadaan di rumah saat ia malam tadi tidak pulang ke rumah, apakah kedua orang tua nya itu masih bertengkar atau malah masih saling diam seperti biasa setelah perdebatan terjadi. Rasa nya semakin hari suasana di rumah pun seperti bukan suasana keluarga lagi, karena ambisi orang tua yang begitu besar serta pengalaman buruk yang di berikan di masa lalu yang membuat Tae hee tidak memiliki rasa nyaman saat berada di rumah nya.

Tanpa Tae hee sadari waktu pun begitu cepat berlalu sejak ia memikir kan suasana rumah, yang lain Nampak nya sudah hampir selesai melukis dirinya. Murid-murid yang sudah menyelesaikan lukisan itu pun langsung mengucapkan terima kasih kepada Tae hee, ia pun Nampak tersenyum ramah pada semuanya. Tae hee berdiri dari tempatnya, ia akan segera bergegas untuk mengganti pakaian dan menghapus riasan di wajahnya itu, namun dengan cepat Sooyeong memanggilnya dan menyuruhnya tetap berada di tempatnya karena akan ada sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan saat lulus nanti. Yoon bin yang awalnya tidak ingin ikut berfoto itu pun langsung di tarik oleh Sooyeong dan berdiri di samping Tae hee. Sekali lagi mereka pun mengucapkan terima kasih kepada Tae hee, namun Sooyeong yang melihat Yoon bin terlihat cocok berfoto di samping Tae hee itu pun kembali menyuruhnya untuk tetap diam bersama Tae hee untuk mengambil foto berdua.

Yoon bin pun hanya terdiam kaku saat Sooyeong menyuruhnya untuk lebih dekat dengan Tae hee dan tersenyum, sama hal nya dengan Tae hee yang langsung meringis canggung dengan apa yang di minta oleh temannya tersebut. Namun, agar semuanya cepat berlalu mereka pun melakukan apa yang diminta oleh Sooyeong tersebut dan menghasilkan beberapa foto bagus yang di ambil oleh Sooyeong.

Setelah melakukan foto dengan Yoon bin, Tae hee pun lekas berdiri dan segera mengambil totten bag yang berisikan seragamnya dan segera berjalan keluar kelas. Bukannya cepat sampai ke toilet, Tae hee pun malah di hadang oleh belasan murid yang masih berdiri menunggu nya di depan kelas. Mereka semua pun langsung mengerumuni Tae hee dan mengambil foto nya dengan menggunakan ponsel mereka masing-masing. Tae hee yang tidak bisa keluar dari kerumunan itu pun hanya terdiam kaku dan merasa sangat kesal, jika ia kasar pada mereka yang sama sekali tidak tahu tujuan dirinya untuk balas dendam maka itu hanya akan sama halnya dan menjadikan dirinya sama dengan Seol Ji.

Dengan cepat Jae Seok yang sudah mengenakan pakaian Taekwondo itu pun menarik tangan Tae hee yang tengah mematung itu dan pergi meninggalkan kerumunan, Jae seok takut jika Tae hee tiba-tiba seperti dulu lagi yang takut dengan orang-orang yang mengerumuni dirinya akan mengganggunya dan membuatnya down jadi ia langsung mengantarnya ke toilet dan menunggunya di luar. Walaupun Tae hee menyuruhnya untuk tidak menunggunya, namun Jae seok bersikeras untuk tetap menunggunya. Tae hee pun keluar dari toilet dan sudah mengenakan seragam sekolah nya, Jae seok yang tengah menyandarkan dirinya ke dindinng itu pun langsung menegakkan badannya dan menatap jahil ke arah Tae hee.

" Apa ?! " sahut Tae hee.

" tidak~ nanti kita pulang bersama yaa … aku ingin mengajakmu bersenang-senang, aku harus pergi ke kelas ku, jangan dekati kerumunan lagi ~ " sahut Jae seok sambil berjalan meninggalkan Tae hee yang masih berdiri di depan toilet.

avataravatar
Next chapter