webnovel

Bab 2 [David side]

Nia sudah keluar. Aku menjadi muram. Rasanya ada yang kurang di kamar ini...

Aku segera pergi ke kamar mandi dan membuka baju, berendam di bak mandi mewah seperti biasa. Sangat nyaman. Seperti di surga.

Andaikan aku bisa mandi bersama Nia... Ugh! Pikiran gila ini...

***

Setelah mandi, aku keluar dan melihat para pelayan menungguku untuk pergi ke ruang kerja. Aku berjalan sendirian.

Sampai aku melihat ada satu pelayan pria sedang berjalan dan tidak sengaja menabrak pelayan wanita. Eh, itu Nia?!

Aku benar-benar cemburu. Hatiku tercabik-cabik. Pria itu membantu Nia sambil tersenyum, lalu pria itu mengaitkan jari Nia dengannya. Aku cemburu, cemburu, cemburu!

Bahkan Nia terkikik dengan lucu. Aku mau Nia tersenyum dan terkikik seperti itu lebih sering padaku. Tapi kenapa pria ini?! Bahkan setelah Nia pergi, aku bisa melihat pria itu tersipu dan mondar-mandir... Itu lucu, sepertinya pelayan ini menyukai Nia...

***

Setelah sampai di ruang kerja, aku tidak bisa fokus. Aku terlalu memikirkan tangan Nia yang benar-benar terkait dengan pria itu. Hatiku terlalu sakit, seperti sudah ditembak panah kegelapan, bukan panah asmara...

Aku ingin menangis! Bahkan aku sudah berkaca-kaca. Aku memukul satu bantal di kursi dan menangis di sana. Nia tidak ada di sini... Dia ada tugas tambahan untuk menyambut tuan putri dari Kerajaan Estrella. Dan kudengar aku akan dijodohkan dengannya. Bahkan sebelum bertemu dengannya, akh rasanya ingin memukulnya entah kenapa...!!

Beberapa jam kemudian,

Aku mulai fokus. Aku mengerjakan semua tugas dengan baik, meski agak lamban. Aku bekerja satu persatu tugas, menandatangani perjanjian di negara ini. Tapi, aku teringat Nia saat aku melihat foto kecil di mejaku. Foto aku dengan Nia cantik...

Setelah melihatnya, aku cemberut. Tiba-tiba ada ketukan pintu. Aku berseri-seri! Tapi aku berusaha terlihat dingin. Aku memasang wajah datar, dan yang masuk adalah Nia. Wajahku memang dingin, tapi jantungku berdetak kencang!

"Pangeran, aku datang membawa camilan kesukaanmu." Ucap Nia. Aku ingin tersenyum, tapi tetaplah datar, Davidia!!! Aku tau pikiranmu, Nia. Kamu mengiraku gila, kan?!

"Nanti malam jam 6 atau 7, aku akan membantumu mengerjakan tugas setelah kamu makan malam dengan putri dari Estrella, oke?"

"OKE!!" Teriakku tanpa sadar. Aku terlalu bersemangat karena akan duduk bersama Nia nanti...