webnovel

Bab 7 Meong

ASTAGA!! didagu!!! Didahiku!!! Ada JERAWAT GEDE!!!! SEGEDE BATU!!! OH...TIDAKKKK!!!

Kalau Segede Batu gini mana bisa di tutupin!! Gimana Mau Sekolah Besok?!! Belum Lagi di sekolah aku Diperbudak sama Maxi..Sebenarnya sampai kapan aku harus menjalani kehidupan yang menyedihkan!!!

Aku melirik Ke Samping Hp ku, Ada hasil Photobox kemarin "Maxi" Walau sebenarnya dia bukan anak jahat...Tapi Nggak ada yang berubah yaa!! "Hmmm!! Jadi sedih begini. jadi ngidam yang manis-manis"

"Mau kemana Nila" Suara kakak yang biasa kepoiin Adek Nya.

"Minimarket"

"Oh iya dek beliin Aku teh lemon panas donk.. Tenggorokan Nggak enak Nih"

"Loh.. Sakit!! Udah minum obat? "

"Udah... Beliin Lemon panas"

"Iyaa.. iya.. "

Sehabis dari mininarket tiba-tiba di jalan aku mendengar sesuatu dari balik semak-semak

"Suara barusan anak kucing?! "

Meong.. Mengong...

"Ah.. kayaknya dari sini" aku mulai mendekati semak-semak yang agak lebat itu

Meong.. Meong...

"Kiyaa... Yaa ampun!! Kucing nya imut bgt"

Griksakk.. Griksakk.. Suara beriksik itu tiba-tiba muncul dari belang...

Gubrakkk.. Whaaaaaaaa

"maxi Kenapa kamu tiba-tiba muncul di belakangku"

"Duh!! capek habis jalan-jalan" Ketahuan bgt bohong nya maxi, dari raut wajahnya. tiba-tiba di menjatuhkan cup makanan kucing di saku jaket nya lalu kucing itu datang menghampiri maxi dan maxi membuka cup makanan kucing itu

"Maxi.. ini kucing mu!?"

"Ah.. tidak.. dia kucing liar. aku Kesini karena kucing-kucing liar memiliki masa hidup yg lebih pendek. jadi aku kasih dia makan, karena di daerah sini sangat sulit menemukan makanan basi"

"Oh gitu yaa!! Duhh imutnya..! Oyya Maxi kamu mau minum ini" Aku menyodorkan susu coklat yang baru beli di minimarket. Aku dan maxi duduk di taman dekat rumah ku.

CANGGUNG..!! hanya tersengar suara seruputan sedotan susu coklat di telingaku

"Maxi aku tau.. Aku nggak tau diri melakukan ini, tapi aku mohon Rahasiakan Soal muka Asli ku ini Yaa!?? " Ditengah-tengah keheningan aku membujuk maxi dengan cara bermohon ke pada nya. supaya hidupku bisa kembali normal lagi.

"Buat apa juga aku bilang ke orang-orang soal itu??"

"Ohh!! Benneran nih??"

"Terus apa cewek-cewek semuanya begitu?"

aku terhentak mendengar pertanyaan maxi yang seperti tamparan bagiku "Ini lagi Ngaco!! Kamu Nggak boleh ngomong gitu sembarangan di depan orang! Orang yang perbedaan wajah asli sama Make up nya jauh seperti aku itu jarang Bgt taukk!! sebenar nya yang kayak aku ini Bisa di bilang penipu"

Tiba-Tiba ponselku berbunyi tertera di layar Hp "Kakak"

"Oh tunggu ada telvon"

"Nilaa Kapan pulang?? Mana Lemon panasnya?? Ayo donk pulang, kakak mu rasanya mau mati nih"

"iyaa.. iyaa ini mau pulang"

Aku langsung beranjak dari kursi untuk segera pulang ke rumah, karena mendengar suara kakak sudah sangat parau

"Aku mau pulang duluan Maxi, kakak ku menelvon. dia sakit barusan nitip lemon panas"

Tiba-tiba dia melontarkan jaket yang di kenakan nya ke padaku

"Eh.. Apa ini?! "

"Udah pergantian musim hujan gini, masak kamu gak pakek luaran" Dah... "!! Maxi langsung pergi Meninggal aku dan jaketnya

"Oh... makasih Yaa!! " Jaket Hoodiee..

Aku langsung pulang ke rumah Menemui kakak ku yang sedang berbaring lemah di kamarnya. Sesampai di kamar nya kakak tiba-tiba dia langsung bangun dan Memegang jaket yg di kasih Maxi

" Loh dek Tunggu!! Dari mana kamu dapat jaket ini?!! Ini kan jaket Hoodie Thom Browne!! Harganya sampai berjuta-juta bahkan berpuluhan juta Loh?! "

"Apaan Sih"

"ini barang Mahal!! Gilaa Kau nila!! Ehh Adek ku tersayang. Kakak boleh coba jaketnya sekali saja" Aku hanya Menganggukkan kepala

"Wah!! Gila Keren Banget!! "

"Cepat lepas"

"Eh.. Bentar Aku mau foto dulu" Cekrek...

"Eh!! Cepat lepas"