1 prolog

Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan kedunia, aku juga tidak meminta untuk di besarkan.

Tapi kenapa semua menjadi salahku padahal kalian yang berbuat dosa? kenapa aku yang harus menanggung karma dari dosa yang kalian perbuat?

Padahal kau bisa membunuhku ketika aku masih berbentuk embrio. ahh ya! tentu saja kau pasti takut mati. Kau takut akan rasa sakit yang akan kau terima saat melakukan aborsi. maka dari itu kau alihkan semua rasa sakit itu, semua hinaan itu, semua pengucilan itu, semua siksaan itu. semuanya....

semuanya kau alihkan padaku. padahal apa salahku. kutanya sekali lagi apa salahku?!

Kau bersenang senang di sana, bertopang kaki dengan bangga melupakan anakmu yang kau buang di pelataran rumah tetangga. bahkan belum sempat di beri nama. Darah nya masih lengket di tubuhku yang bahkan tak kau bersihkan sedikitpun. Hanya dibekali selembar kain tipis dan kotakan kardus bekas.

Begitukah kejam nya takdir ku? begitulah kejamnya dunia.

Aku datang bukan untuk mengemis cinta kasih, harta benda milikmu. hanya saja aku ingin menunjukan bahwa aku bisa hidup tanpa uluran tangan mu. tapi kau bisa saja mati tanpa uluran tanganku.

avataravatar