webnovel

The revengeful love

Fantasy
Ongoing · 655 Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is The revengeful love

Read The revengeful love novel written by the author Susan_ambrose on WebNovel, This serial novel genre is Fantasy stories, ✓ Newest updated ✓ All rights reserved

Synopsis

You May Also Like

Guruku Adalah Istriku

"Marvel?" teriak Mila memecahkan keheningan. "Bu Mila?" balas Marvel berteriak karena kaget juga, bahwa wanita yang akan di kenalkan denganya adalah gurunya sendiri. Namun bukan itu permasalahanya. Permasalahanya adalah Mila mengetahui segala macam keburukan Marvel selama di sekolah, juga sering menghukumnya karena bandel. Marvel pasti akan sangat malu juga jika sampai Mila menceritakan segalanya pada kedua orang tuanya. "Hahaha benar kan kalian sudah saling mengenal?" sahut Bisma dengan bangga. "Ternyata benar-benar saling kenal, jadi ini antara murid dan guru," kekeh Melani menyahut juga. "Pasti keren ya, jika sampai ada seorang murid laki-laki di nikahkan dengan guru perempuanya," sahut Yustian menggoda keduanya. "Papi!" lirih Sinta seraya menyenggol-nyenggol Yustian untuk tidak bicara ceplas-ceplos terlebih dahulu. "Kenapa masih bengong! ayo duduk Mila, tidak sopan berdiri seperti itu!" titah Bisma yang langsung di setejui semua. "Baik Ayah," jawab Mila dengan anggukan. Mila pun berjalan langsung kearah kursi dan mendudukinya. Saat berjalan, Milq hanya menundukan kepalanya karena malu juga. Baru saja dia menegur Marvel, namun sekarang Marvel adalah calon suaminya? sungguh pergantian peristiwa yang tak terduga untuknya. Marvel terus menatap Mila dengan seksama karena takut jika Mila sampai membocorkan semua keburukanya di sekolah. "Ayo sekarang salimg jabat tangan dengan calon jodohnya masing-masing!" goda Bisma pada kedua sejoli ini. "Ayah, aku malu," lirih Mila yang di dengar semua orang. Marvel juga sedikit terkejut, Bu Mila yang biasanya terkenal paling galak di sekolah, sekarang bisa selembut ini? "Tidak usah malu sama calon suami sendiri?" goda Yustian pada Mila yang membuat wajah Mila semakin merah karena malu. "Apa? Apa maksud kalian?" tanya Marvel yang seolah tidak percaya dengan yang di dengarnya. "Tidak sayang, kamu bisa memilih setuju atau tidak, karena kita tidak akan memaksamu," sahut Sinta menanggapi pertanyaan Marvel. "Loh kenapa seperti itu? bukankah kita sudah sepakat Yus? jadi anak kita tetap harus di nikahkan!" sahut Bisma dengan nada tak suka saat menanggapi ucapan Sinta. "Ya benar sekali, tapi kita tidak boleh memaksakan anak-anak kita, biarkan mereka yang memutuskan," jawab Yustian seraya menghela nafas. "Yustian benar Ayah, jangan egois," sahut Melani. "Huh, ya baiklah, kalau begitu kita langsung tanya saja kepada keduanya, apakah mereka setuju atau tidak! mumpung kita sedang bersama-sama," ucap Bisma dengan nada sedikit menekan. Mendengar ucapan Ayahnya yang menekan, membuat Mila sedikit takut dan gugub juga. Dirinya tahu bahwa tidak mungkin menolak permintaan Ayahnya. Namun apakah benar dia akan menerima pernikahanya dengan murid sendiri? sungguh membingungkan untuknya. Marvel sendiri hanya menatap Mila dengan seksama, dia tidak akan memutuskan sepihak. Marvel juga tidak ingin mengecewakan Papinya sendiri, walaupun begitu, Marvel juga tidak ingin membuat Mila yang statusnya sebagai guru bisa ternoda karena menikahi murid sendiri. Ini adalah pilihan yang berat untuk keduanya, dan benar-benar harus di fikirkan matang-matang. "Jadi bagaimana Mila? Marvel? apakah kalian menerimanya atau tidak?" tanya Bisma menekan keduanya. Mila tidak menjawab dan hanya menundukan kepala karena tidak tahu harus menjawab apa. "Kenapa diam?" tambah Bisma seraya menatap tajam pada purinya karena tidak mendapat jawaban. "Anu, Ayah..." "Om, jangan terburu-buru, lagian saya juga masih bersekolah, biarkan nanti saya dan Bu Mila yang memutuskanya setelah kita bicara berdua, jadi mohon beri kami waktu, biar kami saling mengenal terlebih dahulu," jelas Marvel memotong ucapan Mila. Mila hanya menatap Marvel dengan tak percaya, 'ternyata anak ini bisa berfikiran dewasa juga, tidak terburu-buru dalam bertindak,' batin Mila mengagumi Marvel.

Arjuna_JA · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

(Starting over, making a new story)

Whats the point of living anymore. going through so much pain and misfortune. Only to die at the end, is there any hope left in this world?. Being born, given a chance to breath, see, hear, touch, and taste what the world gives. Sure its great to experience all of this but when something is taken away, only thing to do is to fall in despair. Growing up with loving parents and being a middle class, it was great until one day, everything disappear. At the age 4, being a orphan, living different households, suffering through physical and mental abuse. At some point, everything collapses, running away hoping to find a light out of from this dark tunnel. Only realizing how its hard to live or eat, even finding a place to sleep. Then it clicks, pain is pain because it hurts but what if you remove the 'feeling' part in your body. At age 10, there is a young boy with dark shining black hair mix with strands of dark gray hairs. A sharp jawline, thin black eyebrows shape like a blade, a small nose. No baby fat whatsoever, pure muscle with a lean body but the most shocking thing that its his eyes. Hollow and empty with no emotions at all. The pupil is pure black, darker than abyss, but upon closer look, you will see that its moving slowly. The more you look, the more you feel lost, hopeless, terrify and despair. You are looking at a black whole. Finally at age 16, our mc have died or did he? I DO NOT OWN THE COVER IMAGE This is my first book so be patient and don't hate If u got any problems please leave a review and explain what is wrong or you got any ideas please let me know so I could improve. this is multiverse First world: overlord

Suicidal_Fox · Fantasy
Not enough ratings

Never Quit Again

The residents of Dryden and Cortland N.Y. slept away as they always did, per routine, whilst the police forces of each town were very much awake. Had it not been for the caffeine in their systems, the excitement of the investigation’s end would have pushed them through the last stretch. Yellow tape marked off the entrance into Tompkins Cortland Community College, as to not disturb the groups of officers awaiting to infiltrate the building. Samantha Hive, a girl in her early twenties is approaching her finals in college for criminal justice. She is at a party where she is unfortunately raped by a fellow student, Corey Smith. The rape becomes too much for her to handle. She finds out she is impregnated by the rape; her mind snaps. Samantha runs away from college, like she always did in the past. She always quit. She is constantly harassed by her enemy, Lizzie Grace. Samantha begins seeing Klyde and Dianne Orlando; a couple who describe themselves as the soldiers of karma. They teach Samantha on the ways of exacting revenge in the ways the people deserve to be punished. She stalks her rapist inevitably tracking him down, and killing him. She goes rogue; she snaps even more; innocents die. Never Quit Again is scrawled across the gymnasium walls of her old college. Written in blood from her last victims. Being arrested is a blessing in disguise as she gives birth to triplets. Two sons, and a daughter, Aurora. She is left in an insane asylum unable to stand trial due to insanity pleas.

ShannonMMetcalf · Urban
Not enough ratings
19 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

empty img

coming soon

More about this book

Parental Guidance Suggestedmature rating
Report