1 EP. 0 - Prolog

[Sayaka?]

Percaya atau tidak, dunia ini sebenarnya hanyalah sebuah kebohongan. Dengan cepat, waktu terus berputar tanpa seseorang menyadarinya, membawa kepada kita kepada ketidakpastian. Kecewa akan menjadi yang utama, tidak akan ada yang tahu.

Memang berat, tapi kurasa kau perlu tahu hal ini.

Manusia sekarang hidup di dunia yang menempatkan suatu perbandingan adalah hal yang mutlak untuk dilakukannya. Kata-kata seperti 'wajar' hanyalah sebuah alibi yang mereka ucapkan kepadamu.

Mereka tidak segan untuk menyakiti satu sama lain, tidak jarang juga berebut untuk saling menjatuhkan. Orang-orang yang merasa tidak punya sesuatu untuk dibanggakan rasanya tidak pantas untuk hidup. Mereka disebut-sebut serakah dan egois. Sungguh sifat manusia yang lumrah.

Mungkin, dirimu akan tetap bersikukuh dan terus mencoba memercayai lingkungan sekitarmu yang perlahan mulai merebut senyuman di bibir mungilmu. Sebelum orang di sekitarmu pun, perlahan ikut menjadi ancaman yang mematikan.

[Halo, Sayaka? Apa kau bisa mendengar suaraku? Kau masih di sana?]

Dirimu mencoba menyeka air mata yang perlahan jatuh ke telapak tangan. Dengan sok kuatnya, kau terus menyembunyikan perasaanmu yang sebenarnya. Dan dengan bodohnya, dirimu tidak ingin membuat orang lain tahu kesedihan dalam hatimu.

Tapi, mungkin tidak untuk hari ini. Dirimu tidak bisa menahannya lebih lama. Kau mulai merasakan kalau dirimu tidak sanggup lagi memikul beban itu sendirian.

'I will place my hope in this world a little bit where people like you are alive.'

Lagi, dirimu menangis dalam kesendirian.

"Kenapa... aku tidak bisa menemukan alasan mengapa aku harus hidup?"

***

avataravatar
Next chapter