webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasy
Not enough ratings
255 Chs

239. Persalinan

Menerima penolakan Tasia, Hadyan mendesah kasar. "Tapi kau harus makan agar bertenaga nanti saat melahirkan bayinya." Balas pria itu pelan. Tasia tidak menjawab, hanya memalingkan wajah.

"Setidaknya makan sedikit saja, hem?" Bujuk Hadyan lagi saat salah satu pelayan akhirnya datang dengan semangkuk bubur hangat.

"Biarkan apa yang Permasiuri inginkan, Raja." Hadyan menoleh pada suara wanita yang datang dari arah pintu kamar.

"Dewi Sri."

Hadyan menepuk pelan pundak Tasia dua kali, lalu berkata pelan di telinganya "Dewi Sri sudah datang, Tasia."

Wanita itu membuka kedua matanya yang semula terpejam, lalu tersenyum lemah saat melihat sosok anggun berbalut kemben putih perak dengan selendang biru itu.

"Selamat datang, Dewi.." Ucap Hadyan dan Tasia bersamaan, namun dengan nada yang berbeda. Suara yang Tasia keluarkan sangat pelan dan terdengar serak.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com