webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasy
Not enough ratings
255 Chs

231. Tasia Monster

Tasia terbangun dan mendapati wajah Hadyan sudah berada tepat di depan wajahnya. Sepertinya pria itu tidak bisa kalau tidur tanpa terus menempel padanya. Tasia tidak bersuara atau bergerak. Entah mengapa ia mendapatkan perasaan aneh pada tubuhnya. Tasia menggeser tubuhnya sedikit untuk menjauhi Hadyan, lalu ada hal yang menyita perhatiannya. Ia mendapati gumpalan rambut di sekitaran bantalnya.

Rambut? Pikir Tasia dalam hati. Ia baru ingat kalau tadi rambutnya sempat rontok cukup parah. Spontan Tasia mengusap rambutnya sendiri, lalu dengan mudahnya gumpalan rambut lain tercabut dari kepalanya. Jantung Tasia seakan ditekan kuat saat melihat gumpalan rambut yang memenuhi genggaman tangannya.

Dengan panik, Tasia langsung terduduk dari tidurnya. Perutnya yang besar dan berat seakan tidak lagi ia rasakan. Yang Tasia tau, ia sudah loncat turun dari ranjang untuk berlari ke kamar mandi. Di belakang, Hadyan sudah mengejar langkahnya dengan wajah tak kalah panik.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com