24 Jadilah Wanita Simpananku, Noel.

Penthouse Skyscraper, Kensington, London

Noel menatap Gael dengan kening berkerut, sama sekali tidak mengerti saat pria di depannya mengatakan 'wanitaku' kepadanya. Ia memang seorang wanita, tapi kenapa harus ada tambahan 'ku' seakan pria tersebut sedang mengumumkan kepemilikan akan dirinya?

Apakah Tuan di depannya sedang mabuk?

Jawaban tidak lantas diterima, saat si pria yang diketahui Gael ini justru terdiam dan menatap ekspresi bingung wanita di depannya masih dengan seringai senang terulas.

Alih-alih menjelaskan apa yang ditanyakan Noel, Gael justru mempesilakan wanita itu untuk duduk dan bertanya hal lainnya, seakan tidak ingin menjelaskan alasan memanggil wanita yang masih menatap penasaran ini dengan kepemilikan seperti itu.

"Duduklah Noel, kau tidak lelah apa berdiri seperti itu? Tenang saja, sofanya masih empuk seperti kemarin."

Noel masih menatap Gael dengan ekspresi sama, sambil mendudukan dirinya di sofa berhadapan dengan si Tuan yang kakinya bertopang layaknya seorang Bos.

Dia memang Bos, dasar Noel bodoh, batinnya merutuki diri.

Suasana hening untuk beberapa saat, keduanya hanya diam dengan Gael yang sama sekali tidak mengalihkan tatapannya dari Noel, lalu wanita itu sendiri tampak melirik sekitar guna menenangkan perasaannya yang sedikit risau.

Sebenarnya, apa mau Gael? Bahkan, sampai mengganggu Noel ketika ia sedang melayani tamu.

"Jadi, apakah anak buahku mengganggumu ketika bekerja?" tanya Gael dengan nada main-main setelah sekian lama diam dan hanya menatap Noel yang akhirnya kini menatapnya.

"Kenapa masih bertanya?"

"Hanya berbasa-basi," sahut Gael sambil mengangkat bahu santai, sama sekali tidak merasa berdosa sudah membuat wanita itu kehilangan tamu.

"Tuan membuatku kehilangan pendapatan malam ini." Noel protes, ia juga hanya bisa mengerutu di dalam hati menerima jawaban menyebalkan dari sosok penguasa di hadapannya.

"Lalu, apa kau ingin menuntutku?" tanya Gael santai. "Kau ingin menjadikanku tamumu juga? Tidakkah cukup dengan uang tiga puluh ribu poundsterling kemarin?" lanjutnya sarkas.

Jumlah uang yang diberikan Gael malam itu memang besar untuk ukuran wanita malam, bahkan bisa menyewa apartemen mewah selama dua tahun dan bisa memanjakan perut tanpa harus memikirkan besok makan apa.

Gael juga tahu kenapa sampai uang besar itu habis, ia hanya ingin membuat wanita di depannya semakin membutuhkan uang dan dengan begitu ia bisa masuk di sana.

Bukan karena alasan khusus ia melakukan ini, apalagi itu membawa rasa bernama cinta. Tidak, itu sama sekali tidak. Ia hanya sedang ingin memastikan sesuatu dan ia harap apa yang dipikirkannya salah.

Sungguh, rasanya ingin kembali mengumpat ketika mengingat lagi kala malam dimana ia seharusnya melakukan kegiatan panas dengan seorang wanita justru batal. Ia bahkan dibuat tidak percaya, kala hasratnya menguap begitu saja di saat akan menjelajahi milik si wanita yang sudah polos di bawahnya.

Ah! Sudahlah, mengingat itu kembali membuat Gael seperti pria bodoh. Bisa-bisanya memikirkan wanita di depannya ketika sedang bercinta dengan wanita lainnya.

Ya, benar.

Itu adalah yang terjadi sesungguhnya malam itu, malam dimana ia mendatangi pesta bersama dua temannya dan mendapatkan teman semalam dengan mudahnya, tepatnya wanita yang tiba-tiba mengajaknya melakukan hal itu tanpa basa-basi.

Awalnya ia sangat bersemangat, mengingat wanita itu juga sangat pro dalam memberikan stimulasi kepadanya. Namun, semuanya berubah ketika ia mulai meremas squisy dan merasakan perbedaan yang sangat membuatnya tidak suka.

Ia membandingkan milik Noel dengan wanita itu bukan hanya di satu bagian, tapi hampir semua dan itu menyebalkan baginya. Ia dibuat mengingat suara Noel yang mendesah merdu, pokoknya semua dan akan sangat panjang jika ia masih nekat menjelaskannya.

Lalu Noel yang diam mendengar pernyataan dari Gael mengepalkan tangan, ia marah ketika pria itu mengejeknya dengan bertanya kemana uang yang didapatnya malam itu.

Apakah pria di depannya tidak tahu betapa mahalnya biaya rumah sakit? Ia bahkan harus membayar dua belas ribu pound sterling hanya untuk operasi, belum termasuk biaya menginap dan obat serta biaya perawatan lainnya.

Ia hanya akan semakin gila jika diminta untuk merinci puluhan ribu uang yang dikeluarkannya untuk sang kakak. Belum lagi dengan pembelian makam untuk dua orang tuanya, yang sudah lebih dulu menghabiskan uang tabungannya.

Tidak ingin jika rasa sakit hatinya terlihat, Noel memilih untuk melengos dan memasang wajah seakan tidak peduli sambil mengangkat bahu tak acuh. "Itu bukan urusan Tuan. Lagian, bukankah Tuan telah mendengar sendiri kenapa aku melakukan ini? Jadi seharusnya Tuan tahu kalau tiga puluh ribu sangat tidak cukup untuk biaya rumah sakit," jelasnya sedikit menyindir.

Keh!

Gael cukup tergelitik dengan apa yang dikatakan wanita remaja di hadapannya ini. Ia bahkan sampai terkekeh dalam hati, menahan raut wajahnya agar tidak menampilkan apa yang dirasakan hatinya.

Wanita di depannya jelas memiliki rasa takut dan berani yang tipis sekali sekatnya. Ia bisa merasakan terkadang ada keberanian, tapi ada sesuatu yang menahannya.

"Biaya rumah sakit ya…. Jadi, apa karena ini juga yang membuat kau kembali bekerja di sana?" tanyanya dengan kepala mengangguk, seakan tidak peduli dengan apa yang terjadi kepada Noel yang ikut mengangguk kecil.

"Ya, apakah Tuan membawaku ke sini hanya untuk bertanya-tanya kepadaku? (Sampai membuatku kehilangan pelanggan seperti ini)" sahut Noel bertanya tanpa basa-basi dan melanjutkan dalam hati. "Dan aku sudah menjawabnya. Jadi, bisakah aku kembali bekerja? Waktu sangat berharga untuk dibuang percuma, bukankah Tuan tahu itu dengan jelas?" lanjutnya menyindir.

Noel berusaha tetap tenang, menatap pria di depannya yang hanya menampilkan wajah tidak peduli dengan kelopak mata berkedip pelan. Sedangkan Gael yang ditatap seperti itu, mulai beraksi dengan membawa tangan serta kakinya yang bertopang menjadi duduk tegap.

Ia juga membawa dua tangannya saling bertaut dengan sikut menyandar di kedua paha dan punggungnya menjorok ke depan, kemudian menatap Noel lebih serius.

"Jadi kau tidak memintaku untuk mengganti rugi atas gangguan ini?" tanya Gael sambil mengangkat sebelah alisnya, memastikan.

"Tidak, malam ini masih panjang. Jadi aku yakin kalau masih banyak tamu di luar sana yang akan memakai jasa pelayananku," jawab Noel tegas.

Jasa pelayanan, huh?

Kembali Gael mengangguk-anggukan kepalanya, kemudian menghembuskan napas sambil menepuk tangannya sekali. "Nice! Kalau aku memintamu datang ke sini bukan hanya untuk bertanya, bagaimana menurutmu?"

Apa lagi sih sebenarnya yang ingin dilakukan Tuan ini? Aku bingung, batin Noel.

"Kalau begitu, apa tujuan Tuan memintaku ke sini?"

Pada akhirnya ia tetap bertanya, tidak ingin penasaran dengan apa maksud Gael yang kini mengulum bibirnya singkat dan mengatakan hal yang membuatnya terdiam seketika. Bukan hanya terdiam, tapi juga melotot merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Aku mau menawarkankmu kontrak."

"Apa!?"

"Kontrak menjadi wanita simpananku, kamu akan mendapatkan uang untuk biaya rumah sakit Kakakmu sampai sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa atau apapun yang kamu inginkan. Bagaimana?"

"Kontrak?" Noel masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Bola matanya menatap Gael tidak fokus, ketika otaknya sendiri mencerna baik-baik apa yang dikatakan kepadanya.

"Jadilah wanita simpananku, maka apapun akan kau dapatkan dengan mudah Noel."

Bersambung

avataravatar
Next chapter