webnovel

The End of The System

Aku mendengarkan semua tujuan mengumpulkan kami semua sebagai perwakilan kelas. Dia menjelaskan bahwa SP point memang akan dihapuskan dan itu memang terjadi di tahun-tahun sebelumnya tapi, tidak semua kelas memiliki perwakilan. Sebagian dari mereka mundur karena kami diwajibkan bersaing satu sama lain dengan memainkan games yang telah dibuat OSIS. Jika di pikir-pikir, akan sangat masuk akal jika mereka mundur karena perbedaan kemampuan. Terlebih lagi, kelas E adalah yang kelas dengan kemampuan paling rendah dan aku tidak bisa menyangkal itu.

"Perwakilan Kelas E, apa kamu setuju?" tanya ketua OSIS

"Kamu lah kelas terakhir yang belum menyetujuinya."

"Aku hanya perlu mengikuti alur kan?"

"Ya."

"Baiklah"

Setelah semua setuju, Reagen menjelaskan sistem games ini. Kami bisa mengambil point dengan cara mengambil gelang yang telah dipasang diruangan OSIS. Siapapun yang mengumpulkan paling banyak gelang dia lah pemenangnya. Tapi, masih ada satu hal yang membuat ku bingung. Kenapa kami harus bersaing satu sama lain? dan kenapa satu pemenang? tidakkah ini untuk menghapus system yang diskriminatif ini? Aku memikirkan hal itu sembari menuju ke kelasku.

"Aah... aku melupakan hal paling penting untuk ditanyakan..." gumamku

Saat aku melewati kelas d aku melihat Kyi Yoo sedang menunggu seseorang.

"Ada apa Kyi Yoo?"

"Ah Keanu, Ini gelang ku. Kau harus bisa memastikan kau yang mendapatkan paling banyak"

"E-eh?"

Aku terdiam. Aku hanya bisa melihat Kyi Yoo berjalan menjauh tanpa menjelaskan apapun. Setelah terpaku beberapa menit aku langsung bergegas kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran. Setelah kelas selesai aku langsung bergegas bersiap untuk pulang.

"Hari yang melelahkan" gumamku

Perubahan Kyi Yoo adalah hal yang tidak ku duga, dan semua kata-kata yang dilontarkannya membuat ku tidak bisa menenangkan diriku bahkan satu detikpun. Dengan terjadinya hal ini, aku telah mendapatkan satu gelang dari perwakilan kemarin. Tapi, bukannya dia tidak datang waktu rapat? Aku menghela nafas. Kurasa dia tau sesuatu tapi tidak ingin mengatakannya? atau tidak dapat mengatakannya?

"huh... pulang saja" gumamku

Aku memasang earphone dan memutar music berharap itu akan membuat ku lebih tenang tapi, baru saja ingin melangkah keluar Cheverly muncul dan mencegatku keluar dari kelas, dia juga mendorong ku masuk kembali ke kelas yang sunyi ini. Tak selang beberapa lama dia juga masuk dan mengunci pintu, tidak ada percakapan diantara kami berdua. Hanya hembusan angin yang terdengar. Apa yang ingin dia lakukan?