webnovel

Part 4

Happy reading

Malam semakin larut, udara terasa dingin karena beberapa saat yang lalu hujan baru saja selesai, menyisahkan harum khas basah dari tanah dan genting menyapa indra penciuman pria bernama Jeon Jungkook yang tengah duduk di lantai kayu yang ada di balkon apartemennya dengan segelas kopi di tangan menemaninya menikmati suasana malam itu. Pandangannya lurus menatap langit malam yang terdapat sedikit bintang yang terlihat akibat sisa awan mendung yang masih tersisa.

Sudut bibirnya terangkat saat ia menyesap kopinya, tatapannya seolah menerawang jauh seakan dapat melihat sosok yang 2 tahun lalu ia temui. Rindu kian terasa saat mengetahui seseorang itu telah berada di Korea.

Dua tahun yang lalu Jungkook pernah mendengar Jika adik dari aktor Kim Jisoo yang sebelumnya ia tak tahu siapa sedang melanjutkan kuliah ke London dan bertepatan dengan kabar itu,  Jungkook juga tak pernah lagi bertemu dengan sosok itu. Namun, senyum yang beberapa menit yang lalu tersungging kini perlahan luntur kala mengingat status orang yang ia rindukan. Seorang adik dari aktor terkenal? Heol.. Mustahil untuk ia gapai. Jungook tersenyum kecut kala ia sadar bahwa dirinya bukanlah sseseorang yang sepadan dengannya. Dia hanya pemilik cafe kecil yang baru beberapa minggu di buka.

"Hah... Mimpi ku terlalu tinggi." Setelah mengucapkan kalimat itu, Jungkook beranjak masuk setelah menghabiskan tetesan terakhir dari kopinya.

Jungkook melangkah masuk ke dalam kamarnya, di lihatnya dua temannya, Yugyeom dan Mingyu sudah tertidur di lantai yang beralaskan karpet tebalnya berwarna navy di dekat ranjangnya. Dengan posisi yang sedikit ambigu menurutnya, entah sadar atau tidak Mingyu dan Yugyeom saat ini tengah tidur dengan berpelukan. Jungkook dengan senyum jailnya mengambil ponsel pintar miliknya yang berada di atas nakas kemudian menekan ikon kamera dan mengarahkannya pada objek potretnya.

'𝘊𝘬𝘳𝘦𝘬'

Jungkook pun terkekeh setelah melihat hasilnya, "Akan ku tunjukan pada mereka esok hari."

Jungkook kembali tertawa seraya melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelahnya Jungkook pun melangkah ke ranjangnya untuk mengistirahatkan tubuhnya dan akhirnya ia pun tertidur.

***

'𝘗𝘪𝘱.. 𝘗𝘪𝘱.. 𝘗𝘪𝘱..𝘱𝘪𝘱..'

Suara alarm yang ada di atas nakas ranjang Jungkook kini berbunyi. Waktu menunjukkan pukul 5.30 pagi. Salah satu dari dua pria yang sedang tidur di bawah mulai membuka matanya dan merenggangkan tubuhnya. Setelah itu ia pun menolehkan kepalanya ke samping....

"YAK!"

𝘽𝙪𝙜𝙝

Sebuah tendangan di hadiahkan pada orang yang tidur di sampingnya.

Jungkook yang tadinya masih tidur seketika terbangun setelah mendengar teriakan temannya.

"Aigo..Wae? Kau tahu ini masih pagi." Ucapnya masih dengan muka bantalnya.

"Aish.. Yugyeom menendang ku saat aku masih tidur. Kau kenapa hah? Ssshh.." Ucap Mingyu yang kini meringis sambil mengusap perutnya yang mendapat tendangan dari Yugyeom.

"Ke-kenapa kau memeluk ku sialan?!"

"Naega moleuneun! Orang tidak akan sadar melakukan apa saat sedang tidur! Jangan salahkan aku! Yak! Pabo!"

"Yak! Kalian lupa ini masih pagi hah! Aish.. Sebentar aku akan tunjukkan sesuatu." Jungkook pun mengambil ponselnya dari atas nakas kemudian ia pun fokus pada ponselnya hingga..

𝙏𝙞𝙣𝙜

𝙏𝙞𝙣𝙜

Ponsel Mingyu dan Yugyeom pun berbunyi terdapat notifikasi pesan dengan nama Jungkook di sana.

"Kenapa kau mengirim pesan kalau orang berada di depan mu. Kau kan..." Ucap Yugyeom kesal.

"Ssstt... Kalian lihat saja. Aku mau tidur lagi." Jungkook pun meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas dan menarik selimutnya sebatas dada untuk kembali tidur sambil membelakangi kedua temannya yang nampak kebingungan.

Setelah di lihat Jungkook kembali tidur, Mingyu dan Yugyeom pun mengalihkan pandangannya kelayar ponselnya.

"Apa ini?" Ucap Yugyeom dan Mingyu menggendikkan bahunya acuh. Kemudian mereka pun membuka pesan itu.

"Y-yak!" Pekik Mingyu saat melihat isi pesan itu dengan membelalakkan matanya.

"Aarrrgghhh! Kenapa ini? Yang benar saja!" Yugyeom pun tak mau kalah ia pun beberapa kali mengumpat akibat terkejut dengan pesan yang Jungkook kirim yang ternyata itu adalah sebuah foto dirinya dengan Mingyu yang tengah tidur semalam dengan posisi berpelukan. Keduanya sesekali bergidik ngeri saat kembali melihat foto itu. Sedangkan Jungkook saat ini dengan  susah payah menahan tawanya saat mendapati respon kedua teman ajaibnya itu.

***

Sebuah mobil Ferrari F8 berwarna merah baru saja tiba di salah satu cafe yang ada di daerah distrik Dongdaemun. Memarkirkan mobilnya di samping mobil BMW X5 berwarna putih. Pintu mobil pun terbuka, kemudian sosok pemuda mungil yang mengenakan style casual dengan kaca mata hitam turun dari mobilnya. Tersenyum tipis saat mengetahui orang yang akan ia temui sudah berada di tiba terlebih dulu.

Kaki jenjangnya ia bawa melangkah untuk memasuki ke dalam cafe itu. Kim Jinan, sosok pemuda mungil itu mulai mengedarkan pandangannya ke sekitar mencari seseorang yang sudah membuat janji di sana.

"Ji! Di sini!" Ucap seorang pria tampan yang duduk di sudut ruangan cafe itu. Jinan pun berjalan ke arah pria itu dengan memasang senyumnya.

"Sorry hyung, I'm late." Ucap Jinan seraya mendudukkan pantatnya di depan pria itu.

"Ten minutes, huh?" Ucap pria bernama Park Chanyeol yang saat ini tengah menatap sinis pada Jinan.

"Hehehe.. I'm sorry, ok."

"Whatever." Ucap Chanyeol sambil memutar bola matanya.

"So... Bagaimana kabarmu hyungie?"

"Baik, kau sendiri bagaimana? Oh! Apa Jisoo tahu kau menemui ku?" Jinan pun mengangguk.

"Jisoo hyung tahu kok, waeyo?"

"Tak biasanya dia mengijinkanmu bertemu denganku? Secara Jisoo sangat overprotektif saat dia tahu kau bersamaku."

Jinan pun terkekeh," Kau benar hyung. Jisoo hyung sangat berlebihan jika menyangkut diriku. Aku sendiri tak tahu kenapa? Padahal aku sudah dewasa dan sudah bisa menjaga diriku sendiri."

"Eoh.. Apa kau tahu penyebab Jisoo menjadi seperti itu? Ah.. Ya Ji.. Kau ingin pesan sesuatu?"

"Ehm.. Strawberry smoothies?" Ucap Jinan.

"Kau tak ingin dessert?"

"No, I'm full already, hyung."

"Oke." Chanyeol pun segera memanggil salah satu pelayan yang sedang membersihkan salah satu meja tak jauh dari mereka dan segera memberitahu pesanan mereka.

"Apa ada lagi tuan?" Tanya pelayan.

"Itu saja." Ucap Chanyeol dengan tersenyum.

"Ne, kalau begitu tunggu sebentar tuan. Pesanan anda akan segera siap." Ucap pelayan itu sambil membungkuk kemudian ia pun pergi dari sana.

"Oh ya Ji, setelah ini apa kau berencana meneruskan perusahaan Samchon?"

"Entahlah hyung, seharusnya yang melakukannya adalah Jisoo hyung. Tapi, hyung malah melimpahkan kewajibannya pada Park Samchon dan Jisoo hyung memilih menekuni dunia aktornya. Aku tak habis pikir, bukannya melakukan amanat dari Appa." Ucap Jinan sambil mencebikkan bibirnya.

"Maka dari itu cobalah melakukan amanat itu mewakili Jisoo yang tak bisa melakukannya. Mungkin memang Jisoo tak memiliki kemampuan untuk memimpin perusahaan itu. Jadi, kau bisa mencoba untuk melakukannya. Ayah pasti akan membantumu untuk menyesuaikan diri di sana." Ucap Chanyeol meyakinkan sepupu manisnya itu.

"Em, baiklah hyung."

Di sisi lain Jungkook saat ini tengah berjalan kaki melalui sebuah gang kecil di samping area pertokoan. Mengambil jalan pintas terdekat dari apartemennya menuju cafe miliknya.

"Yak! Jung, kenapa kau lewat sini? Tempat ini kotor sekali." Keluh Mingyu saat melewati beberapa tempat sampah yang berjajar di gang itu.

"Kau mengeluh seperti gadis saja." Cibir Yugyeom.

"Yak!"

"Bisakah kalian tidak bertengkar sebentar saja?!" Ucap Jungkook sambil memutar bola matanya.

"Temanmu ini yang mulai!" Protes Mingyu.

"Kau juga temannya kalau kau lupa." Timpal Yugyeom.

"Aish.. Sudahlah."  Jungkook pun mempercepat langkahnya untuk segera sampai ke cafenya.

Kini ketiga orang dan masih saja Mingyu dan Yugyeom dengan perdebatan yang tak berhenti sudah berada di depan cafe. Mulai membuka pintu dan masuk ke dalam tempat itu.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

"Aww!"

Saat Jungkook masuk ke dalam, tiba-tiba merasakan tubuhnya terhuyung ke belakang saat seseorang menabrak tubuhnya dan orang yang menabraknya limbung dan jatuh terduduk di depannya.

"Ah.. Maaf. Apa kau tidak apa-apa?" Ucap Jungkook saat melihat seorang pemuda mungil terduduk di depannya.

"Tidak apa, aku baik-baik saja." Ucapnya yang kini berdiri sambil membersihkan celananya yang terkena debu.

Jungkook memicingkan matanya menatap intens pada sosok di depannya yang menurutnya tak asing baginya. Dan tepat saat pemuda itu menaikkan pandangan ke arahnya, Jungkook menaikkan ke dua alisnya dan menatap tak percaya pada orang di depannya itu dan seketika keduanya pun sama-sama mematung di tempat mereka berdiri saat ini.

"Woah... Kim Jinan!"

𝙏𝘽𝘾

Next chapter