webnovel

The Miracle of Death

Si kembar di bunuh oleh Putra Mahkota yang membenci kehadiran mereka, karena kehadiran mereka membuat Putra Mahkota kehilangan kasih sayang Kaisar. Tapi si kembar berhasil kembali dalam keadaan hidup. Bahkan mereka berdua memiliki sihir yang menjadi legenda Kekaisaran. Padahal mereka dulunya tidak memiliki sihir sama sekali tapi berkat seorang wanita yang mengaku dirinya sebagai Dewi membuat mereka bisa hidup dengan sihir terkuat dengan syarat mereka harus membantu sang Dewi. Mereka berniat balas dendam akan apa yang di perbuat Putra Mahkota, dan membuat dirinya sengsara. Tapi semua itu tak mudah, banyak masalah dan takdir yang mengikuti mereka, dan perjalanan mereka di mulai hari itu.

Park_Keyza ¡ Fantasy
Not enough ratings
410 Chs

Rebellion Facts

Manik si kembar terlihat bingung tapi Caesar yang tengah membungkuk di hadapan mereka lebih membuat mereka kebingungan. Semuanya jelas aneh dan sangat tidak masuk akal tapi Caesar terlihat begitu serius untuk di bilang tengah bercanda.

Ramon langsung mendekat menyuruh Caesar untuk kembali berdiri, dan bisa mereka lihat sebuah tatapan yang sama seperti biasanya. Tatapan yang begitu bersahabat yang sering mereka lihat dan sebuah senyuman yang mengatakan sebuah ketulusan itu juga terukir untuk mereka.

"Yang Mulia.."

Terlihat jelas Caesar yang tengah merengek saat Ramon menatapnya tajam.

"Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti ini!?" sahut Rimonda menatap Caesar yang terkekeh kecil.

"Aku hanya melakukan apa yang pantas aku lakukan pada kalian" jawab Caesar seperti biasanya.

Tidak ada lagi nada dan kata formal yang terucap dari Caesar, yang ada hanya Caesar teman mereka yang seperti biasa.

"Mungkin ini tidak berguna tapi aku ingin menjadi seseorang yang berharga bagi kalian, jangan bilang kalian akan menolakku karena kesatria Kuil Suci itu bukan!!" Caesar kembali berucap dengan manik menatap Rimonda penuh selidik.

Dia jelas sudah tau semuanya, bagaimana tidak dia bahkan melihat langsung interaksi mereka bertiga di luar akademi tadi. Dan entah kenapa dia juga mengungkap hal yang sama seperti kesatria Kuil Suci itu.

Dan si kembar langsung tertawa kecil mendengar ucapan Caesar yang terlihat cemburu. Apakah ini Caesar yang marah pada mereka seminggu yang lalu. Rasanya berbeda dari caesar yang dulu mereka kenal, Caesar yang sekarang begitu dewasa.

"Hei.. jangan kalian pikir aku yang orang biasa ini akan menyusahkan kalian. Walau aku rakyat biasa aku juga siswa paling pintar di akademi, dan aku juga akan menjadi penyihir menara setelah lulus dari sini. Dan saat itu aku akan menyerahkan sumpahku pada kalian"

Si kembar terkejut, dia tidak pernah tau jika Caesar adalah siswa dengan prestasi seperti itu. Mereka pikir Caesar sama seperti anak yang lain, tapi jika Caesar menjadi penyihir menara maka kekuatan yang mereka dapat akan semakin besar.

Dan Ramon merasa senang jika Caesar menjadi salah satu dari orang yang akan mendukung Rimonda menjad Kaisar di Kekaisaran. Ramon langsung mendekati Caesar memberikan sebuah rangkulan di tubuhnya.

"Kau harus menjadi penyokong untuk Rimonda jika kau menjadi penyihir menara nanti, karena tujuan kami adalah membuat Rimonda menjadi Kaisar"

Caesar terkejut dengan manik membulat menatap Rimonda yang tersenyum miring melihat reaksi Caesar "apa kau tidak mempercayaiku sebagai calon Kaisar masa depan!"

Jelas sekali jika Rimonda merasa kesal karena reaksi Caesar yang begitu buruk, padahal dia sudah bertekad untuk menjadi Kaisar yang baik untuk rakyat Kekaisaran. Walau dia tidak yakin apakah dia bisa menjadi Kaisar yang baik tapi Rimonda akan berusaha yang baik.

"Tentu tidak!! Aku pikir kalian berdua akan maju sebagai calon Kaisar, ternyata hanya Rimonda" sahut Caesar merasa tidak percaya akan fakta ini.

"Aku terlalu malas untuk menjadi Kaisar, apa kau tau urusan Kekaisaran itu cocok untuk adik manisku ini. Dan aku lebih cocok menjadi pengawal pribadinya saja"

Jawaban Ramon membuat Rimonda mendengus menatap tajam ke arah saudara kembarnya yang bisa-bisanya menjawab dengan jujur akan alasan dirinya menjadi Kaisar. Jika bukan karena kakaknya yang memaksa dia jelas akan berpikir untuk pergi dari Kekaisaran jika tujuan mereka sudah selesai.

Tapi Ramon mengatakan bahwa Kekaisaran akan runtuh jika mereka berdua kabur begitu saja. Dan terpaksa dia harus menjadi Kaisar dan kakak kembarnya akan menjadi pengawalnya.

"Ah.. aku mengerti, ternyata kalian memang berniat untuk membangun Kekaisaran lebih baik lagi" sahut Caesar membuat si kembar menaikkan alisnya menatap Caesar yang terlihat gelisah.

Jelas dia gelisah karena sudah salah bicara, jelas si kembar tidak pernah mengatakan soal hal ini. Tapi dia dengan bodohnya malah mengatakan hal yang menjadi rahasia mereka. Sepertinya dia harus berbicara dengan Richard nanti, jika tidak si kembar pasti akan merasa tidak nyaman.

"Kau tau dari mana jika keadaan Kekaisaran tengah memburuk?" tanya Ramon menatap tajam ke arah Caesar yang menggeleng meras bersalah.

"Kau mau menutupi apa dari kami!!" sahut Rimonda merasa kesal.

Caesar menggeleng lagi dan langsung menatap manik si kembar yang terlihat begitu marah "sebenarnya aku mengetahuinya tanpa sengaja tapi kalian tenang saja aku tidak akan membocorkan hal ini. Dan sebenarnya juga aku ingin mengatakan soal itu pada kalian"

Akhirnya dia mengatakannya, mengatakan bahwa dia mengetahui soal Kekaisaran yang bisa saja hancur jika tidak segera di perbaiki. Ini jelas karena ada orang yang dari dalam dan si kembar masih terus menduga-duga siapa pelakunya. Apalagi mereka tidak berada di Kekaisaran jadi tidak bisa dengan mudah mencari tau.

Caesar terlihat menatap pintu kelas dan tidak ada seorangpun di sana, dia mencoba fokus dan benar tidak ada orang lain selain mereka. Dia bernafas lega menatap si kembar yang sudah menunggunya sejak tadi. Sekarang adalah wkatu yang tepat dan dia melakukan ini demi Kekaisaran.

"Duke Lawton" ucap Caesar dengan suara pelan dan si kembar jelas terkejut mendengar hal itu.

"Dia berniat memberontak" lanjut Caesar kembali menatap ke arah pintu yang untungnya tidak ada orang.

Dan si kembar membeku menatap tidak percaya akan apa yang baru saja mereka dengar. Duke Lawton adalah orang yang begitu dekat dengan Kekaisaran, dia sama saja seperti tangan kanan Kekaisaran. Lalu kenapa orang yang akan menjadi bagian dari keluarga Kekaisaran malah berkhianat.

Mereka jelas mengingat Giselle yang seorang Putri Mahkota sekarang, dan jelas ini pasti bagian dari rencana Duke Lawton. Rasanya begitu mengejutkan sampai mereka berdua tertawa sumbang merasa bahwa ini adalah sebuah fakta yang lucu.

Apakah mereka bisa percaya jika Duke Lawton adalah otak dari rencana kudeta. Si kembar menggeleng menatap Caesar yang masih menunggu reaksi keduanya. Dia sudah mengatakan apa yang dia tau dari Richard hari itu. Dan sekarang ini salah tugas si kembar untuk menghentikan pemberontak itu.

"Kalian tau apa yang harus kalian lakukan bukan?" ucap Caesar menatap si kembar yang mengangguk.

"Aku tau tapi apakah benar orang itu yang melakukan ini semua?" Ramon tidak percaya dan dia masih tidak bisa menuduh sembarang apalagi kepada ayah dari Putri Mahkota itu sendiri.

Dan jika memang benar maka pertarungan tahta jelas akan lebih berat dan mereka jelas akan menjadi target Duke Lawton setelah ini "katakan dari mana kau tau dan apa yang di rencanakan Duke sekarang?" sahut Rimonda dengan manik penuh selidik menatap Caesar yang pasrah.