webnovel

The meaning Of Love

Kehidupan seorang peria

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
16 Chs

bab 6

Dunia selalu berputar pada porosnya menyebabkan siang dan malam, ia menunggu dengan melihat jam tangan sembari kaki tak henti melangkah kesana kemari, menunggu suatu datang sembari melihat ke ujung jalan, kepala seakan menjulur begitu panjang rasa tak sabar menghantui diri-nya.

"sudah lama menunggu?"

"tak begitu lama, dimana ayah dan ibu mu"

"mereka pergi kerumah paman edo"

Untuk kedua kali-nya dalam taun ini mereka bertemu dalam nuansa liburan semester.

"apakah kau naik kelas?"

"nilai mu bagus?" sambung alfia ditengah-tengah perjalanan.

ahmad hanya menganguk-anguk dengan begitu sombongnya, yang membuat alfia tertawa kecil oleh sikap sombongnya itu.

Mereka berjalan dikeramai,an dalam hiruk pikuk suara-suara, hentakan demi hentakan tapak kaki mengiringi setiap langkah mereka.

saling bergandengan tangan alfia senderkan kepala dibahu ahmad sunggu membuat iri setiap orang yang melihat mereka, rambut lurus terurai, wajah cantik, cantik alami tampa rias, cahaya lampu kendaraan seakan menerangi setiap perjalanan mereka.

"kau datang terlambat" ucap ahmad pada-nya.

"sesuatu terjadi?" tanya-nya kepada alfia.

"Cuma masalah sepele".

"kau lihat bintang itu?

Sungguh terang dari yang lai-nya" sambil menunjuk kearah satu bintang yang tanpak terang di gelapnya malam.

"ya, sangat terang".

Angin malam mulai dingin, terasa dingin dikulit.

Mereka beranjak kan diri untuk pulang, melangkahkan kaki menujuh jalan pulang, berjalan, terus berjalan.

"kalian sudah pulang? Masuk lah mereka menunggu didalam".

ucap paman edo pada mereka dan menyuruh mereka masuk kedalam.

Duduk ditemani secangkir teh hangat mereka berenam menyeruput teh itu dengan nikmat, sembari bercakap-cakap.

Untuk menghangatkan suasana yang mulai dingin.

"besok kami ingin pergi kemakam orang tua mu, bisakah kau antarkan kami?" ucap orang tua alfia sembari meminta tolong kepada-nya agar bisa mengantarkan mereka ke makam orang tuanya.

"tentu, ayah dan ibu akan pasti sangat senang". Kata ahmad sembari menyeruput segelas teh.

Ayah dan ibu alfia adalah teman baik mendiang orang tua ahmad, mereka berteman sudah lama sebelum ahmad dan alfia lahir, saat kematian kedua orang tua ahmad mereka sudah terlebih dahulu pindah kekota lain.

akibat dari semua itu mereka lambat mengetahui tentang kematian kedua-nya, mereka cukup terkejut mendengar kabar kematian kedua-nya.

mereka tak mengira bahwa kedua-nya begitu cepat menemui sang pencipta.

Namun siapa yang tau tentang kedatangnya, tak ada istilah tua, muda, sakit sehat.

Atau kaya, miskin.

Semua itu tak ada guna dimatanya.

"kalian sudah tenang disana, maaf kami baru sempat berkunjung disini, namun anak kami sudah terlebih dahulu mengunjungi kalian".

ucap orang tua alfia dengan mata sembab menahan tangis, mungkin karena malu dilihat oleh ahmad dan alfia, lalu mereka berdoa untuk kedua-nya.

"sungguh! Seperti baru kemarin aku bertemu dengan ayah dan ibumu, aku tak menyangka semua cepat berlalu" ucap ayah alfia lalu menepuk-nepuk pundak ahmad sembari menyemangati-nya.

"ayah dan ibu tak bisa berlama-lama karena ada suatu yang harus diurus, jadi."

Terhenti sejenak lalu ayah alfia mendekati ahmad lalu berbisik padanya

"jaga ia, aku sangat percaya pada mu jangan hancurkan kepercayaan kami".

Mereka pun pergi dengan mengendarai mobil pribadi, lambaian tangan dari kedua-nya mengiringi kepergian mereka, terus menjauh, dan terus menjauh hingga tak terlihat lagi silauan lampu mobil mereka.

Alfia pun diantarkan-nya untuk pulang kerumah paman edo, dijalan pulang tak banyak kata yang mereka ucapkan, selain memandangi langit penuh bintang, dan diterangi cahaya lampu jalan.

"da da" lambaian tangan menyertai langkah ahmad, alfia lambaikan tangan dari kejauhan sembari tersenyum lepas pada ahmad.

Hari yang melelahkan namun begitu menyenangkan mereka lewati dengan penuh kebahagian, lalu terlelap dalam bunga mimpi.

"kau bodoh, sungguh bodoh. Hentikan waktu agar kau tak merasa kan dunia yang kejam ini.

Bodoh bodoh bodoh...!"

"agk!!" seketika ahmad terperanjat dan terbangun dari tidurnya.

"ah... sudah lama aku tak memimpikan itu".