402 402. Pandangan Cinta

Di antara banyak orang itu, akhirnya Ben menemukan wanita yang selama ini ia nanti-nantikan. Ben mendekatinya setelah melewati orang-orang banyak.

"Briella!" panggil Ben.

Briella menoleh dan matanya langsung melebar. Mereka saling menatap selama beberapa detik yang lama. Mereka tak sanggup bicara. Hanya degup jantung yang sedari tadi bertalu-talu di dada Ben.

"Hai, Ben," ujar Briella pada akhirnya. "Apa kabar?"

"Buruk," jawab Ben jujur. "Aku merasa buruk dan menderita sekali semenjak kamu memutuskan untuk kuliah lagi dan bekerja di sana. Apa kamu tidak merindukanku, El?"

Briella terkekeh. "Aku … aku amat sangat merindukanmu. Aku tahu kamu pasti sangat marah padaku. Tapi aku selalu tahu kabarmu dari Jihan."

"Kamu baru memutuskan untuk pulang jika Jihan yang memintamu untuk pulang, begitu? Kalau aku yang memintamu pulang, kamu tidak akan pernah melakukannya. Tega sekali kamu, El."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter