webnovel

The Legend of Jian Yi

Dunia Jesslyn berakhir malam itu juga ketika novel yang dia ikuti selama lima tahun telah mencapai akhir cerita. Hati Jesslyn terasa hampa, pikirannya kosong. Saat itu dia berharap dapat menjadi sosok Yue Xha, karakter utama wanita dalam novel yang menjadi pendamping Tian Li, karakter utama novel tersebut. Siapa sangka lelucon benar-benar terjadi. Bintang jatuh yang melintas di angkasa ternyata mengabulkan keinginannya. Namun, tidak sesuai dengan harapannya, ternyata dia berpindah ke tubuh seorang budak, Jian Yi, yang bahkan namanya tidak pernah disebutkan dalam novel.

Armodea · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

Chapter 20 : Tabungan Bersama

"Akhirnya kau kembali, jalang." Feng Ao tersenyum lebar sambil meletakkan tangannya ke belakang.

"Ada urusan apa anda mencariku, Tuan Muda?" Jian Yi berusaha tenang. Ini bukan waktu yang tepat untuk membalas perbuatan iblis itu.

"Jian Yi...." Mulut Jian Ye bergetar melihat Jian Yi berada di sini. Dia takut jika putrinya kembali dikasari oleh Feng Ao.

Feng Ao melepaskan kakinya dari pelukan Jian Ye dengan paksa, berjalan mendekati Jian Yi. "Apa kau lupa pekerjaanmu sebagai budak? Kau bahkan keluar tanpa izin dariku."

"Maafkan aku, Tuan Muda." Jian Yi menundukkan kepala memberi hormat. "Tidak akan aku ulangi lagi."

"Ya, jika ini terulang, tentu kau tahu apa yang akan terjadi." Feng Ao tersenyum lebar, Jian Yi tahu maksud dari perkataan iblis itu, jika dia mengulangi kesalahan seperti ini lagi, maka ibunya yang akan menerima akibatnya.

"Aku lapar. Siapkan aku makan siang. Jangan sampai telat. Kau paham?"

"Baik, Tuan Muda."

Feng Ao kembali tersenyum sebelum meninggalkan ruangan.

"Ibu, kau tidak apa-apa?" Jian Yi segera memapah Jian Ye bangun dan membaringkannya ke tempat tidur.

"Ibu baik-baik saja," sahut Jian Ye sembari tersenyum lembut. "Syukurlah tuan muda tidak melakukan hal buruk padamu."

"Jangan khawatirkan hal itu, Ibu. Sebaiknya sekarang ibu istirahat untuk memulihkan diri. Aku akan memasak obat sebentar."

Jian Yi meninggalkan ruangan dan menuju dapur untuk memasak obat.

Lain halnya dengan dunia nyata, obat berbentuk pil dunia ini hanya berguna untuk meningkatkan tenaga dalam. Sedangkan obat untuk memulihkan luka atau penyakit biasanya berbentuk daun herbal sehingga untuk mengonsumsinya harus dimasak terlebih dahulu.

Jian Yi membeli 10 daun herbal dan menghabiskan sebanyak 3.000 Gon. Dia membeli banyak agar Jian Ye bisa mengonsumsinya lagi untuk beberapa hari ke depan.

"Jian Yi, darimana kau mendapatkan uang untuk membeli obat?"

Jian Yi tersenyum sambil menyuapi ibunya obat dengan menggunakan sendok. "Ibu tenang saja. Aku membelinya dengan uang tabunganku."

Jian Ye terbatuk setelah meneguk air dari daun herbal itu.

"Ada apa, Ibu?"

"Seharusnya kau tidak menghabiskan uang tabungan kita untuk ini. Ibu baik-baik saja, Jian Yi."

Mata Jian Yi membesar. "Apa? Tabungan kita?"

Awalnya Jian Yi berpikir itu adalah hasil dari kerja keras Jian Yi asli seorang, tetapi dia benar-benar tidak menyangka ternyata tabungan itu adalah hasil kerja keras Jian Yi asli bersama ibunya.

Selama tiga bulan kerja berdua hanya bisa menabung sebanyak 12.350 Gon?

Itu bahkan hanya setengah harga dari Pil Awan. Ini benar-benar keterlaluan. Jika terus bekerja di sini, mereka harus menghabiskan waktu selama enam bulan untuk dapat membeli satu Pil Awan yang harganya 25.000 Gon.

'Sialan! Tidak hanya Feng Ao. Sepertinya ayahnya juga iblis di sini!' Jian Yi mengumpat kesal sebelum menundukkan kepala pada ibunya.

"Ibu, aku minta maaf karena telah menghamburkan uang kerja keras kita selama ini. Aku masih tidak bisa mengingat apapun sekarang."

"Tidak apa-apa. Ibu dapat mengerti." Jian Ye tersenyum lembut.

"Terima kasih, Ibu. Aku harus menyiapkan makan siang untuk Feng Ao sekarang. Nanti aku akan kembali lagi."

Setelah menyiapkan makan siang untuk Feng Ao, Jian Yi kembali ke kamar dan menemukan Jian Ye telah menghabiskan obatnya sendiri dan sekarang sedang tertidur.

Jian Yi tersenyum sejenak melihat wajah lelap ibunya sebelum tatapan marahnya keluar, mengingat semua perlakuan Feng Ao serta ayahnya yang menggaji mereka secara tidak wajar.

'Tian Iu, aku akan menggunakan Pil Awan sekarang.'